Pemerintah berencana memangkas biaya-biaya pelabuhan agar efisien | PT Solid Gold Berjangka
"Kami akan mengevaluasi, apakah benar biaya pandu dan tunda di Priok atau di pelabuhan-pelabuhan kita mahal. Saya sedang evaluasi," katanya.
Lebih lanjut Budi juga mengaku, pemerintah berencana menurunkan tarif kapal-kapal besar yang akan masuk ke pelabuhan. Supaya dapat menarik minat kapal-kapal besar untuk bersandar di pelabuhan Indonesia.
"Yang pasti akan kita turunkan adalah tarif dari kapal-kapal yang besar, itu akan kita turunkan, tidak berbanding lurus dengan jumlah kontainer. Tetapi tuang dan waktu yang digunakan oleh kapal-kapal tersebut, sehingga tingkat efisiensi itu bisa didapat," kata Budi Karya.
"Bahwasanya biaya pelabuhan kita itu dianggap tinggi dibanding pelabuhan di dekat Indonesia ini. Oleh karenanya, kita akan mengevaluasi biaya pelabuhan yang terdiri dari beberapa tempat," kata Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, kepada detikFinance, Jakarta, Rabu (19/4/2017).
Budi Karya mengatakan, salah satu yang dilihat pemerintah adalah kondisi pembiayaan di pelabuhan komersial, seperti Pelabuhan Tanjung Priok. Contohnya seperti masalah pengenaan biaya operasional kapal pandu dan kapal tunda yang dinilai mahal.
Pemerintah berencana memangkas biaya-biaya pelabuhan agar efisien. Pemerintah mengaku, biaya di pelabuhan dalam negeri lebih tinggi dari pelabuhan di negara tetangga.
Rute Tanjung Priok-Pelabuhan Panjang Lebih Praktis Pakai Kapal RORO | PT Solid Gold Berjangka
Soal harga ini pun akan dievaluasi. Bagaimana membuat biaya pandu dan tunda bisa lebih efisien.
Karena itu melalui Dirjen Laut saya tugaskan berbicara dengan Pelindo II bagaiman melakukan sejumlah perbaikan supaya bisa hasilkan biaya yang lebih kompetitif," tuturnya. Terlepas dari pada harga tersebut, kata Budi, menggunakan kapal RORO mampu membuat waktu angkut barang lebih cepat.
Selain itu, bagi supir truk banyak manfaat yang bisa didapat. "Mereka kan bisa lebih menikmati karena kapal ini aman dan nyaman. Kalau soal harga, sudah pasti rute ke Panjang sudah ekonomis saat ini," tuturnya.
Budi mengklaim, dioperasikannya kapal RORO, bagi Asosiaisi Truk dan Logistik tent mampu mengefisiensikan biaya distribusi. Di mana kapal RORO mampu satu setengah kali bersaing harganya dibandingkan angkutan lainnya.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melakukan peninjauan dermaga kapal kapal Rol On Roll Of (RORO) KM Mutiara Timur I dengan rute Pelabuhan Tanjung Priok-Pelabuhan Panjang Lampung. Menurut laporan yang diterimanya waktu tempuh Jakarta-Lampung lebih cepat menggunakan kapal RORO.
"Kapal RORO merupakan program unggulan Kemenhub dan bersama di sini ada Asosiasi Truk dan Asosiasi Logistik. Bila bicara detail pengirim, menggunakan kapal RORO pelayaran antara pulau (Tanjung Priok-Panjang) praktis dan memberikan tingkat pelayanan yang baik," ucap Budi, di Dermaga ex Presiden, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (19/4/2017).
Tinjau Kapal RORO KM Mutiara Timur I, Menhub: Kapal Ini Disukai Supir Truk | PT Solid Gold Berjangka
"Kapal ini mampu mengangkut 200 truk setiap hari. Artinya 200 truk berkurang di jalan tol," ujarnya di Dermaga ex Presiden, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (19/4/2017).
Saat melakukan peninjauan, Mantan Direktur Utama Angkasa Pura II ini sempat berbincang dengan para supir truk.
Disampaikan kepadanya bahwa Kapal RORO membuat lebih nyaman dan mudah untuk beristirahat. "Saya diskusi dengan supir mereka suka karena bisa istirahat di kapal. Kelebihan lainnya ini lebih murah dan tidak ada titipan-titipan," tuturnya.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melakukan peninjauan dermaga kapal kapal Roll On Roll Off (RORO) KM Mutiara Timur I dengan rute Pelabuhan Tanjung Priok-Pelabuhan Panjang Lampung. Menurut Budi, kapal yang dioperasikan PT Atosim Lampung Pelayaran ini merupakan contoh Kapal RORO yang mampu memberikan kecepatan, kenyamanan dan keamanan bagi pengguna kapal, yakni Asosiasi Truk dan Asosiasi Logistik. Selain itu, kapal ini juga mampu mengurangi beban angkutan pada jalan darata.