Boeing mengumumkan rencana pengurangan ratusan insinyur | PT Solid Gold Berjangka Cabang Lampung
Pengurangan tenaga kerja, termasuk manajer dan eksekutif, akan dilakukan melalui kombinasi pengurangan, meninggalkan posisi terbuka yang terisi. Program PHK sukarela dan dalam beberapa kasus, PHK paksa,” demikian pernyataan perusahaan. Hingga 30 Maret 2017, Boeing memiliki total 146.962 pekerja, termasuk 74.196 di divisi pesawat komersial, pada tanggal 30 Maret.
Sementara pada tahun sebelumnya total pekerja mencapai 159.054, termasuk 82.127 di pesawat komersial. Meskipun terjadi gejolak tenaga kerja, Boeing berhasil melakukan perdana dari seri 737 terbaru pada 13 April 2017 lalu. Pesawat ini kedua, dan saat ini terbesar, dari 737 MAX Family.
Tipe MAX 9 yang merupakan saudara tuanya memiliki panjang hampir sembilan kaki dibandingkan MAX 8 yang lebih kecil.
Pegawai mengikuti rencana yang digariskan kepada karyawan Boeing Commercial Airplanes pada Desember 2016, menurut pernyataan perusahaan.
“Dalam upaya berkelanjutan untuk meningkatkan daya saing secara keseluruhan dan berinvestasi pada masa depan, kami mengurangi biaya dan mencocokkan level pekerjaan dengan persyaratan bisnis dan pasar," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.
Society of Professional Engineering Employees in Aerospace (SPEEA), serikat pekerja yang mewakili para insinyur industri pesawat, menyatakan bahwa pemberitahuan 60 hari sebelum PHK akan keluar pada hari Jumat. Serikat pekerja telah meminta data mengenai lokasi pabrik dan keahlian dari karyawan yang akan di PHK, namun belum mendapatkan pemberitahuan.
"Ini sangat mengecewakan. Sebanyak 12.600 pegawai di negara bagian Washington telah dikurangi oleh Boeing, sejak negara bagian Washington memberikan perusahaan keringanan pajak terbesar dalam sejarah AS pada November 2013," kata juru bicara serikat pekerja, Bill Dugovich. Direktur Strategic Development SPEEA Rich Plunkett, mengatakan serikat pekerja meminta Boeing untuk memperluas program PHK sukarela dan memberikan bantuan lainnya kepada karyawan.
Menurut serikat pekerja, Boeing telah memberhentikan 1.332 insinyur dan teknisi yang berlokasi di Washington sejak Januari 2017.
Serikat menambahkan, lebih dari 300 insinyur dan teknisi lainnya memilih untuk mengajukan PHK secara sukarela atau pensiun dini pada Jumat mendatang.
Pengumuman hari ini meliputi pengumuman PHK paksa pada bagian fungsi engineering dari divisi pesawat komersial. Kami memperkirakan bahwa ratusan pegawai di wilayah Washington dan lokasi lain dari perusahaan akan terkena dampak,” kata Juru Bicara Boeing Doug Alder.
Produsen pesawat asal Amerika Serikat, Boeing mengumumkan rencana pengurangan ratusan insinyur di tengah melambat penjualan.
Dilansir dari USAToday.com, pengurangan karyawan ini dijadwalkan pada 23 Juni mendatang setelah perusahan yang berbasis di Chicago ini telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 1.800 mekanik dan teknisi awal tahun ini.
Boeing Akan Kembali Rumahkan Karyawannya | PT Solid Gold Berjangka Cabang Lampung
Sementara itu, pengurangan tenaga kerja tersebut dijadwalkan akan mulai berlaku pada 23 Juni 2017. Namun demikian, perusahaan menjanjikan akan memanggil kembali pekerja yang diminta untuk mundur secara sukarela tersebut di masa mendatang, apabila kondisi perusahaan telah membaik.
Menanggapi hal itu, Direktur SPEEA Rich Plunkett meminta kepada perusahaan untuk memberikan kompensasi bagi pekerja yang dirumahkan tersebut.
“Kami meminta agar Boeing lebih memilih menawarkan PHK sukarela daripada pemecatan sepihak dan memberikan kompensasi yang setimpal bagi pekerja tersebut,” katanya.
Berdasarkan data dari Boeing, jumlah pekerja di Washington telah menyusut 9% hingga 70.640 karyawan sepanjang tahun lalu. Total pegawai perusahaan yang berbasis di Chicago itu telah menyusut 7,6% menjadi 146.962 karyawan sejak Maret 2016.
Hal itu tak lepas dari turunnya total pendapatan perusahaan pada 2016 yang mencapai 1,6% menjadi US$94,6 miliar dibandingkan periode 2015. Tercatat produksi pesawat jumbo jet seri 747 mengalami penurunan pada tahun lalu.
Adapun, sebagai salah satu bentuk efisiensi, produksi pesawat twin-aisle seri 777 juga akan dipangkas untuk kedua kalinya. Pasalnya produk tersebut kurang diminati oleh pasar.
Perusahaan pesaing utama Airbus SA tersebut dikabarkan akan mengumumkan keputusan itu pada Jumat (21/4/2017). Pengumuman itu akan didistribusikan bersamaan dengan waktu di mana 305 insinyur dan tenaga teknis resmi meninggalkan perusahaan secara sukarela, atas tawaran Boeing beberapa waktu sebelumnya.
Berdasarkan data serikat pekerja yang mewakili karyawan Boeing (SPEEA), sejak awal 2016 terdapat 1.332 tenaga kerja yang telah dirumahkan oleh perusahaan tersebut.
“Pemecatan diperlukan untuk memenuhi rencana operasi perusahaan, di tengah meningkatnya tantangan di pasar,” kata Wakil Presiden untuk unit pesawat komersial John Hamilton, seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (18/4/2017).
Boeing Co. berencana memberhentikan ratusan insinyurnya di sejumlah kantornya di AS, salah satunya Washington.
Perusahaan pesawat terbesar di Amerika Serikat (AS) itu pun diperkirakan akan menghilangkan lebih banyak pekerjanya lagi sepanjang tahun ini. Hal itu dilakukan sebagai kompensasi atas melambatnya penjualan pesawat selama ini.
Boeing Bakal Kembali PHK Ratusan Pekerjanya | PT Solid Gold Berjangka Cabang Lampung
Dalam memo yang di keluarkan Wakil Presiden Bidang Teknik di Boeing Commercial Airplanes John Hamiltton, PHK selanjutnya juga akan dilakukan pada 23 Juni mendatang.
"Kami bergerak maju dengan tahap kedua PHK paksa untuk beberapa pekerja dengan keterampilan khusus di Washington dan beberapa kantor lainnya," tulis memo tersebut.
Dalam sebuah pernyataan resmi perusahaan, PHK lanjutan tersebut akan mencakup level manajer dan eksekutif. Sehingga hasil efisiensi maksimal bisa terasa oleh perusahaan.
"Kami mengurangi biaya dan mencocokkan tingkat pekerjaan untuk bisnis dan pasar," kata pernyataan tersebut.
Pihak manajemen produsen pesawat, Boeing Co diketahui telah memberikan sinyal kepada para karyawannya bahwa perusahaan akan melanjutkan program Pemutusan Hubungan Kerja tahap selanjutnya tahun ini.
Dilansir dari Reuters, Selasa 18 April 2017, hal tersebut terungkap berdasarkan sumber dan memo yang tersebar di karyawan yang telah dilihat langsung Reuters.
Sebanyak 245 pekerja dikabarkan akan mengalami PHK yang jadwalnya ditetapkan pada 19 Mei mendatang. Hal itu dilakukan merespons, meningkatnya persaingan dan melambatnya penjualan pesawat.