Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih belum terlalu bergairah | PT Solid Gold Berjangka Cabang Semarang
Pergerakan IHSG hari ini (30/5), Parningotan memproyeksikan, kembali bergerak mixed seiring ketiadaan atau sepinya sentimen. "Kami memprediksikan, IHSG bergerak di antara 5.680 hingga 5.746," kata Parningotan kepada Kontan, Senin (29/5/2017).
Analis BCA Sekuritas Achmad Yaki menyebutkan, IHSG yang kemarin ditutup menurun tipis akibat aksi ambil untung atau profit taking asing yang masih berlanjut dan pelemahan rupiah terhadap dollar AS.
Dia memperkirakan, pasar saham hari ini masih diwarnai profit taking. "Hari ini IHSG berpotensi bearish, dengan kisaran 5.677 hingga 5.740," proyeksi Yaki.
Mengutip Kontan, Selasa (30/5/2017), Analis Yuanta Sekuritas Parningotan Julio mengemukakan, minimnya sentimen dari dalam negeri turut melemahkan indeks saham. Pada saat yang sama, bursa saham di pasar regional cenderung bergerak mixed.
Pelaku pasar di kawasan Asia masih mencermati sentimen ujicoba rudal Korea Utara. Pelemahan harga minyak mentah dunia juga ikut memengaruhi IHSG.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih belum terlalu bergairah pada perdagangan hari ini, Selasa (30/5/2017).
Pada perdagangan kemarin, Senin (29/5/2017), IHSG ditutup turun tipis 0,08 persen ke posisi 5.712,33. Salah satu pemicunya adalah minimnya sentimen dari dalam negeri.
IHSG Dibuka Turun 0,20% ke 5.700,77 | PT Solid Gold Berjangka Cabang Semarang
Analis Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya dalam risetnya mengatakan pola gerak IHSG masih menunjukkan betah di dalam rentang konsolidasi. Menurutnya, potensi kenaikan masih terlihat cukup besar mengingat support dapat terjaga dengan kuat ditunjang oleh capital inflow yang masih terus berlangsung.
Pola gerak IHSG masih dipengaruhi oleh fluktuasi harga komoditas dan beberapa faktor lainnya. Peluang koreksi wajar masih dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi pembelian untuk timeframe investasi jangka menengah mengingat IHSG masih berada dalam pola uptrend jangka menengah. Hari ini IHSG bepotensi menguat.
Enam dari sembilan indeks sektoral IHSG berakhir melemah, didorong oleh sektor infrastruktur yang turun 1,07% dan diikuti sektor properti yang melemah 0,60%. Adapun, tiga sektor lainnya menguat, dipimpin sektor finansial dengan penguatan 0,76%.
Sementara itu di bursa regional, indeks PSEi Filipina menguat +0,24%, indeks SE Thailand naik +0,05%, indeks FTSE Straits Time Singapura melemah 0,14%, dan indeks FTSE Malay KLCI turun 0,42%.
Berbanding terbalik dengan IHSG, indeks Bisnis-27 ditutup menguat 0,49% atau 2,47 poin di level 505,77, setelah dibuka dengan penguatan 0,52% atau 2,59 poin di posisi 505,90.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan Senin (29/5/2017). IHSG ditutup terkoreksi 0,08% atau turun 4,48 poin ke level 5.712,33, setelah dibuka di zona hijau dengan penguatan 0,21% atau 11,99 poin di posisi 5.728,81. Sepanjang perdagangan IHSG bergerak pada kisaran 5.703,46 - 5.730,84.
Adapun pada perdagangan Jumat pekan lalu (26/5), IHSG ditutup rebound 0,23% atau 13,38 poin ke level 5.716,81. Dari 547 saham yang diperdagangkan kemarin, sebanyak 146 saham menguat, 183 saham melemah, dan 218 saham stagnan.
IHSG Diproyeksi Bergerak Dua Arah | PT Solid Gold Berjangka Cabang Semarang
Sementara penurunan yang berlanjut pada PTBA, ADRO dan ITMG semakin membuka peluang bagi investor untuk melakukan akumulasi buy on weakness karena outlook ke depan yang masih cukup positif," jelas dia.
Kemudian, saham yang patut dicermati ialah sektor konsumer seperti PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) dan PT Matahari Departement Store Tbk (LPPF). Menurutnya, kedua saham ini mulai bergeliat.
"Menarik juga untuk dicermati rencana aksi korporasi dari PT Puradelta Lestarik Tbk (DMAS) mengingat telah terjadi transaksi crossing atas sahamnya yang cukup besar, pasca keputusan perseroan untuk membagi dividen," tandas dia.
Kemarin, IHSG melemah tipis 4,48 poin ke level 5.712,33. Penguatan ditopang oleh saham komoditas yang memiliki peluang melanjutkan penguatan.
"PT United Tractors Tbk (UNTR) yang penguatannya berhasil menopang pergerakan indeks menyusul peningkatan penjualan alat berat diharapkan dapat meneruskan momentum positifnya," ujar dia.
Dia menuturkan, kendati beberapa beberapa saham berbasis komoditas seperti PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) melemah, namun punya peluang positif ke depannya.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi akan bergerak variatif pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Robertus Yanuar Hardy mengatakan, IHSG akan bergerak pada support 5.650 dan resistance 5.750-5.800.
"IHSG diperkirakan bergerak mix cenderung menguji support pada 5.650 yang diharapkan dapat menjadi pijakan sementara untuk naik lebih tinggi dalam jangka menengah hingga resistance berikutnya pada 5.750-5.800," kata dia, Jakarta, Selasa (30/5/2017).