Kebutuhan uang rupiah selama lebaran mencapai Rp167 triliun | PT Solid Gold Berjangka Cabang Makassar
Deputi Gubernur BI Sugeng mengatakan, kebutuhan uang rupiah selama lebaran mencapai Rp167 triliun. BI pun berkomitmen untuk menyiapkan cadangan uang yang beredar selama Lebaran mencapai Rp83 triliun untuk mengantisipasi berbagai hal yang tidak diinginkan ke depan.
“Kami akan isi dengan ketersediaan uang rupiah yang bagus. BI juga sudah ada program kas titipan, biar cepat menyebar ke seluruh daerah. Jangan sampai uang kita enggak beredar di sana,” tegasnya.
“Tanggal 5 Juni besok kalau tidak ada halangan, saya bersama Kapolri (Jenderal Tito Karnavian) akan memberikan video conference briefing kepada seluruh kantor BI, untuk mempersiapkan diri jangan sampai ada uang palsu yang beredar,” kata Gubernur BI Agus Martowardojo, saat berbincang di kantornya, Jakarta, Senin 29 Mei 2017.
Bank sentral, kata mantan Menteri Keuangan, mencatat terjadinya peningkatan persediaan uang lebaran sebanyak 14 persen. Kebutuhan uang tunai yang beredar selama bulan puasa sampai dengan Lebaran mencapai puncak tertingginya, pada angka Rp691 triliun.
Bank Indonesia menyatakan akan mewaspadai peredaran uang palsu selama Ramadan dan Lebaran tahun ini. Bank sentral menegaskan, akan berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan terkait pencegahan beredarnya uang palsu di seluruh daerah yang tersebar di seluruh Indonesia.
BI Layani Penukaran Uang Lebaran RP82,8 Juta | PT Solid Gold Berjangka Cabang Makassar
Jumlah uang kebutuhan uang kartal untuk Idul Fitri tahun ini turun 4,4 persen dari tahun 2016 yang masih sebesar Rp4,5 triliun.
Penurunan itu antara lain dampak telah dibukanya layanan Kas Titipan di wilayah Tebingtinggi dan Kabanjahe, Kabupaten Karo.
Menurut dia, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat itu, BI menjalin kerja sama dengan 17 bank.
Layanan penukaran uang juga dilakukan 14 Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang terdapat di wilayah kerja Kota Medan.
"BI terus bersiap melayani masyarakat.Harapannya masyaakat bisa memanfaatkan kemudahan yang diberikan BI untuk menukarkan uang melalui kaskelilingmedan.com,"katanya.
Melalui web itu, warga bisa cepat bertransaksi karena kebutuhan uang yang mau dutukar sudah dipesan sebelumnya.
Arief menjelaskan, layanan penukaran uang juga dilakukan 15 mobil kas perbankan berlangsung hingga 22 Juni.
Adapun kebutuhan uang kartal menjelang Hari Raya Idul Fitri tahun 2017 untuk wilayah Medan dan sekitarnya diperkirakan BI mencapai Rp4,3 triliun.
Bank Indonesia sudah melayani penukaran uang Lebaran sejumlah Rp82,8 juta ke masyarakat yang memanfaatkan program penukaran dengan mobil kas di Lapangan Benteng, Medan.
"BI memang memulai layanan penukaran uang sejak Senin, 29 Mei. Hari pertama jumlah uang yang ditukar masyarakat ada Rp82,8 juta," ujar Kepala Bank Indonesia Perwakilan Sumut, Arief Budi Santoso di Medan, Senin (29/5).
Jumlah uang yang ditukar masyarakat itu uang pecahan Rp20.000 senilai Rp24juta, Rp10.000 sebanyak Rp28 juta, Rp5.000 sejumlah Rp24 juta dan Rp2.000 senilai Rp6,8 juta.
Ini cara BI redam peredaran uang palsu selama Ramadan | PT Solid Gold Berjangka Cabang Makassar
Selain melakukan koordinasi dengan kantor cabang di daerah, Bank Indonesia juga akan menggandeng pihak kepolisian dalam mengawasi peredaran uang palsu.
"Tanggal 5 Juni kalau tidak ada halangan, saya bersama Kapolri akan memberi video conference kepada seluruh kantor BI di seluruh Indonesia," jelasnya.
"Kita pastikan kepolisian dan Bank Indonesia siap untuk mewaspadai peredaran uang palsu," pungkasnya.
Bank Indonesia (BI) terus mewaspadai dan mengantisipasi peredaran uang palsu saat Ramadan. Tahun ini, persiapan dan antisipasi yang dilakukan dengan berkoordinasi dengan kantor cabang di seluruh Indonesia.
"Peredaran uang palsu memang harus kita waspadai apalagi menjelang Lebaran. Kita harus persiapkan jangan sampai ada uang palsu yang beredar," ujar Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo di Kantornya, Jakarta, Senin (29/5).
Jelang Ramadan, kebutuhan uang kertas maupun logam akan meningkat. Hal ini sering kali dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggungjawab dalam mengedarkan uang palsu.