Posted by PT Solid Gold Berjangka News on Jumat, 02 September 2016
Sebuah ledakan besar telah terjadi di pusat peluncuran roket milik NASA di Cape Canaveral, Amerika Serikat. Diketahui ledakan tersebut berasal dari Launch Pad 40 tempat roket Falcon 9 milik SpaceX sedang diuji coba.
Roket tersebut meledak ketika sedang membawa muatan berupa satelit. Untungnya, tidak ada korban jiwa dalam insiden ini.
Menurut IFL Science, roket Falcon 9 yang meledak merupakan roket yang berhasil mendarat secara otomatis beberapa waktu yang lalu. Roket tersebut meledak secara tiba-tiba saat diuji di platform peluncuran.
Meski belum mengeluarkan pernyataan resmi, menurut akun Twitter SpaceX, roket Falcon
Netizen juga banyak memperbincangkan peristiwa ini. Di Twitter dan Facebook, kebanyakan netizen mempertanyakan mengapa SpaceX mengisi roketnya dengan muatan saat diuji coba.
Menurut salah satu pengguna Facebook bernama Nathanael England yang juga mengaku sebagai karyawan SpaceX, alasan mengapa SpaceX menggunakan muatan saat uji coba adalah karena SpaceX harus bisa memproyeksikan konfigurasi penerbangan seutuhnya.
Jika muatan tidak disertakan, maka SpaceX harus melakukan konfigurasi terpisah yang mana akan memakan waktu dan biaya.
9 meledak karena adanya anomali. Sementara penyebab anomali tersebut hingga kini masih belum diketahui.
Selain mempertanyakan muatan di dalam roket, banyak dari netizen juga memberikan simpati dan dukungan kepada SpaceX. Salah satu netizen bahkan mengatakan bila insiden kali ini merupakan batu loncatan untuk kemajuan teknologi antariksa di masa depan.
Falcon 9 merupakan roket yang berhasil mendarat secara otomatis beberapa waktu yang lalu. Roket tersebut rencananya akan mengirimkan satelit Amos-6 milik Israel Aerospace Industries ke orbit pada tanggal 3 September besok.
Falcon 9 memang dirancang sebagai roket ulang-alik dan merupakan salah satu inovasi SpaceX untuk mengurangi biaya pengiriman barang ke luar angkasa.