Posted by PT Solid Gold Berjangka News on Kamis, 15 September 2016
Pasokan listrik putus | PT. Solid Gold Berjangka Cabang Semarang
Topan Meranti menerjang bagian tenggara Cina setelah melanda Taiwan dengan kecepatan angin 227 kilometer per jam. Topan tersebut dilaporkan membawa angin kencang dan hujan deras di Kota Xiamen, Cina bagian tenggara, pada Kamis (15/9) pagi.
Akibatnya, puluhan jadwal penerbangan dan kereta di bagian selatan Cina dibatalkan dan puluhan ribu orang dievakuasi. “Topan ini adalah yang terkuat yang melanda Taiwan sepanjang 21 tahun, dalam konteks kekuatan angin yang terkumpul di tengah,” kata peneliti cuaca, Hsieh Pei-yun kepada kantor berita AFP.
Guna meminimalisasi jumlah korban, semua warga diperintahkan bertahan di dalam ruangan dan kapal-kapal diinstruksikan kembali ke pelabuhan. Adapun warga di Pingtung diminta meninggalkan rumah mereka.
Di Taiwan, Topan Meranti telah menyebabkan satu orang meninggal dunia dan 38 lainnya cedera.
Topan itu juga memicu peringatan tanah longsor di kawasan pegunungan.
Taiwan kerap dilanda topan berkekuatan dahsyat. Pada 2015, sebanyak tiga orang meninggal dunia dan 300 lainnya cedera akibat Topan Dujuang. Kemudian pada Juli lalu, tiga orang meninggal dunia dan ratusan lainnya cedera setelah Topan Nepartak menghantam bagian timur Taiwan.
Sekolah-sekolah dan semua kantor di kawasan timur dan selatan ditutup, sedangkan putusnya pasokan listrik telah mempengaruhi 650.000 kepala keluarga. Sejumlah tiang listrik dan pohon-pohon tercerabut akibat angin, sedangkan beberapa truk terbalik.
Setelah Menerjang Taiwan, Topan Super Meranti 'Mendarat' di China | PT. Solid Gold Berjangka Cabang Semarang
Kekuatan Topan Meranti akan melemah dengan cepat ketika bergerak ke daerah pedalaman. Hujan lebat, banjir bandang, serta angin yang berbahaya diprediksi akan berlanjut hingga 48 jam ke depan. Kemungkinan China bagian timur akan mengalami tanah longsor.
Menurut pantauan koresponden CNN di Xiamen, sejumlah bangunan kehilangan sebagian besar jendela saat topan menerjang wilayah itu. Hingga saat ini angin masih berhembus kencang di Xiamen dan kota-kota pesisir lainnya.
Topan Meranti menerjang daratan China tepatnya di wilayah dekat Xiamen, Provinsi Fujian, pada Kamis 15 September pagi waktu setempat.
Meranti merupakan topan terkuat sejak Topan Super Haiyan menerjang Filipina pada 2013.
Seperti dikutip dari CNN, Kamis (15/9/2016), pusaran angin kencang tersebut sebelumnya telah memporak-porandakan Taiwan selatan dengan kekuatan hingga 370 kilometer per jam--lebih cepat dari mobil F1--dan mengakibatkan hujan lebat.
Ketika menerjang daratan China, topan itu mencapai kecepatan maksimum 230 kilometer per jam dengan kekuatan hembusan hingga 280 kilometer per jam.
Akibat dahsyatnya Topan Meranti, China mengeluarkan peringatan tertingginya untuk gelombang laut tinggi sehingga kru darurat dan pejabat disiapkan untuk menangani banjir.
"Topan itu akan membawa angin kencang dan hujan lebat saat mencapai daratan," ujar ahli meteorologi, Li Mei menurut kantor berita Xinhua.
Menurut Joint Typhoon Warning Center, sebelumnya Meranti digolongkan sebagai topan super, namun badai itu saat ini telah melemah dan statusnya berganti menjadi topan walaupun masih berbahaya.