Namun, seperti dilaporkan Reuters, kondisi Peres sempat membaik dan tiba-tiba kondisinya menurun drastis sejak Selasa (27/9/2016). Belum ada laporan detail dari kabar duka tersebut. Perkembangan lanjutan akan dikabarkan pada kesempatan berikutnya. Selamat jalan Bapak Shimon Peres.
Mantan Presiden Israel dan peraih Hadiah Nobel Perdamaian, Shimon Peres, telah meninggal dunia pada usia 93 tahun, Rabu (28/9/2016), setelah sekitar dua minggu menderita stroke berat.
Agence France-Presse | PT Solid Gold Berjangka
Anak angkatnya, Fari Walden, mengatakan, Peres meninggal di Tel Aviv, Rabu dini hari sekitar pukul 03.00 waktu setempat, seperti dilaporkan Agence France-Presse. Kantor berita Israel, INA, mengatakan, Peres telah dirawat di rumah sakit sejak dua minggu lalu karena stroke berat.
Setelah menjadi anggota Partai Buruh, Peres lalu menjadi ketua partai tersebut sejak tahun 1950-an hingga tahun 2005. Setelahnya dia menjadi pendukung Partai Kadima.
Menurut catatan Kompas.com, Peres adalah presiden kesembilan Israel, yang berkuasa antara 2007 hingga 2014, dan tokoh penggagas bagi perdamain dengan Palestina pada tahun 1990-an. Peres lahir di Polandia, 2 Agustus 1923. Lalu bermigrasi ke Timur Tengah bersama orangtuanya pada tahun 1934, dan menetap di wilayah yang sekarang bernama Israel.
Setelah memenangi pemilu nasional, Peres pun menjadi Presiden dan hal itu membuat posisinya di Partai Buruh semakin kuat dan tangguh untuk waktu yang tidak terbatas.Dunia berharap, perdamaian Israel-Palestina digagas Peres, Arafat, dan Rabin dalam Persetujuan Oslo, 1994, yang membuat mereka mendapat Hadiah Nobel Perdamaian, dapat terwujud.
Berkat kegigihannya untuk memperjuangkan perdamaian dengan Palestina, pada tahun 1994, Peres bersama Yitzhak Rabin, yang kemudian menjadi PM Israel, dan Yasser Arafat, Ketua Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) memenangi hadiah Nobel Perdamaian.
Mantan Presiden Israel Shimon Peres Meninggal Dunia | PT Solid Gold Berjangka
Dalam beberapa tahun terakhir, Peres dilaporkan hanya memiliki masalah kesehatan ringan sembari terus menjalankan aktivitasnya yang sibuk. Pada 13 September lalu, Peres dilarikan ke rumah sakit setelah mengeluh sakit kepala saat sedang menggelar rapat rutin.
Mantan Presiden Israel Shimon Peres meninggal dunia di usia 93 tahun. Peres meninggal saat dirawat di rumah sakit karena terkena stroke sekitar dua pekan lalu.
Kabar meninggalnya Peres disampaikan oleh kantor berita Israel News Agency seperti dilansir Reuters dan juga media Inggris, The Guardian, Rabu (28/9/2016). Kondisi kesehatan Peres sempat mengalami perkembangan sebelum tiba-tiba memburuk pada Selasa (27/9) waktu sempat.
Menteri Dalam Negeri Israel, Aryeh Deri, menuturkan kepada wartawan di rumah sakit Tel Aviv pada Selasa (27/9) bahwa kondisi Peres memburuk. Seperti dilansir CNN, Deri mengaku dirinya telah mendoakan Peres di samping ranjang rumah sakit.
Belum ada keterangan resmi dari otoritas Israel maupun pihak keluarga soal waktu dan lokasi pemakaman.
Saat itu, kondisinya dilaporkan kritis namun stabil. Dokter yang merawatnya menyebut Peres masih responsif dan mampu mengucapkan beberapa kata. Pihak keluarga pun saat itu optimis Peres akan pulih.
Peres yang merupakan tokoh negarawan terkemuka Israel, pernah menjabat sebagai presiden dan dua kali menjabat perdana menteri. Peres selalu menjadi bagian setiap perkembangan besar di Israel sejak negara Yahudi itu berdiri tahun 1948.
Tahun 1994, Peres berbagi Nobel Perdamaian dengan mantan Perdana Menteri Israel Yitzhak Rabin dan pemimpin Palestina mendiang Yasser Arafat atas kesepakatan damai sementara tahun 1993.
Di rumah sakit, Peres tiba-tiba dia mengalami stroke. Tim dokter memberikan obat penenang kepada Peres dan menempatkannya pada kondisi koma secara medis atau medically induced coma. Tim dokter menyadarkan Peres kembali dari situasi koma pada 13 September malam.
PT Solid Gold Berjangka