Sebanyak delapan sektor ditutup melemah | PT Solid Gold Berjangka Cabang Makassar
Aksi jual bersih investor asing masih menekan IHSG. Di pasar reguler sebesar Rp 194,45 miliar sementara di semua papan perdagangan mencapai Rp 285,16 miliar.
Dari pasar spot Bloomberg pukul 12.05 WIB, rupiah terpantau melemah 5 poin ke level 13.283 per dollar AS.
Sementara kenaikan sektor pertambangan sebesar 1,41 persen tidak mampu mengimbangi pelemahan delapan sektor lainnya.
Dari data RTI, sebanyak 131 saham ditutup menguat, sebanyak 167 saham ditutup turun dan 97 saham ditutup pada posisi tetap.
Dari delapan sektor yang ditutup melemah, dipimpin oleh sektor aneka industri yang turun 1,26 persen. Disusul sektor properti yang tertekan 1,05 persen.
Sebanyak delapan sektor ditutup melemah pada jeda siang perdagangan saham Selasa (6/6/2017) pukul 12.00 WIB. Hasilnya, Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG) ditutup semakin tertekan dibanding level pembukaan.
IHSG ditutup turun 17,92 poin atau turun 0,31 persen ke level 5.730,31. Sebelumnya pada pukul 09.00 WIB, IHSG dibuka di level 5.743,39 di zona merah.
IHSG Turun 0,28% ke 5.731,91 di Awal Sesi II | PT Solid Gold Berjangka Cabang Makassar
Sementara itu, indeks Hang Seng ditutup melemah 0,24% atau 61,06 poin ke 25.862,99, setelah dibuka dengan penguatan 0,20% atau 52,31 poin di posisi 25.976,36.
Pergerakan indeks saham acuan di Hong Kong tergelincir dari level tertingginya dalam 23 bulan pada perdagangan hari ini, di tengah penantian para investor akan data ekonomi China untuk bulan Mei serta keputusan suku bunga Federal Reserve pertengahan bulan ini.
Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 ditutup menguat 0,40% atau 2,03 poin ke 512,38, setelah dibuka dengan kenaikan 0,20% atau 1,04 poin di posisi 511,39.
Di kawasan Asia lainnya, pergerakan bursa saham Jepang berakhir terkoreksi pada perdagangan hari ini, seiring pelemahan kinerja produsen mobil setelah mata uang yen terapresiasi sekitar 0,9% terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat.
Indeks Kospi ditutup turun 0,13% atau 3,10 poin ke level 2.368,62, setelah dibuka dengan kenaikan 0,21% atau 4,94 poin di posisi 2.376,66.
Indeks Shanghai Composite ditutup melemah 0,45% ke level 3.091,66, setelah dibuka turun 0,11% di posisi 3.102,11.
Adapun indeks CSI 300 di Shenzhen yang berisi saham-saham bluechip berakhir melemah 0,51% atau 17,75 poin ke 3.468,75, setelah dibuka turun 0,18% di posisi 3.480,17.
Salah satu pendukung utama kepercayaan investor asing adalah proses deregulasi aturan bisnis di dalam negeri.
IHSG menguat di saat bursa saham lainnya di Asia Tenggara terlihat bergerak mixed dengan indeks PSEi Filipina (+1,19%), indeks SE Thailand (-0,16%), indeks FTSE Straits Time Singapura (-0,10%), dan indeks FTSE Malay KLCI (+0,62%).
Sementara itu, seperti dilansir Bisnis.com (5/6), Bank Dunia merevisi turun pertumbuhan ekonomi nasional pada 2017 sebesar 0,1% dari proyeksi Januari menjadi 5,2% pada 2017. Disebutkan, kenaikan harga komoditas yang cenderung moderat akan mendorong ekspansi pada PDB Tanah Air.
Indonesia juga diperkirakan bakal mendapat sentimen positif dari naiknya permintaan eksternal dan naiknya kepercayaan investor asing akibat proses reformasi struktural yang dilakukan pemerintah Indonesia.
Sepanjang perdagangan kemarin, IHSG telah bergerak di kisaran 5.737,58 – 5.765,83.
Adapun pada perdagangan terakhir pekan lalu, (Jumat, 2/6), IHSG ditutup naik 0,07% atau 4,29 poin ke level 5.742,45.
Dari 547 saham yang diperdagangkan hari ini, sebanyak 122 saham menguat, 200 saham melemah, dan 225 saham stagnan.
Tiga dari sembilan indeks sektoral IHSG berakhir positif, dipimpin oleh sektor finansial (+0,62%). Adapun, enam sektor lainnya melemah dipimpin oleh sektor pertanian (-0,72%).
Tim riset Sinarmas Sekuritas mengungkapkan fundamental perekonomian yang cukup baik membuat tingkat kepercayaan investor terhadap Indonesia masih cukup tinggi. Penguatan pada nilai tukar rupiah menjadi sentimen positif untuk pergerakan indeks.
Penguatan indeks harga saham gabungan (IHSG) berlanjut pada perdagangan hari ketiga berturut-turut, Senin (5/6/2017).
IHSG ditutup menguat 0,10% atau 5,79 poin ke level 5.748,23, setelah dibuka dengan kenaikan 0,09% atau 5,44 poin di posisi 5.747,89.
IHSG terkoreksi 0,31% sesi I akibat profit taking | PT Solid Gold Berjangka Cabang Makassar
The Fed akan mengadakan pertemuan pada 13-14 Juni mendatang, diperkirakan otoritas moneter AS itu akan menaikan suku bunga acuannya.
Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menambahkan bahwa sebagian pelaku pasar melakukan aksi ambil untung dengan memanfaatkan penguatan saham-saham sebelumnya.
"Penguatan IHSG pada hari sebelumnya yang kurang didukung volume beli kembali diuji ketahanannya. Diharapkan sentimen dari kondisi makro global maupun domestik dapat memberikan sentimen positif untuk menjaga potensi kenaikan IHSG," katanya.
Laju IHSG tertahan oleh sentimen negatif yang datang dari bursa saham di kawasan Asia yang bergerak melemah," kata Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere dikutip dari Antara.
Ia mengatakan bahwa salah satu yang menjadi perhatian investor yakni pertemuan pejabat The Fed pada bulan ini mengenai ekspektasi kenaikan suku bunga AS.
Saham-saham top gainers LQ45 antara lain; PT Adaro Energy Tbk (ADRO) naik 3,88% ke Rp 1.605, PT XL Axiata Tbk (EXCL) naik 3,43% ke Rp 3.320, dan PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) naik 3,23% ke Rp 11.175.
Aksi jual investor asing turut menyumbang pelemahan IHSG. Di pasar reguler, net sell asing Rp 194,444 miliar dan Rp 285,157 miliar keseluruhan market.
Delapan dari 10 indeks sektoral membebani pergerakan IHSG. Sektor aneka industri paling dalam penurunannya 1,26%. Sementara, sektor pertambangan memimpin penguatan 1,34%.
Saham-saham top losers LQ45 antara lain; PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) turun 4,60% ke Rp 1.660, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) turun 4,12% ke Rp 6.400, dan PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP) turun 3,74% ke Rp 18.000.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) loyo di tengah minimnya sentimen pada perdagangan sesi I, Selasa (6/6). Mengacu data RTI, indeks berakhir terkoreksi 0,31% atau 17,925 poin ke level 5.730,310.
Tercatat 167 saham bergerak turun, 131 saham bergerak naik, dan 97 saham stagnan. Volume perdagangan 5,02 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 2,86 triliun.