Posted by PT Solid Gold Berjangka News on Senin, 26 September 2016
Franky diduga memeras sejumlah orang yang tercatat terlibat tujuh kasus narkoba di bawah 0,5 gram. Selain melakukan pemerasan, Franky juga dilaporkan atas keterlibatannya dalam pemotongan anggaran DIPA 2016 dengan barang bukti uang Rp 50 juta di brankas.
Direktur Reserse Narkoba Polda Bali Kombes Pol Franky Haryanto | PT. Solid Gold Berjangka Cabang Palembang
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar mengakui pencopotan Direktur Reserse Narkoba Polda Bali Kombes Pol Franky Haryanto karena dugaan pemerasan terhadap tersangka. Diakui Boy bahwa dari pemeriksaan sejauh ini, Franky terindikasi kuat melakukan perbuatan tersebut. "Belum ada kesimpulan. Kalau dia bersalah, menunggu proses sidang dulu baru disebut terbukti," kata Boy.
"Dia dicopot saja sudah suatu penghukuman. Pencopotannya dipimpin langsung oleh Kapolri," ujar Boy saat dihubungi, Selasa (27/9/2016). "Bagi perwira, itu sudah berat," lanjut dia.
Boy mengatakan, mutasi Franky ke jabatan Analis Kebijakan Madya bidang Iknas Bareskrim Polri untuk memudahkan pemeriksaan oleh Divisi Profesi dan Pengamanan Polri di Jakarta. Hingga saat ini, kata Boy, pemeriksaan masih terus berjalan.
Nantinya kesimpulan tim Pengamanan Internal Divisi Propam Polri akan merujuk untuk dilakukan sidang disiplin, sidang etik, ataupun sidang pidana.
Polri: Penyelidikan Isu Kombes Krishna Murti Belum Tuntas | PT. Solid Gold Berjangka Cabang Palembang
Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri belum menyimpulkan hasil penyelidikan isu Kombes Krishna Murti terkait kasus dugaan penganiayaan dan video 'papa'. Penyidik Propam masih menyelidiki.
"Yang kedua, dengan pengalamannya di PBB, internasional, beliau tepat untuk membantu Divisi Hubinter dalam menghadapi Sidang umum Interpol November nanti," urainya. "Masih dalam pemeriksaan, masih dalam pendalaman oleh Div Propam ya," kata Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar saat dihubungi detikcom, Selasa (27/9/2016).
Kombes Krishna sendiri telah dimutasi dari Wakapolda Lampung ke posisi Kabagkembangtas Divisi Hubungan Internasional (Hubinter) Polri. Kenaikan tipologi Polda Lampung menjadi tipe A merupakan salah satu alasan ditariknya Krishna ke Mabes Polri. Boy menuturkan, Propam menilai penyelidikan isu itu belum tuntas. Lalu, kapan kesimpulan penyelidikan itu akan diumumkan?
"Tunggulah, pasti akan ada waktunya nanti, kalau sekarang belum dianggap tuntas, nanti kalau dari Propam sudah dianggap selesai, pasti akan disampaikan nanti," ujarnya. Selain alasan itu, mutasi Krishna juga disebut Polri untuk membantu pelaksanaan Sidang Umum Interpol di Bali bulan November mendatang.
"Akan disampaikan (nanti) hasil dari pemeriksaan yang dilaksanakan oleh Propam," sambungnya.
"Polda Lampung saat ini naik menjadi type A, maka Wakapolda akan menjadi jabatan untuk (jenderal) bintang 1 (brigjen pol)" kata Irjen Boy Rafli, Sabtu (24/9/2016) lalu.
"Pak Krishna angkatan 91, dinilai tim Wanjak masih junior, jadi jabatan tersebut diberikan kepada yang lebih senior," sambungnya.