Laba bersih PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) tercatat yang tertinggi | PT Solid Gold Berjangka Cabang Semarang
Jika dihitung dari laba bersihnya yang mencapai Rp 20,60 triliun, maka tantiem atau bonus yang diterima direksi dan komisaris mencapai Rp 309,09 miliar.
Jika dirata-rata, maka satu orang direksi atau komisaris mengantongi bonus Rp 19,31 miliar per tahun, atau Rp 1,6 miliar per bulan.
Adapun tantiem tahun sebelumnya, sebesar Rp 270 miliar atau 1,5 persen dari laba bersih 2015 yang sebesar Rp 18 triliun.
Sementara itu, gaji direksi dan komisaris ditetapkan tidak berubah selama lima tahun dari 2016-2021. Namun, Jahja enggan menyebutkan berapa besarannya.
Dengan capaian tersebut, berapakah bonus yang diterima direksi dan komisaris BCA?
Ditemui usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, bonus yang disepakati untuk direksi dan komisaris persentasenya sama dengan tahun 2015 yakni 1,5 persen dari laba bersih.
"Tetapi karena laba bersihnya naik, jadi bonus yang diterima lebih banyak," kata Jahja, Kamis (6/4/2017).
Laba bersih PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) tercatat yang tertinggi, menyusul di belakangnya ada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN).
Di luar empat bank BUMN itu, ada enam bank swasta yang masuk dalam jajaran 10 bank besar di Indonesia. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menduduki urutan ketiga terbesar dari sisi aset.
Pada tahun lalu, laba bersih BBCA tercatat mencapai Rp 20,60 triliun, dan menempati urutan kedua dalam jajaran 10 bank yang mencatatkan laba bersih terbesar di Indonesia.
Beberapa waktu lalu Kompas.com sempat merangkum gaji, tunjangan dan bonus atau tantiem bagi direksi dan komisaris bank-bank milik negara. Jika diperhatikan, nominal tantiemnya cukup besar, berkisar antara Rp 2 miliar hingga Rp 12 miliar dalam setahun.
Kinerja bank-bank pelat merah tersebut juga bisa dikatakan cukup positif. Terbukti dengan pencapaian laba bersih antara Rp 2 triliun hingga Rp 26 triliun.
Laba Naik, BCA Sebar Dividen Rp4,9 Triliun | PT Solid Gold Berjangka Cabang Semarang
Di samping itu, pemegang saham juga telah memberikan persetujuan kepada Direksi (dengan persetujuan Dewan Komisaris) untuk menetapkan dan membayar dividen interim tahun buku 2017 kepada Pemegang Saham, jika keadaan keuangan Perseroan memungkinkan.
RUPST juga memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab (acquit et decharge) kepada anggota Direksi dan Dewan Komisaris atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang dilaksanakan sepanjang tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2016.
Tahun lalu, perseroan dan para entitas anak mencatat kinerja keuangan yang solid pada tahun 2016 dengan pertumbuhan laba bersih sebesar 14,4 persen mencapai Rp20,6 triliun dibandingkan Rp18 triliun pada tahun 2015.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan meski membagikan dividen dalam jumlah besar, rasio kecukupan modal bank (CAR) yang terafiliasi dengan Grup Djarum itu masih cukup sehat yakni sebesar 21,9 persen. Angka ini menurutnya cukup sehat bagi BCA yang masuk daftar bank berdampak sistemik.
"Modal kami cukup untuk ekspansi, sekarang masih 21,9 persen, minimum untuk sistemik bank itu di 18 persen cukup lah," ujar Jahja usai menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Kempinski, Kamis (6/4).
PT Bank Central Asia Tbk membagikan keuntungan dari laba (dividen) tahun buku 2016 sebesar Rp4,9 triliun atau Rp200 per saham kepada para pemegang saham. Jumlah dividen tersebut setara 24 persen dari laba bersih, naik dari 22 persen pada 2015.
Adapun jumlah tersebut sudah termasuk dividen interim sebesar Rp70 per saham yang telah dibayarkan oleh Perseroan pada tanggal 22 Desember 2016.
BCA tebar dividen Rp 4,9 triliun | PT Solid Gold Berjangka Cabang Semarang
Sebagai informasi saja, bank milik Grup Djarum ini mencatatkkan laba bersih tahun lalu sebesar Rp 20,6 triliun atau tumbuh 14,4% secara tahunan (year on year/yoy) dibanding capaian tahun sebelumnya sebesar Rp 18 triliun.
Artinya, tantiem yang ditebar oleh perseroan mencapai Rp 309,09 miliar. Jumlah tersebut meningkat dibanding tantiem tahun sebelummnya sebesar Rp 270 miliar.
Dalam RUPST ini, BCA juga tidak melakukan perubahan susunan manajemen perseroan.
Interim sebesar Rp 70 per saham, sisanya Rp 130 sekarang, total Rp 200 per saham," ujar Jahja di Jakarta, Kamis (6/4).
Jahja menambahkan, tantiem yang dibagi per tahun buku 2016 sebanyak 1,51% dari total laba bersih. "Untuk tantiem, persentase sama seperti tahun lalu, tapi karena laba naik maka nominalnya ikut naik," imbuhnya.
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) menyetujui penetapan penggunaan sebagian laba bersih perseroan untuk pembayaran dividen sebesar Rp 4,9 triliun atau sebesar Rp 200 per saham. Adapun jumlah tersebut sudah termasuk dividen interim sebesar Rp 70 per saham yang telah dibayarkan oleh perseroan pada tanggal 22 Desember 2016.
Direktur Utama BCA, Jahja Setiaatmadja menyebut pay out ratio tahun buku 2016 meningkat 2% menjadi 24% dibandingkan tahun sebelumnya. Adapun dengan pembagian dividen tersebut, rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) bank umum swasta nomor wahid ini menjadi 21,97%.