Kolaborasi Mitsubishi dengan Nissan kemungkinan akan menghasilkan produk silang | profil pt solid group medan
Sementara, untuk peluncuran small MPV Nissan, belum ada informasi lebih lanjut lagi. Nissan sendiri sebenarnya memiliki produk Low MPV lewat Nissan Evalia. Namun mobil ini kurang bertaji di pasar Low MPV, jauh dibandingkan pesaingnya.
"Di masa depan, mungkin bisa saja kami menyuplai small MPV untuk Nissan. Kapasitas produksi kami yang saat ini 160 ribu unit per tahun bisa ditingkatkan hingga maksimal 240 ribu unit," pungkasnya
Untuk produk Small MPV Mitsubishi sendiri, rencananya akan diluncurkan pada ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2017, Agustus mendatang.
Selain itu, President & CEO Mitsubishi, Osamu Masuko mengatkan bahwa, ada kemungkinan juga, produk Small MPV untuk Nissan dibuat di pabrik Mitsubishi.
Pabrik Mitsubishi saat ini hanya memiliki total kapasitas produksi 160 ribu unit per tahun, yang saat ini digunakan untuk small MPV Mitsubishi dengan kapasitas produksi 80 ribu unit, All-New Pajero Sport 40 ribu unit, dan L300 40 ribu unit. Tapi kapasitas itu bisa ditingkatkan.
Kolaborasi Mitsubishi dengan Nissan kemungkinan akan menghasilkan produk silang di segmen Low MPV.
Bisa saja Nissan memiliki MPV baru yang berbasis dari XM Concept. Kemungkinan produksi silang tersebut dikatakan Chairman of The Board Mitsubishi Motors Corporation Carlos Ghosn.
"Industri kami (otomotif) adalah industri skala. Semakin besar skala yang bisa didapat, maka akan semakin kompetitif. Karena itu, semakin banyak anggota aliansi baru, kita semakin bisa bersaing," ujarnya kepada wartawan, di kawasan Greenland International Industrial, Bekasi, Selasa (25/4/2017).
Pakai Platform yang Sama Mobil Nissan dan Mitsubishi Tetap Beda | profil pt solid group medan
Platform sama bukan berarti mobilnya sama, bahkan dengan platform yang sama desain pun sangat berbeda karena pastinya desain Mitsubishi dan Nissan berbeda, target konsumen pun berbeda ada beberapa hal lain yang juga tentunya berbeda," lanjut Ghosn.
Ghosn juga menambahkan, ke depan walaupun berada dalam satu aliansi, Nissan, Mitsubishi, dan Renault masih akan bersaing.
"Ya, pastinya mereka bersaing antara satu sama lain karena di Indonesia pun sebenarnya tidak terlalu masalah karena baik Mitsubishi maupun Nissan pasarnya tidak terlalu besar, jadi ini bukan masalah besar," tambah Ghosn.
Tergabung dalam aliansi Nissan dan Renault dikatakan bakal menguntungkan bagi Mitsubishi ke depannya. Ketiganya akan saling berbagi teknologi dan juga platform sehingga mempermurah biaya produksi mobil.
Namun, menggunakan platform yang sama tidak berarti produk yang dihasilkan Mitsubishi maupun Nissan akan sama.
"Dengan aliansi ini, semua produk yang dibuat Nissan, Renault, dan Mitsubishi bakalan ada di platform yang sama," kata Chairman of Board Mitsubishi Motors Corporation, Carlos Ghosn usai peresmian pabrik Mitsubishi di kawasan industri GIIC Delta Mas, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (25/4/2017).
Small MPV Mitsubishi Ada Sentuhan SUV | profil pt solid group medan
"Mengingat hal tersebut kami mau tidak mau memasuki pasar mobil penumpang termasuk juga MPV," lanjut Osamu.
Osamu membeberkan memang pasar mobil MPV khususnya di Indonesia sedang berkembang cukup pesat. Namun Osamu cukup pede produknya bisa diterima di Indonesia karena model terdapat sentuhan SUV menjadikannya berbeda dari MPV pada umumnya.
"Kami menyadari segmen MPV persaingan cukup ketat namun demikian kami memiliki keunggulan sendiri khususnya model SUV maka kami akan merancang model dengan sentuhan SUV, kami akan pasarkan model kombinasi MPV dan SUV," tutur Osamu.
Produk Mitsubishi di Indonesia dulu lebih dikenal dengan produk-produk kendaraan niaga dan juga produk mobil penumpang dengan harga yang cukup tinggi. Namun, seiring dengan perkembangan jaman, bisnis tersebut telah berubah.
PT Mitsubishi Krama Yudha Indonesia kini mulai terjun mengembangkan mobil yang cukup banyak peminatnya di pasar Indonesia lewat Small MPV.
"Seperti diketahui Mitsubishi Motors telah berbisnis di Indonesia selama 47 tahun. Selama ini bisnis utama kami bermain di truk fuso kemudian truk kini berada di bawah payung Daimler," kata CEO Mitsubishi, Osamu Masuko dalam wawancara dengan wartawan di pabrik Mitsubishi, Bekasi.