(IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan masih berpeluang menguat terbatas | PT Solid Gold Berjangka Cabang Palembang
Minyak tergelincir 0,6 persen menjadi 54,13 dollar AS, setelah melompat 1,6 persen pada sesi sebelumnya. Penurunan tersebut dikarenakan, data pemerintah menunjukkan peningkatan yang lebih kecil dari perkiraan dalam persediaan minyak mentah.
Sementara itu, bursa Eropa ditutup mayoritas turun hingga rata-rata 0,5 persen pada sesi pertama, di tengah beberapa perusahaan melaporkan kinerja keuangannya.
"Sentimen selanjutnya cenderung sepi di Asia pada akhir bulan. Sentimen akan banyak datang dari Eropa diantaranya tingkat kepercayaan konsumen, indikator indeks sentimen ekonomi," kata Lanjar.
Menutup pekan, bursa Asia ditutup melemah di mana indeks saham di Tokyo turun bahkan saat Yen melemah setelah naik dua hari. Produsen komoditas menyeret ekuitas yang lebih rendah setelah bijih besi anjlok.
Indeks saham Hong Kong turun 0,6 persen, mundur untuk hari kedua setelah mencapai level tertinggi sejak Agustus 2015. Indeks Hang Seng China Enterprises kehilangan 1 persen.
Aksi rebound-nya sektor industri dasar hingga 0,93 persen setelah sebelumnya menjadi sektor penekan menjadi salah satu faktor pendorong penguatan IHSG.
Sedangkan sektor pertambangan melanjutkan aksi jual seiring harga komoditas tambang yang terpuruk di akhir pekan lalu.
"Investor pun masih terlihat waspada di akhir pekan terlihat melakukan aksi jual bersih sebesar Rp 334,1 miliar. Hingga total pada minggu ini capital outflow sebesar Rp 792,69 miliar," ujar Lanjar.
Indeks Harga Saham Gabugan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Senin (27/2/2017) diperkirakan masih berpeluang menguat terbatas, dengan rentang pergerakan 5.343-5.420.
"Saham-saham yang layak diamati antara lain AALI, KLBF, LSIP, PGAS, serta SMGR," tulis analis dari Reliance Securities Lanjar Nafi dalam keterangan tertulisnya, Senin.
Jumat lalu IHSG menutup pekan dengan penguatan terbatas 13,16 poin sebesar 0,24 persen dilevel 5.385,91, meskipun sempat dibuka pada zona negatif.
INDOSURYA: Ada Peluang Menguat, IHSG di Kisaran 5.336 – 5.423 | PT Solid Gold Berjangka Cabang Palembang
Kepala Riset Indosurya William Surya Wijaya mengatakan IHSG tengah berjuang meninggalkan support di level 5.336 yang telah teruji kuat. Adapun, potensi pergerakan mulai menunjukkan peningkatan kemampuan untuk kembali meraih resistance level 5.423.
Menurutnya, peluang naik kembali terbuka lebar selama support tidak dijebol. Hal ini tentunya didorong oleh perekonomian dalam negeri yang stabil dan jelang pergantian bulan di mana rilis data perekonomian dinanti oleh investor dan pelaku pasar.
"Sedangkan kondisi pergerakan komoditas masih akan mempengaruhi pola gerak IHSG dalam beberapa waktu mendatang, hari ini IHSG berpotensi menguat," katanya dalam riset.
Sejumlah saham yang direkomendasikan a.l GGRM, HMSP, INDF, UNVR, TLKM, PGAS, KLBF, ADHI, dan WTON.
Sedangkan kondisi pergerakan komoditas masih akan mempengaruhi pola gerak IHSG dalam beberapa waktu mendatang, hari ini IHSG berpotensi menguat," katanya dalam riset.
Sejumlah saham yang direkomendasikan a.l GGRM, HMSP, INDF, UNVR, TLKM, PGAS, KLBF, ADHI, dan WTON.
Bisnis.com, JAKARTA-- PT Asjaya Indosurya Securities memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin (27/2/2017) bergerak di level 5.336 hingga 5.423.
Menurutnya, peluang naik kembali terbuka lebar selama support tidak dijebol. Hal ini tentunya didorong oleh perekonomian dalam negeri yang stabil dan jelang pergantian bulan di mana rilis data perekonomian dinanti oleh investor dan pelaku pasar.
PT Asjaya Indosurya Securities memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin (27/2/2017) bergerak di level 5.336 hingga 5.423.
Kepala Riset Indosurya William Surya Wijaya mengatakan IHSG tengah berjuang meninggalkan support di level 5.336 yang telah teruji kuat. Adapun, potensi pergerakan mulai menunjukkan peningkatan kemampuan untuk kembali meraih resistance level 5.423.
Laju IHSG Bakal Terpengaruh Laporan Keuangan Emiten | PT Solid Gold Berjangka Cabang Palembang
Rata-rata volume transaksi perdagangan saham selama periode 20 hingga 24 Februari 2017 mengalami perubahan 13,67 persen menjadi 19,08 miliar unit saham dari 22,10 miliar unit saham di periode 13 hingga 17 Februari 2017.
Rata-rata nilai transaksi saham harian selama sepekan berubah 22,82 persen menjadi Rp6,46 triliun dari Rp8,37 triliun di pekan sebelumnya.
Sedangkan rata-rata frekuensi juga berubah 11,92 persen menjadi 360,32 ribu kali transaksi dari 409,10 ribu kali transaksi sepekan sebelumnya.
Investor asing telah mencatatkan jual bersih senilai Rp334,1 miliar sepanjang tahun ini.
Saham rekomendasi Kiswoyo antara lain, PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI).
Selama sepekan kemarin (20-24 Februari 2017) IHSG ditutup positif pada posisi 5.385,90 atau meningkat 34,97 poin atau 0,65 persen dibanding pekan sebelumnya pada level 5.350,93. Seiring dengan kenaikan tersebut, kapitalisasi pasar juga meningkat 0,66% ke level Rp5.849,80 triliun dari Rp5.811,24 triliun di pekan sebelumnya.
Pergerakan IHSG juga dipengaruhi oleh data-data makro ekonomi seperti inflasi. "Awal bulan juga ada inflasi," imbuh dia. Kiswoyo memperkirakan IHSG bergerak di support 5.300. Sedangkan resistance di level 5.500.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan cenderung mendatar pada perdagangan saham selama sepekan. Belum ada sentimen kuat yang mampu mendorong pergerakan IHSG.
Analis PT Recapital Securities Kiswoyo Adie Joe mengatakan, saat ini pelaku pasar masih menunggu laporan keuangan emiten. Sejauh ini belum semua emiten merilis kinerja keuangan 2016.
"Masih sideway sebetulnya. Lagi menunggu laporan keuangan. Kan belum pada keluar," kata dia kepada Liputan6.com, Jakarta, Senin (27/2/2017).
PT Solid Gold Berjangka