Sri Mulyani menjadi magnet bagi mahasiswa | PT Solid Gold Berjangka Cabang Semarang
Dirinya pun berpesan, jika telah menjabat pada lembaga negara, hindari praktik kolusi, korupsi, dan nepotisme. "Bangun dan urusi Indonesia ini, ingat urusi bukan mengkuruskan negaramu," tegasnya.
Usai kuliah umum tersebut, Sri Mulyani pun menjadi magnet bagi mahasiswa, semua mahasiswa bersiap dengan smartphone untuk mengabadikan momen langka bersama menteri keuangan.
Dengan senyuman Sri Mulyani pun meladeni keinginan mahasiswa untuk berfoto bersama, kucuran keringat yang membasahi wajahnya pun tak menjadi halangan.
Namun, Ani sapaan akrab Sri Mulyani tak bosan-bosan mengingatkan para mahasiswa STAN agar kelak nantinya mengabdi pada negara dengan baik dan menghindari perbuatan yang merugikan negara.
Menurutnya, menjadi mahasiwa pada STAN menjadi hal yang berharga untuk mengabdi pada negara.
"Kalian lulus sudah ada yang menampung, kalau mahasiswa lain harus menghadapi 1,8 juta calon tenaga kerja, negara berinvestasi untuk mendidik kalian, dan kalian berhutang," paparnya.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia pun tak menolak, bila memang dirinya nanti diminta untuk mengajar mahasiswa. "Kalau anda (mahasiswa) ingin saya mengajar, saya akan mengajar. Saya duduk, ngobrol saja dengan anda. Itu membuat hidup kita lebih bahagia," jelasnya.
Sri Mulyani mengungkapkan, dirinya pun tidak akan mau jika ditawarkan mengajar di kampus luar negeri sekalipun.
"Saya enggak kepingin di kampus-kampus negara lain. I dont feel like home, iya kan? Ini rumah kita ini negara kita, ayo belajar dan bangun Indonesia," pungkasnya.
Pada dasarnya hati saya itu ada di bidang pendidikan. Saya merasa, bahwa investasi yang sangat berharga di dunia ini adalah mengenai pendidikan atau membentuk manusia," jawab Sri Mulyani.
Apalagi, lanjut Sri Mulyani, rumah pribadinya sangat dekat lokasinya dengan STAN Bintaro tempat dibimbingnya para calon-calon aparatur negara.
"Kampus ini jaraknya dekat sekali dengan rumah pribadi saya di sini ( Bintaro), bukan rumah dinas menteri. Saya pingin nanti ketika pensiun lihat mahasiswa, bersama suami saya, minum kopi enggak minum Starbucks, tapi kopi Indonesia, sama makan pisang goreng, bukan croissant, mungkin juga bisa bawa cucu saya main bola," ungkap Sri Mulyani.
Setelah kurang lebih 160 menit membawakan materi dalam kuliah umum tersebut, pihak kampus memberikan kesempatan kepada perwakilan mahasiswa untuk bertanya langsung kepada sang menteri keuangan.
Kemudian ada salah seorang mahasiswi yang bertanya kepada Sri Mulyani, terkait masa depan karir Sri Mulyani, jika sudah tak menjabat sebagai Menteri Keuangan.
Sri Mulyani pun menjawab pertanyaan tersebut, menurut Sri Mulyani dirinya memiliki hati yang besar pada bidang pendidikan, karena bidang pendidikan merupakan investasi paling berharga dalam perjalanan hidup setiap manusia.
Tak lama, Ani langsung naik ke podium utama untuk memberikan materi kuliah umum kepada ribuan mahasiswa STAN. Ani tampak amat bersemangat, raut wajahnya menggambarkan keceriaan, senyum di wajahnya terus terpancar di hadapan ribuan mahasiswa STAN.
Wanita kelahiran Bandar Lampung 54 tahun silam itu memulai kuliah umumnya dengan membawakan materi seputar perkembangan ekonomi terkini.
"Hari ini saya akan membawakan (materi) lima poin utama, pertama, perkembangan ekonomi terkini, pengertian dan filosofi APBN, kebijakan fiskal dan APBN, kemudian APBN 2016 dan APBNP 2017, terakhir reformasi struktural," papar Ani di STAN Bintaro, Tangerang Selatan, Banten, Senin (17/4/2017).
Awal pekan ini menjadi hal yang tak biasa bagi ribuan mahasiswa Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) Bintaro Tangerang Selatan.
Ribuan mahasiswa STAN ramai-ramai berkumpul dan memadati Aula Gedung G STAN, pukul 07.00 Waktu Indonesia Barat (WIB) dan bersiap menyambut kedatangan dosen tamu yang akan memberikan kuliah umum yakni Menteri Keuangan Sri Mulayani Indrawati.
Ani sapaan akrab Sri Mulyani datang tepat pada pukul 08.00 WIB, dan disambut oleh tepukan tangan dan gemuruh teriakan dari para mahasiswa dan mahasiswi yang memadati lokasi tersebut.
Menkeu Ingin Belajar Pola Pembiayaan Infrastruktur dari G-20 | PT Solid Gold Berjangka Cabang Semarang
"Misalnya tentang bagaimana mereka harus menutup kalau-kalau ada kerugian, terutama bagi negara-negara yang punya tingkat risiko lebih tinggi untuk pembiayaan infrastruktur.
Pokoknya lebih pada bagaimana mencari ide-ide baru," kata Sri.
Ketika ditanya apakah kehadirannya di 'Spring Meeting International Monetary Fund-World Bank 2017' ini dimaksudkan juga untuk mencari pendanaan bagi pembangunan infrastruktur Indonesia, Sri Mulyani menampiknya. Sebab, dia mengaku kedatangannya itu memang hanya ingin lebih banyak belajar mengenai pola-pola pembiayaan proyek infrastruktur.
"Ini sifatnya teknis, bukan dalam rangka cari pendanaan dan lain-lain," ujarnya.
Apalagi dengan keuangan pemerintah, yang kini tengah mengalami keterbatasan dalam anggaran pendapatan dan belanja negara. Ini justru berbanding terbalik dengan banyaknya jumlah proyek infrastruktur yang perlu didanai, yang hingga saat ini pun jumlah proyeknya masih akan terus bertambah.
Dalam kesempatan itu dia juga akan belajar mengenai mitigasi risiko pembiayaan, seperti yang telah dilakukan oleh negara-negara lain, khususnya yang saat ini juga sedang melakukan sejumlah proyek infrastruktur.
Dia berpendapat bahwa pemerintah Indonesia memang perlu banyak belajar kepada negara-negara lain, guna mencari formulasi dari skema-skema pembiayaan proyek infrastruktur.
Diakui Sri, skema pembiayaan seperti penyertaan modal negara kepada badan usaha milik negara, kerja sama pemerintah dan badan usaha, penjaminan pendanaan melalui sejumlah lembaga penjamin, hingga berbagai upaya kerja sama dengan pihak swasta, seperti yang selama ini dilakukan pemerintah masih belum maksimal dalam mendanai berbagai proyek infrastruktur nasional.
Pertemuan Spring Meeting International Monetary Fund-World Bank 2017 akan digelar di Washington DC, Amerika Serikat pada 19-24 April 2017. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengaku akan mencari masukan dan contoh pola pembiayaan infrastruktur yang telah berhasil diterapkan oleh negara-negara anggota Bank Dunia dan G-20.
"Saya ingin melihat pandangan dan tanggapan dari mereka mengenai kesempatan, dan tantangan untuk membiayai infrastruktur di Indonesia," ujar Sri di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin 17 April 2017.
Per Maret 2017, Defisit APBN 2017 Capai Rp 104,9 Triliun | PT Solid Gold Berjangka Cabang Semarang
Sementara untuk belanja non kementerian lembaga pada periode yang sama mencapai Rp 112 triliun atau mengalami peningkatan dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 110 triliun.
Sementara itu, realisasi transfer ke daerah dan dana desa mencapai Rp 195,2 triliun atau 25,5 persen. "Transfer ke daerah Rp 195,2 triliun atau 25,5 persen, hampir mirip tahun lalu," tuturnya.
Dengan capaian tersebut, Menkeu menegaskan, pemerintah akan terus menjaga momentum membaiknya penerimaan perpajakan untuk mengejar target APBN hingga akhir tahun.
"Kuartal I satu ini ada pengaruh amnesti pajak, saya minta Ditjen Pajak untuk fokus bagaimana menggunakan hasil dari program tersebut dan menggunakan data-data untuk penerimaan pajak secara berkelanjutan sesudah amnesti pajak," pungkas Menkeu.
Selain itu, dari sisi belanja negara hingga 31 Maret 2017 mencapai Rp 400 triliun atau 19,2 persen dari total alokasi belanja dalam APBN 2017 dan meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 390,9 triliun.
"Belanja negara sampai 31 Maret Rp 400 triliun atau 19,2 persen. Lebih tinggi dari tahun lalu Rp 390,9 triliun," ujar Sri Mulyani.
Menkeu menjelaskan, untuk belanja pemerintah kementerian dan lembaga hingga 31 Maret 2017 mencapai Rp 92,4 triliun atau 12,1 persen dan mengalami peningkatan dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 82,7 triliun.
"Periode 31 Maret 2017 pendapatan mencapai Rp 295,1 triliun atau 16,9 persen (dari target). Tahun lalu di periode yang sama Rp 247,5 triliun di mana tahun ini lebih tinggi," kata Menkeu.
Menkeu menjelaskan, pendapatan pada tahun ini ditopang oleh penerimaan pajak sebesar Rp 237,7 triliun dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebanyak Rp 57,4 triliun.
"Penerimaan perpajakan ini lebih tinggi dari tahun lalu sebesar Rp 204,5 triliun atau 13,3 persen dari target. PNBP juga lebih tinggi dari tahun lalu Rp 42,9 triliun," katanya.
Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati mengatakan, realisasi defisit anggaran hingga 31 Maret 2017 tercatat mencapai Rp 104,9 triliun atau setara 0,77 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Angka tersebut lebih rendah dibandingkan defisit anggaran kuartal pertama tahun lalu yakni sebesar Rp 143,4 triliun atau 1,13 persen PDB.
"Secara total defisit anggaran 104,9 triliun atau 0,77 persen dari PDB, dibandingkan periode sama tahun lalu Rp143,4 triliun atau 1,13 persen dari PDB," ungkap Sri Mulyani, dalam konfrensi pers, di Kantor BPPK, Kementerian Keuangan, Jakarta Senin (17/4/2017).
Menkeu menambahakan, realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga 31 Maret 2017 mencapai Rp 295,1 triliun atau 16,9 persen dari target APBN 2017, dan lebih tinggi dari realisasi periode sama tahun lalu sebesar Rp 247,5 triliun.
Solid Gold