PT Pertamina (Persero) telah memutuskan Elia Massa Manik sebagai Direktur Utama Pertamina mulai 16 Maret 2017 | PT Solid Gold Berjangka Cabang Makassar
Dalam kurun waktu tersebut PTPN III Holding telah memperoleh dana perbankan serta menerbitkan Corporate Guarantee bagi Medium Term Note (MTN) anak perusahaan untuk membiayai investasi dan modal kerja di anak-anak perusahaan yang tidak bankable sejumlah Rp 5,3 triliun dari total kebutuhan sejumlah Rp 7 triliun.
Pembenahan yang dilakukan manajemen Holding Perkebunan Nusantara telah mengembalikan kepercayaan lembaga perbankan dan ini menjadi modal yang baik untuk terus meningkatkan kinerja seluruh anak usaha.
Nama Massa yang pernah membantu membangun Risk Culture Awareness dan merestrukturisasi pinjaman dengan pembentukan Team Remediasi saat menduduki posisi Senior Executive Vice President PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk ini juga sudah tidak lagi asing di sektor industri migas.
Pada Juli 2011 hingga Mei 2014 ia dipercaya sebagai President and CEO PT Elnusa Tbk serta berhasil merestrukturisasi perusahaan jasa migas tersebut dari kondisi merugi hingga mampu mencetak laba dan meningkatkan kapitalisasi pasar.
Penilaian kinerja Massa selama menjabat sebagai Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III (Persero) sejak 13 April 2016 menjadikan Massa kandidat kuat dimana selama kurun waktu 2016 hingga Maret 2017 Holding Perkebunan telah melaksanakan berbagai langkah pembenahan, baik dari aspek operasional, finansial, teknologi, hingga sumber daya manusia, untuk meningkatkan kinerja perusahaan.
Sejalan dengan langkah-langkah tersebut, hingga Februari 2017 PTPN III Holding memperoleh capaian laba sebesar Rp 193 miliar yang bersumber dari laba 8 PTPN. Perseroan juga telah melakukan restrukturisasi hutang PTPN Group sejumlah Rp 9,9 triliun dari total hutang yang perlu direstukturisasi sejumlah Rp 15 triliun di 8 PTPN.
Menurut Dwi, pemerintah telah melakukan hal yang tepat memilih Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III (Persero) tersebut.
"Saya yakin melalui RUPS, Pemerintah RI telah memilih orang yang tepat untuk memimpin Pertamina. Semoga Pertamina akan lebih baik lagi dimasa yang akan datang," tutur Dwi.
Sekadar informasi, berdasarkan keterangan resmi dari Kementerian BUMN, pemilihan Elia Massa Manik sebagai Direktur Utama Pertamina didasari pada rekam jejak kinerja, kepemimpinan, pengalaman, dan kapabilitas yang dianggap dapat memenuhi kebutuhan Pertamina dalam menjaga soliditas sebagai perusahaan energi nasional yang bertugas menjaga kemandirian energi negara.
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) selaku pemegang saham mayoritas PT Pertamina (Persero) telah memutuskan Elia Massa Manik sebagai Direktur Utama Pertamina mulai 16 Maret 2017.
Pengangkatan Elia Massa Manik sesuai dengan surat bernomor SK-52/MBU/03/2017 tentang pengangkatan anggota direksi perseroan Pertamina.
Terkait hal tersebut, mantan Direktur Utama Pertamina yakni Dwi Soetjipto pun turut berkomentar akan pengangkatan mantan President and CEO PT Elnusa Tbk (ELSA) tersebut.
"Bapak Presiden (Joko Widodo) memiliki visi yang jelas terhadap pengembangan Pertamina sebagaimana tertuang dalam Nawacita. Dan Beliau senantiasa memberikan arahan tentang strategi yang detail dan terukur dalam implementasi nya. Hal itu tergambar pada kinerja Pertamina 2015 hingga 2016," ujar Dwi saat dihubungi Kompas.com, Kamis (16/3/2017).
Elia Massa Manik Resmi Jabat Direktur Utama Pertamina | PT Solid Gold Berjangka Cabang Makassar
"Dia (Elia) empunyai latar berlakang yang bervariasi, salah satunya jadi Dirut Elnusa. Bagaimana dia mentransformasi Elnus track record beliau sangat membagakan," tandasnya.
Sekadar informasi, saat ini Elia Massa Manik masih menduduki jabatan sebagai Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III.
Elia Massa Manik pernah menjabat sebagai Presiden Direktur PT Elnusa sejak Juli 2011 hingga 2014.
Saat itu dirinya dianggap sukses membawa kinerja Elnusa menjadi lebih baik setelah terungkapnya kasus pembobolan dana perusahaan di Bank Mega.
Penunjukkan ini berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang digelar di Kementerian BUMN Jakarta, Kamis (16/3/2017).
"Pada pagi tadi ada penyerahan Surat Keputusan (SK) kepada Bapak Elia Massa Manik. Kita tahu semuanya beliau sebelumnya Direktur PT PN," ujar Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Konsultan Gatot Trihargo di Jakarta.
Gatot menuturkan, alasan penunjukan Elia sebagai Dirut Pertamina karena mempunyai latar belakang pada bidang minyak dan gas (migas). Seperti diketahui, Elia pernah menjabat sebagai Dirut PT Elnusa.
Teka-teki posisi calon Direktur Utama PT Pertamina (Persero) telah terpecahkan. Hal ini setelah Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akhirnya menetapkan Elia Massa Manik sebagai PT Pertamina (Persero).
Elia Massa Manik Resmi Jadi Dirut Pertamina | PT Solid Gold Berjangka Cabang Makassar
Begitu pula, katanya, jajaran direksi harus menghilangkan konflik kepentingan yang berpengaruh terhadap menurunnya integritas dan kinerja perusahaan.
"Saya sebagai Dirut, melihat komunikasi dan tim yang solid kunci daripada segalanya," katanya.
Dia pun menginginkan agar kinerja Pertamina bisa melesat. Utamanya, bila dibandingkan perusahaan lain yang menggarap bisnis serupa. Dengan demikian, capaian kinerja lebih terukur.
"Seberapa baik di setiap sektor dibandingkan industri sejenis. Kemajuan ini harus terukur," katanya.
Elia Massa Manik mengawali karir di PT Indofood Sukses Makmur (INDF). Setelah itu, alumni Institut Teknologi Bandung ini bergabung dengan Suez Group hingga 2001. Karirnya di Suez Group pun lantas terhenti karena Elia berlabuh di PT Kiani Kertas dan PT Jababeka.
Selain sektor swasta, Elia yang lahir di Kabanjahe Kabupaten Karo, Sumatera Utara beberapa kali menduduki jabatan penting badan usaha milik negara. Elia pernah menjadi Presiden Direktur PT Elnusa dan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III (holding).
"Pemegang saham sudah menetapkan Direktur yang baru," ujarnya dalam jumpa pers di Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Jakarta, Kamis (16/3/2017).
Dalam kesempatan yang sama, Elia Massa Manik mengatakan kunci keberhasilan untuk mengemban tugas baru sebagai Dirut Pertamina yakni komunikasi dan membangun tim yang solid. Aspek transparansi, katanya, juga menjadi perhatian yang penting.
Elia Massa Manik ditunjuk jadi Direktur Utama PT Pertamina (Persero) mengisi jabatan yang telah kosong sejak Dwi Soetjipto dicopot pada 3 Februari 2017.
Komisaris Utama PT Pertamina Tanri Abeng mengatakan pihaknya cukup puas dengan terpilihnya Elia Massa Manik sebagai Direktur Utama baru Pertamina. Faktor latar belakangnya di sejumlah perusahaan meyakinkan dewan komisaris dan pemegang saham untuk memilihnya sebagai Pertamina-1.
PT Solid Gold Berjangka