Gran Max masih jadi kontributor utama Daihatsu di Indonesia | PT Solid Gold Berjangka Cabang Makassar
Sementara untuk penjualan wholesales --dari pabrik ke diler-- dari Januari hingga Mei 2017, PT ADM mencatat angka 80.878 unit. Posisi pertama ditempati oleh Gran Max dengan total 24.875 unit, kemudian disusul Xenia sebanyak 16.882 unit, dan posisi ketiga Sigra dengan angka 15.064 unit. Untuk wholesales Ayla dan Terios, masing-masing mencatat 14.646 unit dan 6.527 unit.
"Jadi kalau dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, Daihatsu mencatat kenaikan 3,5 persen untuk penjualan ritel dan wholesales sebesar 15 persen. Intinya Daihatsu memiliki performa penjualan yang baik di 2017 ini," ujar dia.
Hendrayadi mengatakan, untuk model Daihatsu Ayla, penjualannya berada di angka 11.583 unit, lalu Terios berada di posisi stabil dengan perolehan penjualan sebanyak 5.197 unit.
"Jadi kalau dilihat dari retailsales kendaraan penumpang, Sigra memang lebih dominan dari Xenia," kata Hendrayadi Lastiyoso, Marketing and CR Division Head PT Astra International Daihatsu Sales Operation (AI-DSO), di Jakarta.
Posisi pertama terlaris Daihatsu yang jadi kontributor utama adalah model Gran Max dengan penjualan sebanyak 21.574 unit. Sementara Sigra --posisi kedua-- mencatat penjualan 18.903 unit. Xenia yang berada di posisi ketiga harus puas dengan angka penjualan 14.329 unit.
Sigra bahkan telah menyalip penjualan mobil sejuta umat Daihatsu Xenia. Data menyebutkan, PT Astra Daihatsu Motor (ADM) selaku pemegang merek resmi mobil Daihatsu berhasil membukukan penjualan ritel dari Januari-Mei 2017 sebanyak 75.183 unit.
Meski terbilang masih jadi pendatang baru dalam industri otomotif nasional, Daihatsu Sigra rupanya sudah memiliki performa yang tak bisa dipandang sebelah mata. Berdasarkan angka-angka penjualan yang disampaikan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), per Mei 2017, Sigra tercatat merupakan model terlaris kedua Daihatsu di Indonesia.
Penjualan Sigra Sudah Geser Xenia | PT Solid Gold Berjangka Cabang Makassar
Namun meski Sigra sudah mengalahkan Xenia, Hendrayadi menekankan penjualan Xenia masih tetap bagus. "Bukan berarti Xenia-nya turun, secara absolute-nya penjualan Xenia masih tetap stabil, cuma dia Sigra-nya kan lebih tinggi," ujarnya.
Salah satu penyebabnya kata Hendra, Sigra masih memiliki umur yang muda. "Karena ini kan lima bulan baru mulai jualan, belum setahun masih baru gitu kan (keberadaannya). Jadi kontribusinya loh (bukan menggerus Xenia)," tuturnya.
"Ini data dari kami, karena data dari Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia), belum keluar sampai Mei, baru sampai April," ujar Marketing & CR Division Head PT Astra International Daihatsu Sales Operation Hendrayadi Lastiyoso, di Kelapa Gading Jakarta Timur, Senin (5/6/2017).
PT Astra Daihatsu Motor (ADM) mencatat total penjualan retail periode Januari hingga Mei 2017 sebanyak 75.183 ribu unit. Dari situ, Sigra berkontribusi sebanyak 18.903 unit, sedangkan Xenia 14.329 unit.
Mobil Low Cost Green Car (LCGC), dari Daihatsu yaitu Sigra, sudah menggeser penjualan mobil low MPV Xenia dalam penjualan ritel Daihatsu.
Secara umum, kontribusi terbesar penjualan retail ADM didapatkan dari Daihatsu Gran Max, yang berkontribusi sebanyak 21.574 unit. "Lalu ada Ayla 11.583 unit, Terios 5.197, dan yang lainnya 3.597 unit," ungkap Hendra.
Sedangkan dari data Gaikindo, data yang ada baru mencapai periode Januari hingga April 2017. Dimana Daihatsu mencapai angka 79.977 untuk penjualan retail, dan 89.588 untuk penjualan keseluruhan (whole sales).
"Jika dibandingkan dengan peridoe yang sama tahun 2016, wholesales kami meningkat 6 persen, sedangkan retail sales kami turun 4 persen," pungkas Hendra.
Namun lebih lanjut dirinya mengatakan, bukan hanya karena Sigra merupakan produk baru saja yang membuat penjualannya meningkat, tapi menurut Hendra juga Sigra mempunyai segmen yang cukup kuat.
"Kita lihat ternyata penjualan Sigra stabil ya dalam waktu 10 bulan launching, bukan hanya pas peridoe launching kan, ternyata masih stabil sampai sekarang ya rupanya target seperti kita bilang 3.000-an tersebut memang segmennya di situ besarnya," ungkapnya.
Penjualan Mobil Meningkat, Efek Jelang Lebaran | PT Solid Gold Berjangka Cabang Makassar
Lantas bagaimana dengan penjualan mobil pada Juni?. Hendrayadi memperkirakan kondisi seperti sekarang ini sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Di mana setiap jelang lebaran penjualan tinggi sedangkan lewat dari itu penjualan turun. Salah satu yang membuatnya turun adalah karena faktor waktu kerja yang singkat.
"Juni lebih banyak terpotong libur lebaran. Satu minggu di sebelumnya orang-orang sudah mudik jadi akan berat nih bulan ini jualannya. Bulan ini sekira 2 minggu setengah waktu kerjanya, jadi sangat singkat," pungkas Hendrayadi.
Hendrayadi menambahkan, bila penjualan Daihatsu naik di Mei, makan brand lain seperti Toyota, Honda dan sebagainya kemungkinan akan mengalami peningkatan juga.
"Jadi cukup tinggi sekali peningkatannya, kenapa? Karena lebaran maju. Lebaran maju jadi lebarannya bulan depan penjualan di bulan Mei tinggi. Kalau tahun lalu penjualan naik pada Juni karena lebarannya Juli. Kalua tidak salah Daihatsu menjual sampai 17 ribu karena lebaran. Sekarang lebaran maju (pada Mei) sehingga bulan Mei kita naik signifikan dibanding bulan lalu (April)," ujar Marketing and CR Division Head PT Astra International-Daihatsu Sales Operation (AI-DSO) Hendrayadi Lastiyoso, di Jakarta, Kemarin.
Pada Mei 2017 penjualan mobil Daihatsu secara retail (diler ke konsumen) 16.108 unit atau mengalami peningkatan sekira 7 sampai 8 persen dibanding April. Angka tersebut naik karena faktor jelang lebaran. Umumnya konsumen membeli mobil sebelum lebaran supaya bisa digunakan untuk mudik menuju kampung halaman.