Posted by PT Solid Gold Berjangka News on Selasa, 27 September 2016
Jalan Bukit Duri Pangkalan I, yang menuju arah Dipo KRL Bukit Duri praktis ditutup petugas. Ia mengatakan, rencana penggusuran itu merupakan bentuk kebrutalan yang dilakukan pemerintah. Warga Bukit Duri kecewa dengan kebijakan pemerintah tersebut.
Bukit Duri Tumbal Pembangunan Jakarta | PT. Solid Gold Berjangka
Warga Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan menggelar aksi unjuk rasa menjelang rencana penggusuran kawasan itu pada Rabu (28/9/2016) pagi ini. Warga berkumpul sehinga menutup jalan ke permukiman. Mereka melakukan orasi sambil membawa spanduk.
"Bagaimana mungkin rakyat kecil yang mempunyai sertifikat kepemilikan tanah dikatakan tidak pantas memilikinya hanya karena dianggap miskin. Hargailah perjuangan warga yang sudah tinggal berpuluh-puluh tahun di sini," kata Sandiawan.
Pada sekitar pukul 07.00 WIB, aksi itu digelar di Jalan Bukit Duri Pangkalan I, tepatnya di depan jalan masuk ke RT 06 RW 12, yang berbatasan dengan Kampung Pulo, Kampung Melayu, Jakarta Timur. "Kami tidak pernah takut. Kami tidak akan berhenti sampai di sini," kata Sandiawan, di hadapan warga.
Sejumlah warga berorasi menolak penggusuran. Aksi mereka dikawal ketat pihak kepolisian. Tampak sejumlah warga membawa spanduk penolakan, di antaranya bertulis "Bukit Duri Tumbal Pembangunan Jakarta", "Rakyat Bermartabat Pejabat Bermuslihat", "Aksi Damai Tanpa Kekerasan" dan "Dari Bukit Duri ke Balaikota dan Istana".
Sandiawan Sumardi dari Komunitas Ciliwung Merdeka, organisasi yang mendampingi sebagian warga Bukit Duri, dalam orasinya menyerukan agar warga tidak takut dengan rencana penggusuran itu.
Penggusuran Bukit Duri Dilakukan, Warga Gelar Orasi Kebudayaan | PT. Solid Gold Berjangka
Petugas Satpol PP terligat mencabuti bagian-bagian rumah yang ada di Bukit Duri.
Pemerintah DKI Jakarta akhirnya melakukan penertiban bangunan liar di Bukit Duri, Jakarta Timur. Warga Bukit Duri menolak penertiban itu dengan melakukan orasi kebudayaan.
Sebagian warga memilih mengosongkan rumah mereka dan berpindah ke rusun Rawa Bebek. Sebagian lagi yang berada di RW 12 memilih untuk bertahan.
Orasi kebudayaan ini dilaksanakan di Jalan Bukit Duri Pangkalan, Jakarta Timur, Rabu (28/9/2016). Massa berasal dari warga RW 9,RW 10, RW 11, RW 12. Mereka berdiri di jalanan, melakukan orasi dan memasang spanduk bertuliskan "Aksi Damai Tanpa kekerasan: Ciliwungnya Kita, BUkit Duri Tumbal enbangunan Jakarta".
Sementara itu, ratusan petugas gabungan dari Satpol PP dan kepolsian berjaga-jaga di sekitar lokasi penggusuran. Sehari sebelumnya, Selasa (27/6), pemerintah DKI telah mengeluarkan SP 3 soal penertiban bangunan di Bukit Duri.
Beberapa budayawan juga hadir menolak penggusuran ini seperti JJ Rizal, Jaya Suprana, Sandiawan Sumardi.