Perseroan menargetkan pembangunan jaringan dan transmisi berjalan hingga November 2017 | PT Solid Gold Berjangka
Adapun untuk meningkatkan rasio elektrifikasi di Indonesia bagian timur, seperti Maluku, Papua dan beberapa pulau kecil Sumatra, PLN akan mendorong pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT) sebagai sumbernya.
Sumber energi tersebut akan disesuaikan dengan kondisi alam masing-masing wilayah. Sehingga peningkatan rasio elektrifikasi dan target porsi EBT dalam bauran energi sebesar 23 persen pada 2025 dapat tercapai.
"Dengan demikian, rasio elektrifikasi sekaligus 'renewable energy' (EBT) bisa tercapai dan kami akan fokuskan itu tahun depan sampai 2019. Kalau sesuai RUPTL yang baru, mulai akhir 2021 hampir semua desa sudah dilistriki," ungkap Nicke.
Namun, ia mengatakan sisa rasio elektrifikasi itu akan lebih sulit dicapai, karena kawasan yang belum terlistriki berada di Indonesia bagian timur yang terisolasi. Direktur Bisnis Regional Sulawesi dan Nusa Tenggara Machnizon Masri menambahkan ada 700 desa di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang akan dialiri listrik pada 2017.
Sesuai rencana, perseroan menargetkan pembangunan jaringan dan transmisi berjalan hingga November 2017. "Kami akan membangun beberapa jaringan, kemudian siapkan gardu induk dan transmisi. Kami akan coba 2017 ini ada satu kabupaten di NTT yang 100 persen desanya terlistriki, yaitu di Flores. Tahun depan 500 desa kami selesaikan (listriki). Kerjanya akan lebih berat," kata Machnizon.
PT PLN (Persero) menargetkan sebanyak 11.300 desa sudah memiliki aliran listrik hingga 2019 untuk meningkatkan rasio elektrifikasi nasional, yang saat ini baru mencapai 91 persen. Direktur Perencanaan PLN Nicke Widyawati di Kantor Pusat PLN Jakarta, Rabu (5/4), memaparkan dari total desa yang akan dilistriki tersebut, ada 2.530 desa yang belum sama sekali menikmati listrik. Sedangkan sisanya sudah dialiri listrik, namun kurang dari enam jam.
"Untuk program listrik desa, kami targetkan sampai 2019 total yang akan kami listriki 11.300 desa. Kalau dilihat pencapaian elektrifikasi nasional di akhir tahun 2016 sebesar 91 persen, maka sisa rasio elektrifikasi tinggal sembilan persen," katanya.
Tahun 2019, PLN Targetkan 11.300 Desa Teraliri Listrik | PT Solid Gold Berjangka
"Kita akan membangun beberapa jaringan, kemudian siapkan gardu induk dan transmisi. Kami akan coba 2017 ini ada satu kabupaten di NTT 100 persen desanya terlistriki, itu di Flores. Tahun depan 500 desa kita selesaikan. Kerjanya akan lebih berat," kata Machnizon.
Ada pun untuk mencapai elektrifikasi di Indonesia bagian timur, seperti di Maluku, Papua dan beberapa pulau kecil Sumatra, PLN akan mendorong pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) sebagai sumber energi.
Sumber energi tersebut dapat disesuaikan dengan kondisi alam masing-masing wilayah sehingga rasio elektrifikasi dan upaya pemerintah meningkatkan bauran EBT (renewable energy) hingga 23 persen pada 2025 dapat terlaksana.
"Rasio elektrifikasi bisa tercapai sekaligus renewable energy bisa tercapai dan kita akan fokuskan itu tahun depan sampai 2019. Kalau di RUPTL yang baru, mulai akhir 2021 hampir semua desa sudah dilistriki," ungkap Nicke.
Ia mengatakan sisa rasio elektrifikasi sebesar 9,1 persen akan lebih sulit untuk dicapai karena kawasan yang belum terlistriki tersebut berada di Indonesia bagian timur yang terisolasi.
Direktur Bisnis Regional Sulawesi dan Nusa Tenggara Machnizon Masri mengatakan ada 700 desa di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang akan dilistriki pada 2017. Sesuai rencana, perseroan menargetkan pembangunan jarigan dan transmisi berjalan hingga November mendatang.
Sebagai percontohan, PLN akan melistriki 100 persen desa di salah satu kabupaten yang ada di NTT.
PT PLN (Persero) menargetkan ada 11.300 desa yang teraliri listrik hingga 2019 untuk memenuhi rasio elektrifikasi nasional yang saat ini baru mencapai 91 persen.
Direktur Perencanaan PLN Nicke Widyawati memaparkan dari total desa yang akan dilistriki tersebut, saat ini ada 2.530 desa yang belum sama sekali menikmati listrik, sedangkan sisanya sudah dialiri listrik namun kurang dari 6 jam.
"Untuk listrik desa, kami targetkan sampai 2019 total yang akan kami listriki 11.300 desa. Kalau dilihat pencapaian elektrifikasi nasional di akhir tahun 2016 91 persen, sisa rasio elektrifikasi tinggal 9,1 persen," kata Nicke di Kantor Pusat PLN Jakarta, Rabu (5/4/2017).
PLN Siapkan Belanja Modal Rp 120 Triliun | PT Solid Gold Berjangka
Perinciannya, 1.932 mw berasal dari pembangkit milik PLN dan 1.782 mw dari pembangkit listrik swasta. PLN juga telah menyelesaikan 2.859 kilometer sirkuit (kms) jaringan transmisi dan gardu induk 14.123 mva.
Peningkatan konsumsi kWh juga didukung kenaikan jumlah pelanggan. Hingga akhir tahun lalu, jumlah pelanggan PLN mencapai 64,3 juta atau bertambah 3,1 juta pelanggan dari tahun sebelumnya.
Penambahan jumlah pelanggan mendorong kenaikan rasio elektrifikasi nasional dari 88,3 persen pada Desember 2015 menjadi 91,16 persen pada Desember 2016. Realisasi tersebut melampaui target rasio elektrifikasi 90,15 persen.
Meski laba bersih menurun, realisasi kinerja perseroan secara umum lebih baik jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Nilai penjualan listrik PLN selama 2016 meningkat 2,05 persen menjadi Rp 214,1 triliun. Tahun lalu penjualan listrik PLN pada 2015 mencapai Rp 209,8 triliun.
Pertumbuhan penjualan berasal dari kenaikan volume penjualan menjadi sebesar 216,0 tWh atau naik 6,49 persen daripada periode yang sama tahun lalu sebesar 202,8 tWh. Peningkatan penjualan juga sejalan dengan keberhasilan PLN menambah kapasitas pembangkit sebesar 3.714 mw.
Sepanjang tahun lalu, PLN membukukan laba bersih Rp 10,5 triliun. Pencapaian itu lebih rendah 32,69 persen daripada laba bersih 2015 sebesar Rp 15,6 triliun. Penurunan laba disebabkan tahun lalu PLN mengikuti program amnesti pajak. Karena itu, beban pajak meningkat dan akhirnya menggerus laba. ”Beban pajak kami pada 2016 sebesar Rp 5 triliun,’’ kata Dirut PLN Sofyan Basir.
Selain beban pajak, PLN melakukan penyesuaian metode pembukuan untuk menyesuaikan dengan Peraturan OJK Nomor 6 Tahun 2017 yang berlaku prospektif. Karena itu, laporan keuangan PLN pada tahun buku 2016 tidak lagi mencatat transaksi jual beli tenaga listrik dengan perusahaan pengembang listrik swasta (independent power producer/IPP) sebagai transaksi sewa pembiayaan.
Direktur Keuangan PLN Sarwono Sudarto menyatakan, infrastruktur yang dikembangkan meliputi pembangunan pembangkit listrik, transmisi jaringan listrik, dan gardu induk. Penguatan infrastruktur dilakukan dengan target melakukan pemerataan listrik.
Perjanjian pembelian listrik (power purchase agreement) dari proyek-proyek yang dikerjakan tahun ini umumnya ditandatangani pada periode 2015–2016. ”Kemarin-kemarin baru perjanjian. Sekarang kami betul-betul membutuhkan dananya,’’ imbuh Sarwono.
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) tahun ini mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) lebih dari Rp 120 triliun. Sebagian besar belanja modal dialokasikan untuk memperkuat infrastruktur.
Solid Gold