Posted by PT Solid Gold Berjangka News on Minggu, 02 Oktober 2016
Namun, Tjahjo yakin tentara dan seluruh pejabat pemerintah ikut memerangi hal ini. Ia pun menuntut seluruh jajaran Kemendagri menentukan sikap melawan segala macam ancaman serupa ini.
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengingatkan jajaran Kementerian Dalam Negeri mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Pancasila harus diamalkan dalam setiap pengambilan keputusan politik pembangunan. "Kami minta kepada Sekjen kalau ada yang tidak optimal penyerapan anggaran, anggaran 2017 disesuaikan dengan penyerapan," kata dia.
Hari Kesaktian Pancasila di Kementerian Dalam Negeri | PT. Solid Gold Berjangka Cabang Palembang
Hal itu disampaikan Tjahjo saat menjadi inspektur upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Kementerian Dalam Negeri, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (3/10/2016). Tjahjo menjelaskan, Pancasila merupakan dasar negara yang harus diamalkan.
"Sekarang bagaimana sila itu kita implikasikan dalam setiap pengambilan keputusan politik pembangunan dan kehidupan sehari-hari," kata Tjahjo dalam amanatnya.
Tjahjo menjelaskan, jika Pancasila bisa dihayati dengan baik, setiap orang bisa membangun kebersamaan dan gotong royong untuk pembangunan. Tjahjo mengingatkan ada beberapa pihak yang tidak mengamalkan Pancasila.
Selain itu, Tjahjo mengingatkan seluruh jajaran Kemendagri mengoptimalkan penyerapan anggaran. Kata dia, akan ada sanksi pemotongan anggaran bagi direktorat jenderal yang tak mengoptimalkan penyerapan.
"Bangsa ini masih rentan dan masih mudah terpengaruh dari ancaman dalam dan luar negeri," kata dia.
Mendagri Larang Institusinya Gelar Acara di Hotel Bintang 5 | PT. Solid Gold Berjangka Cabang Palembang
"Program yang sifatnya hura-hura dihilangkan. Saya minta kegiatan nasional untuk tidak dilaksanakan di hotel bintang lima. Masih banyak hotel bintang empat dan tiga yang bisa dimanfaatkan," kata Tjahjo di Kantor Kemendagri, Jalan Medan Merdeka Utara 7, Jakarta Pusat, Senin 4 Oktober 2016. "Ini optimalisasi, harus fokus dan tepat sasaran serta dapat dipertanggungjawabkan," ujarnya.
Tjahjo juga memerintahkan semua pejabat Kementerian Dalam Negeri harus ke lapangan, bahkan hingga tingkat kecamatan dan desa.
Demi optimalisasi penyerapan anggaran di Kementerian Dalam Negeri, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo menyerukan kepada jajarannya agar tidak menggelar rapat kerja (raker) berskala nasional di hotel berbintang lima. Menurutnya, hal tersebut akan terlihat semata menghabiskan anggaran.
Tjahjo berujar, sisa waktu penyerapan anggaran sampai dengan akhir tahun 2016 mendatang harus dimanfaatkan dengan baik. "Ini tanggung jawab kita semua agar anggaran fokus. Kalau ada komponen yang tidak optimal penyerapan anggarannya disesuaikan dengan berapa persen, berapa alokasi yang diserap pada tahun sebelumnya. Kalau 2016 ada anggaran Rp1 miliar dan 2017 dianggarkan lebih, kalau di 2016 hanya Rp500 juta, maka 2017 harus dipotong menjadi Rp500 juta," kata Tjahjo lagi.
Oleh karena itu, pos anggaran yang sifatnya bisa multitafsir atau abu-abu dinilai perlu dihilangkan. Contohnya, kata Tjahjo, pembinaan kampung nelayan yang dinilai kurang mendesak. "Mendingan bantuan jaring, kapal atau tempat pelayanan ikan untuk desa mana dan kampung mana," kata dia.