IHSG diperkirakan bergerak bervariasi | PT Solid Gold Berjangka Pusat
Di luar sentimen rilis data ekonomi, pasar juga tengah menanti pertemuan Trump dengan Presiden China Xi Jinping Kamis pekan ini membahas sejumlah isu perdagangan internasional dan isu nuklir Korea Utara.
Sedangkan harga minyak mentah tadi malam koreksi 0,71 persen di 50,24 dollar AS per barel dan harga nikel di London Metal Exchange koreksi hingga 2,15 persen di 9.807 dollar AS per metric ton.
"Koreksi harga sejumlah komoditas ini akan berimbas negatif pada perdagangan saham sektoral berbasis komoditas logam," kata David.
Sementara tadi malam Wall Street kembali terkoreksi. Indeks DJIA dan S&P masing-masing koreksi 0,06 persen dan 0,16 persen di 20.650,21 dan 2.358,84.
"Pasar merespon sejumlah rilis data ekonomi yang kurang menggembirakan," ujar David.
Indeks ISM Manufacturing PMI Maret 2017 berada di 57,2 di bawah bulan sebelumnya 57,7. Penjualan otomotif Maret di AS mencapai 16,62 juta unit di bawah perkiraan 17,4 juta dan angka bulan sebelumnya 17,6 juta unit.
"Pemodal asing kemarin mencatatkan pembelian bersih hingga Rp 438,48 miliar. Sentimen positif pasar turut ditopang rilis data inflasi Maret 2017 yang mencatatkan deflasi 0,02 persen secara bulanan," kata David.
Pasar juga mulai mengantisipasi kinerja emiten kurtal-I 2017 yang diperkirakan tumbuh positif terutama yang berbasiskan tambang batu bara dan perkebunan seiring tren penguatan harga komoditasnya sepanjang kuartal-I 2017 yang tumbuh lebih kuat ketimbang periode yang sama 2016.
Saham-saham yang bisa menjadi pilihan antara lain ASII, TLKM, LSIP, AALI, ICBP, ADRO, INDY, UNTR, HMSP, dan SMGR.
IHSG pada perdagangan awal pekan kemarin, berhasil rebound melanjutkan tren kenaikan (bullish) dan ditutup di atas 5.600 yaitu 5.606,79 atau naik 38,69 poin.
Penguatan IHSG kemarin terutama dimotori aksi beli pemodal asing yang menyasar sejumlah saham sektoral yang bergerak di sektor barang konsumsi, perdagangan, aneka industri dan infrastruktur.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini Selasa (4/4/2017) diperkirakan akan berada pada rentang 5.580-5.620.
"Pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan bergerak bervariasi dalam rentang terbatas namun masih bergerak dalam tren positif. IHSG berpeluang menguat terbatas," kata analis dari First Asia Capital, David Sutyanto, melalui keterangan tertulis, Selasa.
Usai Cetak Rekor Baru, IHSG Lanjut Menguat di Awal Dagang | PT Solid Gold Berjangka Pusat
Hal ini juga terlihat dari data perekonomian terlansir yang masih terkendali. Namun, yang perlu dipahami oleh investor adalah tingkat fokus terhadap saham saham yang memiliki tingkat likuiditas teruji dan tinggi alias yang berada dalam jajaran first liner, mengingat saham saham tersebut lebih tahan uji terhadap gejolak pasar.
Saat ini, potensi penguatan masih cukup besar dalam pergerakan IHSG, di mana target resistance 5.623 memiliki peluang untuk kembali ditembus dalam beberapa waktu mendatang.“Hari ini IHSG berpotensi menguat,” katanya dalam riset.
Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis27 lanjut menguat 0,43% atau 2,12 poin ke 492,42 pada pukul 09.09 WIB, setelah dibuka dengan kenaikan 0,16% atau 0,77 poin di posisi 491,08.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terpantau melemah 0,03% atau 4 poin di Rp13.329 per dolar AS pada pukul 09.07 WIB, setelah dibuka dengan pelemahan 3 poin di posisi 13.328.
Adapun, empat sektor lainnya bergerak negatif dipimpin oleh sektor konsumen yang melemah 0,48%.
Di bursa regional, indeks FTSE Straits Time Singapura pagi ini melemah 0,07%, indeks FTSE KLCI Malaysia turun tipis 0,04%, sedangkan indeks PSEi Filipina menguat 0,92%.
PT Asjaya Indosurya Securities memprediksi IHSG berpotensi menguat dan siap menembus resisten 5.623 pada perdagangan hari ini.
Kepala Riset Indosurya William Surya Wijaya mengatakan IHSG masih akan bergerak menguat, mengingat rekor baru yang terus tercipta seiring adanya capital inflow dan kondisi perekonomian yang terkendali.
Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) lanjut menguat pada awal perdagangan hari ini, Selasa (4/4/2017).
IHSG hari ini dibuka dengan kenaikan tipis 0,09% atau 4,88 poin di level 5.611,66 dan menguat 0,13% atau 7,13 poin ke level 5.613,92 pada pukul 09.08 WIB.
Pada perdagangan Senin (3/4), IHSG ditutup menguat 0,69% atau 38,68 poin ke level 5.606,78, level penutupan tertinggi baru.
Sebanyak 18 saham bergerak menguat, 12 saham bergerak melemah, dan 510 saham stagnan dari 540 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pagi ini.
Lima dari sembilan indeks sektoral IHSG bergerak positif dengan support utama dari sektor tambang (+1,66%) dan perdagangan (+0,82%).
Data Ekonomi Positif Bawa IHSG Menghijau | PT Solid Gold Berjangka Pusat
Kondisi IHSG berbeda dengan Bursa Asia yang melemah di awal perdagangan Selasa pekan ini mengikuti penurunan Wall Street. Pelaku Pasar menunggu keputusan kebijakan moneter dari Reserve Bank of Australia (RBA).
Mengutip CNBC, Indeks ASX 200 Australia turun 0,24 persen. Sebagian besar sektor melemah di awal perdagangan ini. Saham-saham industri keuangan terutama bank tertekan. ANZ turun 0,5 persen, Commonwealth Bank melemah 0,57 persen dan Westpac turun 0,71 persen.
Reserve Bank of Australia akan mengumumkan kebijakan moneter pada pukul 14.30 waktu setempat. Sebagian besar ekonom memperkirakan bahwa bank sentral tersebut akan tetap menjaga suku bunga pada rekor terendah yaitu 1,50 persen.
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memang diprediksi menguat pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Penguatan IHSG tersebut didukung data ekonomi Indonesia yang positif.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan, IHSG masih memiliki pergerakan yang akan terus menguat. Ini mengingat rekor baru yang terus tercipta diiringi aliran dana investor asing dan kondisi ekonomi yang masih terkendali masih jadi penopang pergerakan IHSG.
Ini terlihat dari data ekonomi yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada awal April 2017. Tercatat deflasi Maret 2017 di kisaran 0,02 persen. Namun, William menuturkan yang perlu dipahami oleh investor adalah tingkat fokus sebaiknya terhadap saham-saham memiliki likuiditas tinggi dan jajaran lapis pertama.
Investor asing melakukan aksi jual bersih Rp 18,84 miliar di pasar reguler. Sedangkan posisi dolar Amerika Serikat di kisaran Rp 13.318. Secara sektoral, hampir semua sektor saham menghijau, kecuali konstruksi.
Sektor saham pertambangan menguat 1,78 persen dan catatkan penguatan terbesar. Saham sektor aneka industri naik 0,79 persen, disusul sektor saham perdagangan mendaki 0,74 persen.
Adapun saham yang menguat antara lain milik TRST yang naik 9,68 persen ke level Rp 340, saham BAPA mendaki 9,32 persen ke level Rp 129, dan saham TRIM mendaki 7,95 persen ke level Rp 95 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham MCOR turun 5,76 persen ke level Rp 264 per saham, saham BTPN merosot 4,76 persen ke level Rp 2.600 per saham, dan saham APLI tergelincir 3,17 persen ke level Rp 122 per saham.
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 4.925 kali dengan volume 139,7 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 139,3 miliar.
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menguat pada perdagangan saham hari ini. Pergerakan IHSG ini berbeda dengan bursa Asia dan Wall Street.
Pada pra pembukaan perdagangan saham, Selasa (4/4/2017), IHSG naik 38,6 poin atau 0,09 persen ke level 5.611,66. Indeks saham LQ45 naik 0,32 persen ke level 934. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau.
Pada pembukaan pukul 09.00 WIB, IHSG kembali menguat. IHSG mendaki 13,12 poin atau 0,23 persen ke level 5.619.
Ada sebanyak 71 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 34 saham melemah. Sebanyak 84 saham lainnya diam di tempat.
IHSG sempat berada di level tertinggi 5.623,5 dan terendah 5.610,14 pada awal sesi perdagangan.
Solid Gold Berjangka