Posted by PT Solid Gold Berjangka News on Rabu, 31 Agustus 2016
Berdasarkan pantauan, pada Kamis (1/9) pagi ini, sekitar pukul 08.00 WIB ada sekitar 300 aparat gabungan yang tampak telah masuk ke kawasan rumah penduduk di Rawajati Barat. Mereka mulai mengeluarkan semua isi perabotan yang ada di bangunan milik warga itu.
Aktivis Ratna Sarumpaet yang sejak pagi hadir di Rawajati bermaksud membela warga pun tampak tak bisa berbuat banyak saat petugas memaksa masuk ke pemukiman warga. Ratna tampak berteriak-teriak secara lantang pada petugas untuk tidak membongkar rumah warga.
Warga pun kerap beradu mulut saat petugas masuk dan mengeluarkan semua perabotan rumahnya secara paksa. Namun, karena kalah jumlah warga tampak terpaksa mengalah. Mereka lantas mengeluarkan segala macam perabotannya.
Hingga pukul 08.33 WIB bangunan tersebut sudah rata digusur, tinggal puing-puing.
Ratusan aparat gabungan berhasil mengatasi aksi penolakan warga RT 09 RW 04, Rawajati Barat, Pancoran, Jakarta Selatan. Aparat sudah mulai mengeluarkan semua barang warga yang ada dibangunan tersebut. Mobil ekskavator pun mulai bergerak untuk membongkar pemukiman warga tersebut.
Petugas terus menggerakkan kendaraan alat berat ekskavator untuk membongkar bangunan warga tersebut. Markas FBR dan kediaman Veteran perang pun mulai tampak akan dibongkar alat berat tersebut.
"Jangan bongkar rumah warga sebelum ada solusinya. Warga bukan tidak mau digusur asalkan Pemkot memberikan jaminan tempat layak bagi warga," kata Ratna.
Ratna Sarumpaet dan Anggota DPRD Berhadapan dengan Satpol PP di Rawajati
Ratna tak sendirian. Anggota DPRD DKI, Syarif, juga muncul bersama Ratna. Keduanya berusaha menemui petugas Satpol PP di barisan paling depan.
Syarif yang berada di samping Ratna meminta Satpol PP di barisan paling depan memanggil pimpinannya. Namun seorang petugas Satpol PP meminta Syarif menemui pimpinannya di belakang.
Ratna berorasi di hadapan petugas Satpol PP agar mengikuti prosedur dalam upaya penertiban, misalnya memberikan surat peringatan (SP) 1, 2, dan SP 3.
Situasi di lokasi saat ini cukup tegang karena petugas dan warga masih berhadap-hadapan.
Ratna dengan nada lantang meminta petugas Satpol PP tidak melakukan penertiban. Ratna meminta petugas menunjukan surat tugas untuk melakukan penertiban tersebut.
"Ada aturan, pemberian SP-1, 2, dan 3. Tidak melalui surat yang terkesan liar," kata Ratna.
"Sebenarnya kita mau membangun enggak sih? Mau Jakarta lebih bagus? Mau! Tapi ada cara yang sopan," kata Ratna.
Aktivis Ratna Sarumpaet muncul di tengah petugas Satpol PP dan warga Rawajati, Jakarta Selatan, tak lama setelah kericuhan sempat terjadi dalam upaya penertiban permukiman di RT 09 RW 04 Kelurahan Rawajati, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (1/9/2016) pagi.
"Mana surat tugasnya, tunjukin dong surat tugasnya," tanya Ratna kepada petugas Satpol PP.