Tito menegaskan, sudah dibentuk satgas pangan Mabes | PT Solid Gold Berjangka Cabang Lampung
Polri tidak akan membiarkan spekulan dan pemain-pemain curang itu mengeruk keuntungan dengan menyengsarakan rakyat.
Karenanya Tito menegaskan, sudah dibentuk satgas pangan Mabes Polri yang dipimpin oleh Irjen Setyo Wasisto.
Selain di Mabes, satgas pangan juga dibentuk di tingkat polda yang dipimpin para direktur reserse kriminal khusus. Mereka bergabung dengan dinas terkait di daerah melakukan upaya preventif dan penegakan hukum.
"Persoalan di rantai distribusi, ada spekulan, pemain monopoli. Ini yang terjadi di lapangan," tegasnya usai rapat koordinasi membahas masalah stabilitas harga dan ketersediaan pangan di Mabes Polri.
Rakor dihadiri Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Direktur Utama Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik Djarot Kusumayakti, Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha Syarkawi Rauf.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian menjelaskan hasil rakor Stabilitas Harga dan Kesediaan Pangan untuk memastikan ketersediaan bahan pokok selama Ramadan dan Idul Fitri cukup.
Dia pun menegaskan, persoalan yang terjadi bukan pada stok. Tapi, masih adanya spekulan yang bermain-main.
Tito mewanti-wanti bila ada daerah yang tidak melakukan penindakan, maka dia yang akan menindak anggotanya. Dia mengancam akan mencopot dirkrimsus bila tak serius menindak spekulan dan kartel pangan.
"Direkturnya saya ganti, saya cari yang lebih keras. Kami akan terus mengawasi," ujar orang nomor satu di Korps Bhayangkara itu.
Dia memerintahkan, dirkrimsus Polda harus segera melakukan publikasi ke publik setiap usai melakukan penangkapan. Hal ini supaya memberikan efek jera kepada calon maupun pelaku yang lain.
Jelang Ramadan, Kapolri bentuk satgas distribusi bahan makanan pokok | PT Solid Gold Berjangka Cabang Lampung
Tito menambahkan, waktu sebulan yang tersisa sebelum Ramadan akan digunakan untuk pemantauan di sejumlah titik distribusi yang dianggap rawan. Dia menyatakan akan menindak tegas bila menemukan kelompok yang melakukan monopoli pendistribusian bahan pokok, khususnya cabai, beras, daging dan bawang yang pada Ramadan tahun lalu mengalami lonjakan harga 100 hingga 200 persen.
Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol Rikwanto mengatakan tidak ada masalah terkait stok pangan pada tahun ini. Bahkan, pihaknya juga sudah memetakan masalah pendistribusian bahan pangan.
"Titik rawan sudah ditelusuri. Mulai dari titik distribusi panjang hingga distribusi pendek," lanjutnya.
Sementara itu, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian membentuk satgas khusus untuk mengatasi masalah pendistribusian bahan pangan pokok. Menurutnya, salah satu penyebab utama tingginya harga bahan pangan di bulan Ramadan karena ada kelompok yang mencoba memonopoli dan memainkan harga saat pendistribusian.
"Ketersediaan bahan pangan untuk Ramadan pada dasarnya cukup. Permasalahan ada di rantai distribusi. Kami bekerjasama dengan Kemendagri, Mentan, Bulog, dan sejumlah pihak terkait untuk membentuk satgas khusus," kata Tito Karnavian.
Menteri Pertanian, Arman Sulaiman mengatakan, ketersediaan bahan pangan untuk Ramadan tahun ini mencukupi. Sehingga tidak akan terjadi kelangkaan bahan pangan seperti tahun sebelumnya.
"Stok beras ada 2,2 juta ton di Bulog. Jakarta gudangnya penuh kurang lebih 4000 ton. Tidak ada alasan harga naik. Gula kurang lebih ada 400.000 ton. Atas perintah bapak presiden, kita akan menstabilkan harga," kata Arman Sulaiman di lobi gedung utama Mabes Polri, Jakarta, Rabu (3/5).
Bulan Ramadan 1438 Hijriah segera tiba. Umat muslim bakal melakukan ibadah puasa selama satu bulan lamanya. Setelah itu, umat Islam akan merayakan hari kemenangan Idul Fitri.
Sejumlah lembaga pemerintahan seperti KPPU, Bulog, Kemendagri, Kementan serta Polri melakukan kerjasama untuk menjaga kestabilan pangan selama bulan Ramadan.
Kapolri Bentuk Satgas Pangan Jelang Ramadan dan Idul Fitri | PT Solid Gold Berjangka Cabang Lampung
Mereka akan preventif sampai penegakan hukum. Nanti akan evaluasi setiap dua minggu, sudah sampaikan Dirkrimsus. Kalau ada ungkapan di ekspose Mabes pun diekspose untuk memberikan efek jera," tutur Kapolri.
Pembentukan satgas ini merupakan hasil dari koordinasi Menteri Dalam Negeri, Menteri Perdagangan, Menteri Pertanian, Ketua KPPU, Kapolda, Kapolres se-Indonesia dan beberapa bupati dan wali kota melalui video conference di Mabes Polri.
Tak hanya itu, di tingkat Polda juga dibentuk Satgas Pangan yang dipimpin langsung Direktur Kriminal Khusus (Dirkrimsus). Nantinya, Dirkrimsus akan bekerja sama dengan Dinas Perdagangan, Dinas Pertanian, dan instansi lainnya.
Tak hanya itu, di tingkat Polda juga dibentuk Satgas Pangan yang dipimpin langsung Direktur Kriminal Khusus (Dirkrimsus). Nantinya, Dirkrimsus akan bekerja sama dengan Dinas Perdagangan, Dinas Pertanian, dan instansi lainnya.