Permainan oknum pramuniaga untuk mendahulukan pembelian via kredit ketimbang tunai | PT Solid Gold Berjangka
Dyon menambahkan, sebagai patokan, pengiriman sepeda motor itu paling lama satu bulan untuk produk baru, sementara untuk model lama kurang lebih tujuh hari. Waktu pengiriman tersebut berlaku untuk cash dan kredit, jadi kalau lebih dari itu patut dicurigakan.
“Itu adalah standar, kalau ditawarkan lebih dari itu, bisa langsung komplain ke kami. Namun jangan memberikan pengaduan tanpa nama, tapi harus jelas. Kami tidak perlu bukti apa-apa, yang penting adalah kejadian tersebut di diler mana, bertemu dengan siapa atau identitasnya. Jika tidak seperti itu, kami tidak bisa melacak. Konsumen bisa jebak oknum tersebut dengan meminta kartu nama dan nomor telepon, baru kemudian laporkan saja,” ujar Dyon.
Itu yang bermain adalah oknum, di mana mereka ingin mendapatkan insentif lebih yang diberikan dari leasing. Sebenarnya itu tidak benar, jadi standar pelayanan kami, setiap konsumen diperlakukannya sama, tunai atau kredit,” ujar Dyon, Selasa (18/4/2017).
Bagi konsumen yang nantinya mengalami kejadian seperti itu, Dyon menuturkan, kejadian tersebut bisa diadukan ke pihak Yamaha Indonesia melalui call center. Dyon menjanjikan dalam waktu paling lambat satu minggu, laporan tersebut sudah direspons Yamaha.
“Sebenarnya dua hari sudah ditindaklanjuti, tapi saya tidak bisa memastikan itu, karena kasusnya harus ditelaah baik-baik. Namun, bukan hanya di Yamaha saja, di merek lain juga ada penyimpangan seperti ini. Karena insentif leasing itu besar,“ ucap Dyon.
Permainan oknum pramuniaga untuk mendahulukan pembelian via kredit ketimbang tunai (cash) masih terasa oleh konsumen, salah satunya Yamaha. Alasan yang biasa digunakan oknum sales, adalah soal waktu pengiriman, akan lebih lama ketimbang kredit.
Berkesempatan bertemu dengan Dyonisius Beti, Executive Vice President PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), pertanyaan tersebut kemudian terlontar. Dirinya memang tak tampak terkejut, dan mengakui adanya perlakuan tersebut, dan itu disebut dikerjakan oleh oknum dan memang menyalahi aturan.
Waspada Oknum "Sales" Nakal, Yamaha Indonesia Pantau Ketat | PT Solid Gold Berjangka
Dyon melanjutkan, kalau Yamaha Indonesia juga tidak tanggung-tanggung untuk menindak oknum tersebut, tentunya jika itu dilakukan berulang-ulang. Bahkan bukan hanya salah satu oknum saja, tapi diler juga bisa menanggung hukumannya.
“Ini sebenarnya sudah saya lihat, dan kami telah deteksi masalah ini. Pada beberapa kejadian kami telah melakukan tindakan hukum. Tentunya kami kita tidak langsung sentuh si oknum sales, dia kan ada di bawah diler, kami akan peringati dilernya, dan sudah ada beberapa diler yang sudah kami cut,” ujar Dyon.
“Maka dari itu kami sarankan untuk beli di diler resmi, jangan beli di channel atau outlet tidak resmi, karena tidak bisa mengajukan pengaduan ke kami. Di mana diharapakn di diler resmi juga seharusnya tidak ada perlakuan seperti itu,” ucap Dyon.
Dalam beberapa momen, utusan kantor pusat tersebut menyamar menjadi konsumen, atau biasa disebut “Mistery Guest”. Pola yang dilakukan oknum diler tersebut juga sudah mulai terbaca oleh pihak YIMM.
“Kami selalu melakukan mistery guest. Lebih dari itu, kami juga pelajari trik-trik mereka, di mana memang mereka tidak menolak konsumen yang membeli cash secara terang-terangan, tapi dengan cara halus, dan mencoba mengarahkan ke pembelian secara kredit,” ujar Dyonisius Beti, Executive Vice President YIMM, Selasa (18/4/2017).
Masih soal perlakuan semena-mena pramuniaga (sales) diler terhadap konsumen yang membeli sepeda motor dengan tunai, membuat Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), tidak tinggal diam. Merek berlogo warna biru ini menyebar pegawai khusus untuk melakukan pemantauan.
Beli Motor Secara Tunai Dipersulit, Yamaha: Laporkan Saja | PT Solid Gold Berjangka
"Kalau pelayanannya seperti itu (cash dipersulit) itu oknum yang bermain, mereka itu salesman diler dan mengarahkan untuk ke situ (pembelian kredit), jadi permainan oknum. Yamaha enggak dapat duit apa-apa dari situ, kami hanya menjual ke diler saja. Saya rasa perilaku seperti ini seharusnya tidak boleh," lanjutnya.
Jika pembelian motor secara cash dipersulit, Dyon mengatakan, laporkan kejadian itu ke Yamaha. Konsumen bisa mengadukan hal itu ke call center Yamaha.
"Kita ada satu call centre. Langsung laporkan saja, jadi kalau mendapati kejadian seperti ini langsung laporkan, ketemunya di diler mana dengan petugas sales siapa. Tapi jangan komplain tanpa nama, harus jelas. Yang penting beli di diler mana, ketemunya dengan siapa salesnya," kata Dyon.
Konsumen yang ingin membeli beberapa motor secara tunai dipersulit entah indennya lama atau bahkan sampai harga motornya dinaikkan. Menanggapi hal itu, Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) mengatakan, hal itu merupakan praktik oknum nakal. Menurut Executive Vice President YIMM, Dyonisius Beti, Yamaha tidak membenarkan praktik semacam itu.
"Sebenarnya itu tidak dibenarkan. Jadi standar pelayanan kita itu setiap konsumen diperlakukannya sama, kredit maupun cash sama saja. Konsumen apa pun akan masuk ke nomor antrean pembelian," kata Dyon.
Akhir-akhir ini banyak keluhan dari konsumen yang ingin membeli beberapa motor Yamaha yang tengah booming dengan cash tapi malah dipersulit. Sales banyak yang mementingkan pembelian motor secara kredit ketimbang tunai.