Tadinya tuh bengkak banget, dua kali ini (tangan saya). Saya kan suka pake baju yang lebar-lebar kayak kaftan, nah pas masuk tangan kanan mah gampang, pas tangan kirinya itu susah banget," ujar Yana Zein.
Seperti diketahui, Yana Zein sudah satu tahun belakangan mengidap penyakit kanker payudara, yang akhirnya berimbas dan mengakibatkan penyakit kanker kelenjar getah bening.
Segala pengobatan telah ia lakukan baik alternative maupun medis, yang membuat hartanya terkuras habis.
Bahkan, anaknya sampai putus sekolah lantaran kekurangan biaya, karena fokus menjalani pengobatan kanker yang dideritanya.
Wanita yang akrab disapa Yana itu juga menambahkan, kanker kelenjar getah bening tersebut menggakibatkan aliran darah ditangan kirinya tak berfungsi secara normal.
Sehingga tangan kirinya harus mendapat bantuan tangan kanan bila ingin dipindahkan atau digerakan.
"Jadi di bawah sini (ketiak) menyumbat aliran darah, tangan jadi bengkak," ucapnya.
Lanjut Yana, bengkak di tangan kirinya itu sebelumnya dua kali lipat besarnya, akibat penyumbatan aliran darah akibat kanker kelenjar getah bening. Untuk mengenakan baju pun, harus secara perlahan dan hati-hati.
Pemain sinetron Yana Zein (47) saat ini masih terbaring lemah di rumah sakit.
Kanker payudara dan kelenjar getah bening yang sudah dideritanya sejak satu tahun terakhir ini.
Kanker kelenjar getah beningnya itu pun terletak di tangan kiri, sehingga Yana Zein kesulitan menggerakan tangannya tersebut atau tidak berfungsi dengan normal.
"Jadi tangan kiri saya (dekat ketiak) ada benjolan sebesar telur puyuh, ternyata itu kelenjar getah bening. Terus benjolannya pecah dan jadinya bengkak seperti ini," kata Yana Zein ditemui di Rumah Sakit Siloam, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa (3/12/2016).
Dikisahkan Yana Zein, lantaran ketika itu di rumahnya hanya ada dua telur, ia berniat menggunakan uang hasil menjual koran dan buku bekas untuk membeli beras.
Namun, tak diduganya, ternyata para buah hatinya bersedia hanya makan telur tanpa nasi.
"Pada saat itu memang keadaan benar-benar terpuruk, ya, di rumah cuma tinggal dua telur.
Saya bilang, ini uang kita belikan beras supaya anak-anak bisa makan. Eh, anak-anak bilang apa ke saya? Mereka mengatakan pada saya, 'Nggak, Mami. Mami gorengin aja telur, kita nggak perlu makan nasi.' Lalu kami pun berangkat pergi berobat," ujar Yana Zein sambil menangis perlahan.
Kendati demikian, Yana Zein kembali dihadapkan pada dilema lantaran di rumah saat itu tak ada makanan.
"Tap, saat itu, saya dilema, di rumah sama sekali tidak ada makanan. Apakah uang ini akan saya pakai untuk pergi berobat atau uang ini akan saya belikan makanan untuk anak anak saya?" ujar Yana Zein dengan nada suara yang terdengar pilu.
Saya punya dua orang anak, ya, umur 13 dan 11 tahun, mungkin mereka melihat saya dan mama saya sudah menjual apa pun. Mereka melihat ke loteng, lihat koran bekas dan buku pelajaran bekas mereka, dan bilang ke mama saya, 'Ma, kayaknya Mami masih bisa pergi berobat, kok. Di atas masih ada buku bekas, Mami bila panggil pemulung, mungkin kita bisa jual. Kalau kita jual, mungkin Mami bisa ke dokter,"" tutur Yana Zein ketika ditemui di Rumah Sakit Siloam, TB Simatupang, Jakarta Selatan, Selasa (3/1/2016).
"Itu mereka lakukan. Mereka mengambil buku-buku mereka, turun ke bawah, dan mereka menjualnya," lanjut Yana Zein.
Hal itu dilakukan Yana Zein berdasarkan ide dari kedua anaknya, Aurelia Callista Carilla dan Alika Pandora Salvine terpaksa.
Dalam berjuang menghadapi kanker payudara yang bersarang di tubuhnya, pesinetron Yana Zein sempat berada dalam keadaan terpuruk lantaran kehabisan biaya untuk berobat.
Demi menghasilkan uang, koran dan buku bekas pun sempat dijualnya.
Lantas, Yana Zein pun sangat bersyukur ketika teman-teman sesama artis mulai membantu dan menggalang dana baginya.
Sementara itu, kanker yang diderita Yana Zein berawal sejak setahun yang lalu.
Kedua anaknya bahkan terpaksa putus sekolah.
"Kemo keempat dan kelima itu berat buat saya. Saya terpuruk, anak-anak saya putus sekolah," ujar Yana Zein.
Sebelumnya, Yana Zein memang sempat menjual barang-barang berharga yang dimiliki hingga tak ada lagi yang dapat dijual.
Hal itu terjadi ketika Yana Zein usai menjalani kemoterapi ketiga.
"Saat kemo ketiga, saya kehabisan dana. Saya sampai menjual apa pun yang saya miliki. Jual mobil, laptop, handphone, sampai pada akhirnya tak ada lagi yang bisa dijual, sampai saya nggak punya biaya untuk ke rumah sakit," ucap Yana Zein.
Apa yang diperbuat anak-anaknya pun membuat Yana Zein amat terharu.
Tak sekalipun keduanya mengeluh, ujar Yana Zein. Sebaliknya, mereka tampak amat tabah.
"Mereka menemani saya di sini seharian tanpa makan, tapi mereka sama sekali tidak mengeluh. Mereka begitu tabah, begitu mendukung. Saya sempat bilang, 'Udah, Mami besok aja berobatnya.' Mereka bilang, 'Nggak, Mami. Mami harus berobat. Kalau Mami nggak sembuh, apa yang bisa kami lakukan? Kalau Mami pergi berobat sekarang, pada akhirnya Mami bisa sembuh dan bisa mencari uang lagi," tutur Yana Zein masih sambil menangis.
Yana Zein pun mulai menjalani pengobatan alternatif yang ternyata cukup menguras keuangannya.
Dirinya pun sempat merasa syok ketika mengetahui kankernya telah memasuki stadium tiga.
Lantaran harus dikemoterapi, keuangannya semakin terkuras.
Penyakit yang diduganya hanya masuk angin biasa nyatanya adalah kanker yang kemudian pecah.
Namun, kendati telah didiagnosa terkena kanker, mengingat dirinya ialah seorang single parent, Yana Zein tetap bekerja.