Telkom memberi indikasi akan membuka blokir layanan video streaming Netflix | PT Solid Gold Berjangka Cabang Jakarta
Guna beroperasi di Indonesia, Hooq dan Viu bermitra dengan operator Telkomsel, sementara Iflix mengikat bisnis dengan Indosat Ooredoo.
"Kalau Netflix kerja sama dengan operator lokal maka ia bisa dipastikan memenuhi persyartan beroperasi seperti yang dilakukan Hooq dan Iflix," imbuh Alex.
Alex menuturkan Netflix di masa lalu bukannya menolak mengikuti peraturan di Indonesia, melainkan karena sekadar tidak tahu saja. Ia pun berdalih keputusan Telkom memblokir layanan Netflix semata-mata untuk melindungi konsumen.
Setidaknya ada dua hal berdasarkan peraturan menteri mengenai layanan over the top (OTT). Alex menegaskan saat itu Netflix melanggar dua hal jika dibiarkan yaitu pemungutan biaya berlangganan via kartu kredit. Padahal di saat yang sama mereka belum memiliki kantor perwakilan di dalam negeri.
Potensi melanggar hukum lainnya muncul setelah Netflix emoh menggandeng operator lokal, meskipun hal itu diwajibkan agar pengawasan konten oleh KPI bisa terlaksana.
Ini artinya layanan Netflix akan bisa dinikmati di Indonesia melalui anak perusahaan Telkom seperti Telkomsel, Indihome, maupun Wifi.id.
Dari keterangan Alex, dua perusahaan menjalin kerja sama secara business to business (B2B). Dengan demikian, Telkom akan menjadi pihak yang menampung uang berlangganan layanan Netflix.
Langkah kemitraan dengan Telkom ini menempatkan Netflix persis seperti penjual layanan streaming lain seperti Hooq, Iflix, dan Viu yang notabene berasal dari luar negeri.
Telkom memberi indikasi akan membuka blokir layanan video streaming Netflix bulan depan. Bocoran ini datang langsung dari mulut Direktur Utama Telkom Alex J. Sinaga.
"Mudah-mudahan kita launching bulan depan," ucap Alex saat ditemui di Stasiun Utama Pengendali Satelit Telkom di Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Senin (17/4).
Menteri BUMN mimpikan Telkom pengelola satelit terbesar Asia | PT Solid Gold Berjangka Cabang Jakarta
Pembuatan satelit Telkom 4 dengan investasi sekitar 160.160.160 AS itu, sudah mencapai 58 persen. "Juni 2017 sudah memasuki tahap pemasangan modul telekomunikasinya," kata Alex.
Satelit Telkom 4 akan menggantikan posisi satelit Telkom 1 di slot orbit 108, yang kemungkinan habis masa aktifnya pada 2021.
Satelit Telkom 4 direncanakan membawa 60 transponder, sebanyak 36 transponder akan disewakan untuk kebutuhan domestik, sedangkan sisa 24 transponder akan dipasarkan untuk India.
Ia menjelaskan, Telkom pada 15 Februari 2017 sukses meluncurkan Satelit Telkom 3S di Kourou, French Guiana dan saat ini sudah menempati slot orbit 118 derajat Bujur Timur.
Memiliki masa aktif satelit sekitar 15 tahun sejak diluncurkan, satelit Telkom 3S memiliki kapasitas 49 transponder, terdiri atas 24 "transponder C-Band" (24 TPE), delapan "transponder extended C-Band" (12 TPE), dan 10 "transponder Ku-band" (13 TPE) dengan jangkauan seluruh wilayah Indonesia, Asia Tenggara, serta sebagian wilayah Asia Timur.
"Selanjutnya, Telkom bersiap-siap untuk meluncurkan Satelit Telkom 4, yang dijadwalkan pada semester I 2018, di Amerika Serikat," ujar Alex.
Telkom telah menunjuk Space Systems Loral (SSL) dan perusahaan peluncurnya SpaceX dari Amerika Serikat dengan model pengadaan "On Ground Delivery" (OGD).
Rini merujuk data bahwa kebutuhan transponder satelit di Indonesia sekitar 300 transponder, namun baru terpenuhi sekitar 50 persen yang dilayani operator satelit Telkom dan perusahaan domestik lainnya.
Kementerian BUMN selaku kuasa pemegang saham Telkom, mendorong kemampuan perusahaan untuk meningkatkan daya saing digital dlaam pemerataan literasi di Indonesia.
"Telkom telah membuktikan komitmennya, Hadir Untuk Negeri membantu Pemerintah ikut berupaya mensejahterakan masyarakat tidak hanya di kota besar tetapi hingga pelosok nusantara atau daerah 3T (Terdepan, Terluar dan Terpencil)," tegasnya.
Sementara itu Direktur Utama Telkom Alex J Sinaga mengatakan kesiapannya menjadi yang perusahaan satelit terbesar di Asia.
Saat ini katanya, Telkom menempati peringkat kedua terbesar setelah APT Satellite Holding, perusahaan satelit China berbasis di Hong Kong dengan kepemilikan 7 satelit.
"Strategi Telkom untuk meningkatkan kapasitas bisa dilakukan dengan cara menambah jumlah satelit maupun mengakuisisi," ucapnya.
"Belum lama ini, 15 Februari 2017 meluncurkan Satelit Telkom 3S yang pengoperasiannya saya resmikan hari ini. Selamat dan sukses. Selanjutnya Telkom harus melanjutkan lagi meluncurkan satelit Telkom 4 yang dijadwalkan semester II 2018," tuturnya.
Pada kesempatan itu, Rini mengisyaratkan agar Telkom segera mencari cara untuk mengakuisisi slot orbit satelit yang saat ini ditinggal atau tidak dikelola baik oleh salah satu operator telekomunikasi swasta.
"Telkom harus secepatnya berkordinasi dengan Kementerian Kominfo dalam mengambilalih slot orbit yang ditinggalkan pemiliknya," ujarnya.
Menteri BUMN Rini Soemarno meminta PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. meningkatkan kapasitas menjadi perusahaan pengelola satelit terbesar di Asia.
"Saya mengimpikan Telkom menjadi yang terbesar di Asia. Selain menjamin ketersediaan transponder satelit di Indonesia, juga dapat melayani permintaan transponder dari negara lain," kata Rini, di sela-sela peresmian pengoperasian Satelit Telkom 3S, di Stasiun Pengendali Utama (SPU) Satelit Telkom Cibinong, Jawa Barat, Senin.
Menurut Rini, Telkom sebagai BUMN yang bergerak di bidang telekomunikasi informasi dan komunikasi (ICT) memiliki pengalaman panjang dalam mengelola satelit, sehingga memiliki kesempatan besar untuk meningkatkan kapasitas.
Satelit Telkom 3S Siap Beroperasi | PT Solid Gold Berjangka Cabang Jakarta
Perjalanan Satelit Telkom 3S menuju pengoperasian sesuai rencana. Dua pekan setelah meluncur, Telkom 3S menjalankan uji transporder C-Band di orbit transit 135,5° BT. Pengetesan tersebut berjalan lancar tanpa degradasi.
Setelah itu, proses drifting dari orbit transit menuju orbit 118° BT juga dilaksanakan sesuai jadwal tanpa anomali. Hingga awal April 2017, Telkom 3S juga melalui pengetesan transponder Extended C-Band dan Ku-Band secara normal tanpa degradasi.
Telkom 3S memiliki kapasitas total 42 transponder dan setara 49 Transponder Equivalent (TPE) yang terdiri dari 24 transponder C-Band (24 TPE), 8 transponder extended C-Band (12 TPE), dan 10 transponder Ku-band (13 TPE). Jangkauan satelit tersebut meliputi seluruh wilayah Indonesia, Asia Tenggara, serta sebagian wilayah Asia Timur.
Pada kesempatan yang sama Rini Soemarno berharap Telkom semakin berperan aktif dalam menopang kemajuan industri nasional, mendukung konektivitas, dan mempermudah komunikasi di seluruh Indonesia.
Telkom mengelola Satelit Telkom 3S secara penuh seusai ditandatanganinya berita acara serah terima pada 6 April 2017 lalu. Pengelolaan Telkom 3S resmi dialihkan dari perusahaan pembuat satelit Thales Alenia Space (TAS) kepada Telkom setelah proses pembebanan transponder berhasil dilewati tanpa gangguan di pelanggan.
Pada 15 Februari 2017, Telkom meluncurkan satelit ke-9 tersebut dari Guiana Space Center, Kourou, Guyana Prancis. Saat ini, Satelit Telkom 3S berhasil melalui seluruh fase pasca-peluncuran sesuai yang direncanakan.
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. menyatakan Satelit 3S telah berada dalam status siap beroperasi setelah melalui seluruh fase pasca-peluncuran dan menempati orbit yang ditentukan di 118 derajat Bujur Timur.
Pengoperasian dihadiri Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini M. Soemarno, Direktur Utama Telkom Alex J. Sinaga, Direktur Jenderal Sumber daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Ismail, dan beberapa direksi perusahaan BUMN.
"Kami bersyukur prosedur teknis pengoperasian Satelit Telkom 3S berjalan lancar, mulai dari peluncuran, perjalanan menuju orbit, hingga pembebanan traffic," ujar Direktur Utama Telkom Alex Sinaga dalam Peresmian Pengoperasian Satelit Telkom 3S di Stasiun Pengendali Utama (SPU) Satelit Telkom Cibinong, Bogor, Senin (17/4/2017).
Solid Gold