Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi harus memanggil manajemen Lion Air Group | PT Solid Gold Berjangka Pusat
5. Pendapat Mochtar Riady Mengenai E-Commerce
Walaupun sudah berusia 88 tahun namun otak bisnis Mochtar Riady masih cemerlang. Salah satu hal yang disoroti Mochtar terkait perubahan besar dalam dunia bisnis adalah muncul, tumbuh, dan berkembangnya e-commerce.
Mochtar menuturkan, pada beberapa dekade sebelumnya, tidak pernah terbayangkan adanya e-commerce di Indonesia. Menurut Mochtar, e-commerce memungkinkan pembeli dan penjual saling berhubungan secara langsung tanpa ada perantara.
4. Cerita Mochtar Riady akan Blue Bird
Siapa tidak tahu Mochtar Riady? Dia adalah pendiri sekaligus CEO Lippo Group, konglomerasi yang bergerak di berbagai bidang, mulai dari properti hingga media dan perbankan.
Di balik kebesarannya, Mochtar ternyata kagum dengan saham Blue Bird. Kenapa?
3. Janji-Janji Perbaikan Lion Air
Setelah kena semprit Kementerian Perhubungan, Lion Air yang dipanggil langsung oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berjanji akan melakukan perbaikan layanan ke penumpangnya.
Salah satu janji Lion Air yakni maskapai berkomitmen untuk menyediakan pilot dan co-pilot atau air crew yang lebih banyak. Hal ini agar tidak terjadi keterlambatan penerbangan atau delay yang terlalu lama.
Maskapai juga telah menyiapkan pesawat cadangan di beberapa bandara kota-kota besar Indonesia. Sehingga, jika pesawat utama mengalami masalah, maka akan ada cadangan pesawat yang bisa langsung digunakan.
2. Catatan Kemenhub ke Lion Air
Akibat sejumlah indisen yang mendera Lion Air dan membuat penumpangnya merugi, Kemenhub memberikan sejumlah catatan.
Kemenhub memberikan masa waktu dua bulan kepada maskapai Lion Air untuk memperbaiki kinerja terkait insiden yang terjadi akhir-akhir ini.
Catatan pertama mengenai ketersediaan pilot dan co-pilot (air crew) dalam satu penerbangan.
Kemudian, Kemenhub juga meminta kepada manajemen Lion Air untuk menyiapkan pesawat cadangan. Ini diperlukan sebagai pengganti jika pesawat utama bermasalah.
1. Lion Air Minta Maaf
Setelah dipanggil Kememhub pada Senin kemarin, maskapai penerbangan Lion Air meminta maaf kepada semua penumpang terkait sejumlah insiden yang terjadi pada akhir bulan Maret ini.
Pihak Lion Air mengatakan, sebelum melakukan perbaikan, maskapai bakal melakukan investigasi mengenai keselamatan.
Selain insiden Lion Air, juga layak disimak cerita taipan sukses Mochtar Riady mengenai saham Blue Bird sebelum ada taksi online, serta bagaimana pandangannya mengenai e-commerce.
Berikut lima berita populer di kanal ekonomi Kompas.com di Senin yang layak Anda baca kembali.
Pertemuan pun terjadi kemarin Senin (3/4/2017). Pihak Lion Air memberikan pernyataan berupa permintaan maaf atas sejumlah insiden yang terjadi sementara Kementerian Perhubungan memberikan sejumlah catatan kepada Lion Air.
Sejumlah insiden pada maskapai penerbangan Lion Air seperti meninggalkan penumpang sebelum batas check in, delay sejumlah penerbangan, tumpahan avtur, serta salah transfer penumpang membuat Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi harus memanggil manajemen Lion Air Group.
Lion Air Cuma Punya Waktu Dua Bulan, Tak Perbaiki Ini Akibatnya | PT Solid Gold Berjangka Pusat
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, Senin (3/4/2017) memanggil manajemen maskapai Lion Air.
Pemanggilan ini untuk meminta penjelasan kepada manajemen Lion Air terkait dengan sejumlah insiden yang merugikan penumpang Lion Air yang terjadi pada akhir Maret 2017 lalu.
Adapun insiden tersebut antara lain, penumpang Lion Air rute Singapura-Jakarta ditransfer ke Johor Bahru di Malaysia.
Kemudian, ada juga penumpang yang ditinggal padahal penumpang datang sebelum batas check in.
Juga terdapat sejumlah delay yang mengakibatkan penumpang menunggu berjam-jam.
Terakhir, avtur pesawat Lion Air tumpah di apron Bandara Juanda Surabaya.
"Kami tidak memberikan toleransi terhadap keselamatan penerbangan. Kita berikan inspeksi, sebagaimana layaknya dia (Lion Air) akan berusaha serius menangani masalah ini ke depannya," ujar Agus di Kantor Kemenhub Jakarta.
Meski demikian, Agus menuturkan jika dalam jangka waktu tersebut pihak Lion Air tidak mampu memperbaiki kinerja, maka akan diberikan sanksi.
Namun sayangnya, dirinya tidak menyebutkan sanksi apa yang akan diberikan oleh Kemenhub kepada Lion Air.
"Manakala sampai Mei tidak memenuhi maka kita akan berikan punishment sesuai dengan peraturan yang ditetapkan," imbuhnya.
Hal ini diputuskan, setelah Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bertemu dengan manajemen pihak manajemen Lion Air di Kantor Kemenhub Jakarta, Senin (3/4/2017).
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Agus Santoso mengatakan, Kemenhub selalu mengedepankan pembinaan kepada semua maskapai termasuk Lion Air agar bisa memenuhi standar minimum.
Menurut dia, pemberian waktu ini agar Lion Air dapat memperbaiki kinerja dari keseluruhan maskapai, termasuk dari kinerja awak pesawat.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memberikan masa waktu dua bulan kepada maskapai Lion Air untuk memperbaiki kinerja terkait insiden yang terjadi akhir-akhir ini.
Kemenhub Ultimatum Maskapai Lion Air | PT Solid Gold Berjangka Pusat
Sementara itu, Daniel mengaku siap menaati arahan yang diberikan kemarin. Untuk kasus overfill di Surabaya, pihaknya saat ini sedang melakukan penyelidikan terhadap seluruh 108 unit Boeing 737 NG yang dimiliki. Hal itu untuk memastikan apakah potensi permasalahan teknis tersebut ada di armada setipe yang lain. ’’Kasus ini juga pertama kali terjadi, jadi kami harus memastikan tidak akan terulang lagi,’’ ungkapnya.
Untuk rasio awak kapal, pihaknya mengaku bahwa Lion Air lengah dalam mengikuti perkembangan operasional. Menurutnya, rasio 1 : 3,5 berfungsi baik saat pihaknya menerbangi 350 rute dalam sehari. Namun, saat jumlah rute per hari mencapai 600, rupanya jumlah pilot sebanyak 800 masih belum cukup.
Karena itu, pihaknya kini akan meningkatkan rasio kru menjadi 1:5. Artinya, satu pesawat bakal dialokasikan 10 pilot yang nanti menjadi kapten dan kopilot. ’’Kami manargetkan akan ada seribu pilot dalam dua bulan ke depan. Sistem rotasi juga akan kami perbaiki, sehingga semua keadaan tak terduga bisa tertangani,’’ tegasnya.
Jika memang ditemukan ada risiko pada pesawat satu tipe lainnya, maka pemerintah akan mengeluarkan peringatan secara nasional. Sehingga, semua pesawat tipe tersebut yang tersebar di seluruh Indonesia bisa diperiksa semua.
Terkait delay yang terjadi Minggu lalu, Agus menyoroti sistem operasional pesawat, terutama kru kapal yang belum maksimal. Misalnya, rasio pesawat dengan kru kapal yang masih memenuhi standar minimum yakni, 1 : 3,5. Padahal, dengan frekuensi yang mencapai 600 penerbangan per hari, Lion Air dilaporkan sering mengalami keterlambatan karena permasalahan ketersediaan kru. ’’Kami mencatat ada delay yang terjadi baru-baru ini. Kami mencatat rotasi kru pesawat yang tidak bagus. Juga kurangnya pesawat-pesawat yang standby untuk keadaan tak terduga,’’ ungkapnya.
Saat dituduh lembek terhadap Lion Air, Agus menegaskan bahwa ultimatum kali ini tidak seperti penindakan yang lalu. Dia mengaku bersedia untuk memberikan sanks seperti suspend izin perusahaan.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Agus Santoso menyatakan, pihaknya memanggil perwakilan dari Lion Air untuk menegaskan komitmen keselamatan dan pelayanan di Indonesia. Hal itu menanggapi insiden yang menimpa penerbangan Lion Air beberapa hari terakhir. Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi secara pribadi mendengarkan penjelasan dari pihak perusahaan.
Setelah bertemu dengan Managing Director Lion Group, Daniel Putut Kuncoro Adi, Budi pun menemukan beberapa catatan buruk yang harus diperbaiki oleh Lion Air. Agus menegaskan bahwa pemerintah dalam peringatan kali ini akan bersikap tegas dengan memberikan waktu dua bulan. Dalam periode tersebut, pemerintah meminta agar janji yang sudah disebutkan bisa terealisasi. ’’Salah satunya, soal katup pengisian bahan bakar yang bocor. Kami meminta adanya investigasi apakah hal ini hanya permasalahan satu pesawat atau ada risiko itu terjadi pada pesawat satu tipe lain,’’ ujarnya di Jakarta, kemarin (3/4).
Maskapai Lion Air kembali mendapatkan teguran terkait insiden operasional beberapa hari ini. Mulai dari kasus bahan bakar tumpah di Bandara Internasional Juanda pada Sabtu (1/4) lalu hingga delay berkepanjangan pada Minggu (4/3). Sebagai hasil, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memberi waktu dua bulan agar maskapai tersebut memperbaiki sistem operasional, terutama ketersediaan awak pesawat.
Solid Gold