Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), dibuka menguat 9 poin | PT Solid Gold Berjangka Cabang Makassar
Kekhawatiran Reza pun kembali terjadi dimana ketahanan IHSG teruji kurang kuat menahan aksi jual yang terjadi. Rilis data ekonomi yang positif tampaknya kurang kuat membuat IHSG berbalik positif seperti yang diharapkan.
''Dengan demikian, tetap mewaspadai berbagai sentimen yang ada dan masih adanya potensi pelemahan lanjutan pada IHSG seiring masih adanya peningkatan aksi jual,'' ujar dia.
Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menilai, pelaku pasar cenderung melakukan aksi jual seiring masih adanya persepsi kekhawatiran terjadinya suddenly reversal pada bulan Mei. Aksi beli yang terjadi pun cenderung terlibas maraknya aksi ambil untung.
''Dengan demikian, IHSG akan berpeluang menuju ke level support di area 5.663 dan 5.650,'' kata Reza, saat dihubungi, Rabu (3/5).
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), dibuka menguat 9 poin ke level 5.685. Penguatan tersebut didorong oleh tujuh saham sektoral yang menguat.
Tujuh sektor tersebut adalah aneka industri 0,27 persen, industri dasar 0,06 persen, pertambangan 0,53 persen, konsumer 0,57 persen, properti 0,37 persen, Agribisnis 0,36 persen, manufaktur 0,35 persen. Sementara tiga saham sektoral yang melemah yaitu infrastruktur 0,99 persen, keuangan 0,24 persen, perdagangan 0,16 persen
22 Saham Menguat, IHSG Naik 0,1% ke 5.681 | PT Solid Gold Berjangka Cabang Makassar
Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) naik Rp60 atau 1,5% ke Rp4.070, saham PT Sitara Propertindo Tbk (TARA) naik Rp10 atau 1,57% ke Rp645, dan saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT) naik Rp110 atau 3,51% ke Rp3.240.
Sedangkan saham-saham yang berada di deretan top losers, antara lain saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) turun Rp60 atau 1,36% ke Rp4.360, saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) turun Rp100 atau 0,86% ke Rp11.575, dan saham PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) turun Rp20 atau 0,8% ke Rp2.470.
Indeks LQ45 naik 0,09 poin atau 0,01% ke 940,79, Jakarta Islamic Index (JII) turun 0,8 poin atau 0,11% ke 736,19, indeks IDX30 turun 0,12 poin atau 0,02% menjadi 512,33, dan indeks MNC36 naik 0,4 poin atau 0,13% ke 326,35.
Seluruh sektor penggerak IHSG mayoritas menguat, dengan sektor konsumer naik hingga 0,64%. Namun, sektor infrastruktur anjlok hingga 0,86%.
Bursa saham Indonesia dibuka menguat pada perdagangan Rabu. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka naik 5,79 poin atau 0,1% ke 5.681,60.
IHSG dibuka dengan 22 saham menguat, 11 saham melemah dan 12 saham stagnan. Mengawali perdagangan, telah terjadi transaksi sebesar Rp38,85 miliar dari 17,54 juta lembar saham diperdagangkan.
IHSG Bergerak Mixed Cenderung Tertekan | PT Solid Gold Berjangka Cabang Makassar
Terlihat investor asing mendominasi dengan catatan aksi net buy Rp848,34 Miliar yang cukup besar," tambahnya.
Tumbuhnya inflasi hingga melebihi ekspektasi menjadi faktor utama kehati-hatian investor domestik.
Di mana inflasi tahunan mulai kembali di atas 4% di level 4,17% dengan ekspektasi awal hanya tumbuh ke level 4% dari level 3,61% di periode sebelumnya dan secara bulanan Indonesia mengalami inflasi lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya yakni 0,09% dari deflasi 0,02% pada bulan Maret. Selain itu turunnya indeks komoditas seperti pertanian dan pertambangan menjadi penekan IHSG.
"Sehingga pergerakan akan terus menguji support moving averange 7 hari dan signal negatif dead-cross indikator Stochastic pada area jenuh beli," terangnya dalam riset tertulis, Rabu (3/5/2017).
Adapun saham-saham yang menjadi rekomendasi ReLiance Securities di antaranya INCO, SSIA, AISA, MPPA.
Pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup melemah 9,49 poin sebesar 0,17% di level 5.675,81 dengan tingkat volume perdagangan yang cenderung sepi. Pergerakan IHSG cenderung tertekan sejak awal sesi perdagangan yang dibuka cukup optimis.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diprediksi bergerak mixed cenderung tertekan. IHSG bergerak di rentang support 5.627 dan resistance 5.740.
Analis ReLiance Securities Lanjar Nafi mengatakan secara teknikal pergerakan IHSG cenderung kembali tertekan. Terdapat signal distibutions yang cukup terlihat secara teknikal pasca kembalinya bergerak di level 5.700.