Iko Uwais mengalami kesulitan ketika melakukan adegan perkelahian | PT Solid Gold Berjangka Pusat
Headshot berkisah tentang lelaki misterius yang diberi nama Ishmael (Iko Uwais) yang mengalami amnesia usai koma dua bulan. Ia dirawat oleh mahasiswi kedokteran bernama Ailin (Chelsea Islan).
Namun, tiba-tiba keduanya harus menghadapi bahaya saat Ailin diculik komplotan kriminal. Dalam usahanya menyelamatkan perempuan yang menolongnya, ingatan Ishmael perlahan kembali.
Film yang digarap oleh dua sutradara Timo Tjahjanto dan Kimo Stamboel ini diagendakan tayang di bioskop Tanah Air pada 8 Desember 2016.
Tuntutan peran ini cukup berat bagi Iko karena selama ini ia terbiasa beradegan laga di lokasi yang permukaannya rata, misalnya dalam ruangan atau tanah lapang. Jadi, ketika dituntut bertarung dengan beralaskan pasir, Iko harus bekerja keras mengontrol gerakannya agar tetap stabil.
"Fighting-kan biasanya di lantai yang keras ya. Nah, di pasir itu kontrol speed sama ritme tuh susah. Terus harus lawan terik matahari, dehidrasi. Belum lagi cipratan-cipratan pasir, kelilipan gitu," katanya.
Lawan mainnya, Julie Estelle, menimpali bahwa seorang Iko saja yang memiliki latar belakang seni bela diri merasa kesusahan, apalagi dia.
"Apalagi aku enggak punya latar bela diri. Berat adegan fighting di atas pasirnya. Di lantai aja berat, apalagi pasir he-he-he," ujar Julie sambil tersenyum.
Aktor laga Iko Uwais (33) mengalami kesulitan ketika melakukan adegan perkelahian di pinggir pantai untuk film Headshot yang ia bintangi.
"Buat saya semua scene berat. Tapi ada adegan saya sama Julie Estelle fighting di laut. Lumayan susah berat," kata Iko usai press screening Headshot di XXI Plaza Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (1/12/2016).
Berkelahi di pantai, Iko Uwais kelilipan (Video) | PT Solid Gold Berjangka Pusat
"Kalau kita fighting ada pukul, tendang, kita blok, tapi ada cipratan-cipratan pasir," kata Iko dalam konferensi pers "Headshot" di Jakarta, Kamis.
"Kita seharusnya bisa melihat gerakan selanjutnya karena ada gangguan kecil seperti kelilipan, yah...kayaknya mengganggu dengan koreonya."
Adegan yang dilakoninya bersama Julie Estelle diakui sebagai pekerjaan berat karena lokasinya di luar kebiasaan.
Iko dan Julie harus mempraktikkan koreografi laga di atas pasir, bukan di lantai yang kokoh.
Kemampuan bela diri Iko Uwais tak perlu diragukan lagi, namun sang aktor rupanya merasa kewalahan ketika harus berkelahi di pantai untuk film "Headshot".
Evolusi Peran Julie Estelle Di Layar Lebar | PT Solid Gold Berjangka Pusat
Dengan latar belakang kota Praha, Julie terlihat lebih matang ketika membintangi film 'Surat dari Praha' dan disandingkan dengan Tio Pakusadewo. Selain menjadi unggulan film terbaik FFI tahun ini, garapan sutradara Angga Dwimas Sasongko ini dikirim untuk mengikuti seleksi Academy Awards untuk film berbahasa asing terbaik.
Yang kini sedang ditunggu adalah penampilan Julie dalam kerja samanya kembali dengan The Mo Brothers. Film berjudul 'Headshot' itu akan menjadi pembuktiannya bahwa ia kini telah fokus pada film action. Dalam film ini, ia tampil bersama aktor laga Iko Uwais, dan bintang muda cemerlang Chelsea Islan.
Merasa tertantang dan ingin memerankan karakter baru, Julie akhirnya membintangi film berjudul 'The Raid 2: Berandal'. Berperan sebagai Alicia alias Hammer Girl, anak kedua dari tiga bersaudara itu sukses memerankan tokoh sadis dalam film garapan sutradara Gareth Evans.
Yang masih cukup diingat adalah penampilannya drama film-film bertama drama dewasa, seperti 'Filosofi Kopi', ketika ia berperan sebagai ahli kopi bersama aktor-aktor beken idola baru seperti Rio Dewanto dan Chico Jerikho.
'Rumah Dara' menjadi portofolio Julie berikutnya yang cukup mengejutkan. Bermain bersama Shareefa Danish, inilah untuk pertama kalinya Julie bekerja sama dengan sutradara The Mo Brothers, yang kemudian mengantarkannya menjadi aktris film action.
Selama tiga tahun sesudahnya, Julie Estelle kembali mengambil peran-peran yang cukup aman untuk beradu akting dengan lawan mainnya. Tema percintaan sering ia bintangi misalnya 'Aku atau Dia','Cowok Bikin Pusing' hingga 'Brokenhearts' di tahun 2012.
Genre drama kerap menjadi jalur aman bagi para aktris untuk bermain dalam film. Hal itu pun tak lepas dari perjalanan karier Julie, ketika ia membintangi film berjudul 'Selamanya'. Rilis pada 2007, kali ini ia berpasangan dengan Dimas Seto.
Di tahun 2005 Julie Estelle membintangi film bertemakan cinta remaja berjudul 'Alexandria' yang dipasangkan dengan Marcel Chandrawinata dan Fachry Albar. Cukup menuai sukses, film ini membawa nama Julie Estelle sebagai pendatang baru yang mulai mencuri perhatian.
Setahun kemudian adik dari Cathy Sharon itu muncul dengan film yang begitu fenomenal, 'Kuntilanak'. Film garapan Rizal Mantovani itu juga menuai sukses di industri perfilman Tanah Air. Berperan sebagai Samantha, Julie mendapat tantangan baru dalam peran yang menyeramkan.
Nama Julie Estelle muncul pada tahun 2005 di industri hiburan Tanah Air. Dari awal kemunculannya, perlahan ia berevolusi dari segi penampilan hingga karakter peran yang ia mainkan dalam setiap judul filmnya.