Kebhinekaan Indonesia diwujudkan 30 musisi dalam lagu Satu Indonesiaku | PT Solid Gold Berjangka Cabang Semarang
"Ini cara-cara soft dibanding cara-cara kami, polisi, yang melanggar langsung ditangkap. [Cara polisi] kadang kontraproduktif, karena ada yang nyaman dan ada yang tidak nyaman. Pendekatan kesenian dan budaya ini sangat penting, karena soft sekali," ujar Tito.
Tito berjanji akan memberikan salinan lagu itu kepada 430 ribu orang anggotanya yang tersebar di seluruh Indonesia. Ia akan menyuruh bawahannya untuk memainkan Satu Indonesiaku dalam setiap kesempatan bertemu masyarakat.
"Begitu ada acara dengan masyarakat, mainkan ini. Dari Sabang sampai Merauke. Saya yakin ini akan merasuk, menyatu kembali dalam kebhinekaan kita. Perbedaan bukan pemisah, tapi penyatu bangsa," katanya.
Senada dengan Tito, Arief pun mengapresiasi tinggi penciptaan Satu Indonesiaku. Ia sepakat bahwa pendekatan budaya bersifat sangat cair dan menembus batas atau sekat. Ia yakin setiap orang Indonesia akan tersentuh saat mendengarkan lagu ini.
Kepala Polisi Republik Indonesia Jenderal Tito Karnavian, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf, dan mantan Menteri Perindustrian Saleh Husin yang ikut hadir dalam peluncuran berjanji menyebarkan lagu itu ke lembaga masing-masing.
Tito berpandangan, tema yang digaungkan oleh lagu ini sangat pas. Apalagi, tuturnya, dengan jaringan yang sangat luas, salah satu tugas kepolisian adalah menjaga persatuan dan perekat bangsa bersama dengan unsur-unsur lain.
Lagu-lagu bertema kebhinekaan seperti Satu Indonesiaku, kata Tito, merupakan salah satu cara lembut yang digunakan untuk merekatkan bangsa. Menurutnya, cara seperti ini juga ampuh, dibandingkan dengan cara polisi yang menangkap siapa saja yang melanggar hukum.
Kalau karya musik biasanya paling takut pada pembajakan, tidak demikian dengan Satu Indonesiaku. Orang-orang yang terlibat justru ingin menyebarkannya secara luas.
Setelah peluncuran resminya, Satu Indonesiaku akan diputar di 674 radio di seluruh Indonesia yang menjadi anggota Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI).
Video klipnya pun akan ditayangkan di 10 stasiun televisi swasta yang berada di bawah naungan Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (ATVSI), di layar bioskop di jaringan Cinema XXI, inflight entertainment Garuda Indonesia, serta YouTube.
Bukan hanya itu, instansi pemerintahan pun ikut andil.
Kami berharap lagu dan video klip Satu Indonesiaku dapat diterima baik oleh masyarakat. Pesan-pesan perdamaian dan persatuannya dapat terpatri dalam jiwa setiap anak bangsa.”
Once bercerita, dirinya diajak mengerjakan proyek 'dadakan' itu hanya dalam kurun waktu dua hingga tiga jam. Ia pun mengaku takjub dengan hasil yang ditampilkan dalam Satu Indonesiaku. Biasanya, kata dia, proyek seperti itu membutuhkan waktu sangat banyak.
"Pesan saya, mari kembali ke komitmen awal waktu mendirikan negara ini. Apa yang terjadi di Jakarta akan meluas dan memengaruhi daerah lain. Indonesia bukan cuma Jakarta, petinggi, atau orang-orang kaya saja. Banyak masyarakat yang akan terpengaruh. Di mana pun dan dari golongan mana pun, harus ingat bahwa kita satu. Harus jaga perdamaian," ujarnya kepada CNNIndonesia.com.
Menurut Tantowi, setiap komponen bangsa harus berkontribusi positif untuk merawat kebhinekaan Indonesia. Musik, baginya masih menjadi alat yang sangat efektif untuk menyuarakan pesan-pesan perdamaian dan persatuan di masyarakat.
Calon Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru itu bersyukur Satu Indonesiaku mendapat bantuan energi luar biasa dari para pendukungnya baik di tahap perencanaan, pengerjaan, sampai penyelesaiannya. "Pengambilan vokal dan gambar dikerjakan hanya dalam waktu empat hari, mengingat padatnya jadwal para artis yang terlibat," katanya.
Ia melanjutkan, "Kesamaan visi dan konsep kebangsaan adalah dua hal yang mendorong para artis lintas generasi ini untuk bisa berkolaborasi."
Tantowi bercerita, Erwin bekerja ekstra keras agar lagu itu mampu memunculkan semangat kebangsaan bagi siapa pun yang mendengarnya. Sementara Toni dituntut mewujudkan Satu Indonesiaku ke dalam bentuk visual yang bercita seni tinggi dan berteknologi mutakhir, sehingga ia bisa jadi rujukan tayangan ketika kebhinekaan dan persatuan dalam ancaman.
Jadilah mereka 'Empat Sekawan' yang bekerja kurang dari tiga pekan dalam merealisasikan ide besar bernuansa kolaboratif kebangsaan ini," ujarnya Tantowi dalam acara konferensi pers peluncuran Satu Indonesiaku di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Selasa (20/12).
Artis yang menyumbangkan suaranya antara lain; Erwin Gutawa, Once Mekel, Tompi, Ariel ‘Noah,’ Judika, Tantowi Yahya, Giring Nidji, Momo ‘Geisha,’ Afgan, Gita Gutawa, Marcell, Rossa, Glenn Fredly, Raisa, Isyana Sarasvati, Andre Hehanusa, Ike Nurjanah, Tulus, Cita Citata, Bimbo, Vina Panduwinata, Cakra Khan, Elfas Singers, dan Edo Kondologit.
Satu Indonesiaku sendiri sebenarnya terdiri atas empat tembang, yakni Rayuan Pulau Kelapa ciptaan Ismail Marzuki, Kolam Susu karya Yok Koeswoyo, Zamrud Khatulistiwa milik Guruh Soekarnoputra, dan Pemuda gubahan Candra Darusman. Erwin Gutawa meramunya menjadi satu.
Sedangkan video klipnya dikerjakan oleh Toni Sianipar, bekas personel Elfas Singers yang selama ini berkiprah di pembuatan film-film iklan.
Ketua Umum PAPPRI Tantowi Yahya menggagas ide ini bersama Ketua Umum ASIRI Gumilang Ramadhan dalam suasana keprihatinan melihat dinamika yang terjadi. Tantowi mengatakan, gagasan itu sebenarnya sulit diwujudkan. Namun ternyata banyak musisi yang mendukung. Dibantu dua sahabat lainnya, Erwin Gutawa dan Toni, mewujudkannya pun tak lagi mustahil.
Lagu Satu Indonesiaku benar-benar menunjukkan kebhinekaan. Bukan hanya diserukan melalui liriknya, itu juga ditunjukkan lewat adanya 30 musisi yang bergabung menyanyikan dan beraksi di video klipnya. Lagu itu sendiri baru resmi diluncurkan pada Selasa (20/12).
Adalah Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta Lagu dan Pemusik Republik Indonesia (PAPPRI) dan Asosiasi Industri Rekaman Indonesia (ASIRI) yang mengajak 30 artis itu bergabung. Mereka ingin melakukan gerakan moral merespons dinamika kebangsaan yang terjadi belakangan ini.
Adapun Rudiantara berencana mendorong para perusahaan telekomunikasi untuk menyediakan ring back tone (RBT) Satu Indonesiaku yang bisa digunakan masyarakat secara gratis. Hal itu mengingat besarnya jumlah penduduk Indonesia--165 juta dari 255 juta jiwa--yang memiliki telepon genggam saat ini.
Sedangkan Enggartiasto mengatakan, ia akan ‘memaksa’ seluruh pusat perbelanjaan dan pasar untuk memutar lagu itu. "Shopping center sampai pasar, kami suruh putar lagu ini. Kalau tidak izinnya dicabut," katanya, tanpa menjelaskan apakah ‘ancaman’ itu serius.
Ia mengimbuhkan, "Saya hampir speechless, karena lagu dan secara visual yang digambarkan luar biasa. Artisnya mulai dari senior sampai junior berkumpul bersama. Hanya satu doa saya, tidak mau menyaksikan Indonesia pecah. Gambar visual dan lagu ini sangat menyentuh."
Mendengar hal itu, Tantowi sumringah. Politisi Partai Golkar itu mengatakan, lagu Satu Indonesiaku tidak akan dikomersialisasikan untuk kepentingan apa pun. Ia dengan senang hati menyerahkan salinan lagu dan video klip kepada seluruh kementerian dan lembaga yang berminat. "Khusus lagu ini, makin dibajak makin bagus," katanya seraya terkekeh.
"Kami janji akan memberikan salinannya kepada kementerian dan lembaga. Silakan diperbanyak sendiri, karena pembajakan diperbolehkan untuk karya ini," ujarnya melanjutkan.
CITA CITATA HINGGA BIMBO BERSATU DI LAGU SATULAH INDONESIAKU | PT Solid Gold Berjangka Cabang Semarang
Bimbo selaku salah satu penyanyi memiliki keinginan tersendiri lewat lagu Satu Indonesiaku.
"Saya pribadi dan grup Bimbo, Indonesia tetap Indonesia karena itu kami siap. Anggaplah kemarin riak-riak hanya romantika bangsa Indonesia. Mudah-mudahan dengan lagu ini lahir minimal hati kita merasa moga-moga tidak seperti di Timur Tengah," kata Sam 'Bimbo'.
Nantinya, lagu Satu Indonesiaku akam disiarkan di stasiun televisi, radio, penerbangan maskapai nasional dan jeda iklan tayangan bioskop.
Mereka menyatukan tiga buah lagu secara medley bertemakan Nasional populer seperti Rayuan Pulau Kelapa, Kolam Susu, dan Zamrud Khatulistiwa.
"Bahwa project ini sangat tidak mudah. Harus mengumpulkan sebanyak itu penyanyi. Sebenarnya cuma resah akan apalagi yang kita bisa buat selain musik," ketua Gumilang Ramadhan, Ketua Umum Asosiasi Industri Rekaman Indonesia (ASIRI).
30 orang penyanyi solo dan grup terlibat diantaranya yaitu Raisa, Ariel 'Noah', Momo 'Geisha', Afgan, Gita Gutawa, Marcell, Rossa, Glenn Fredly, Isyana Sarasvati, Andre Hehanusa, Ikke Nurjannah, Tulus, Cita Citata, Bimbo, Vina Panduwinata, Once Mekel, Tompi, Tantowi Yahya, Judika, Cakra Khan, Giring 'Nidji', Elfas Singers, Erwin Gutawa dan Edo Kondologit.
Sebanyak 30 penyanyi bersatu untuk single Satulah Indonesiaku. Proyek kolaborasi ini digagas oleh Tantowi Yahya ini bertujuan untuk membangun persatuan Indonesia.
"Lagu ini dasarnya berisi ajakan keindahan Indonesia sambil kita terus merajut kebhinekaan yang menjaga persatuan," kata Tantowi Yahya, Ketua Umum Penyanyi, Pencipta Lagu dan Pemusik Republik Indonesia (PAPRI) di Thamrin, Jakarta Pusat pada Selasa (20/12/2016).
"Satu Indonesiaku", dari Musisi untuk Indonesia Satu | PT Solid Gold Berjangka Cabang Semarang
Lagu ini tersedia dalam 1000 copy compact disc saja. Tantowi tidak mengomersialisasikan lagu tersebut.
Rencananya, lagu itu akan serentak diputar di radio dan televisi se-Indonesia mulai 21 Desember 2016. Selain itu akan diputar pula di 800 layar jaringan bioskop XXI sebelum pemutaran film diputar dan situs video YouTube.
Adapun sederet musisi yang terlibat adalah Raisa, Ariel "NOAH", Momo "Geisha", Afgan Syahreza, Gita Gutawa, Marcell, Rossa, Glenn Fredly, Isyana Sarasvati, Andre Hehanussa, dan Ikke Nurjanah. Lalu, ada pula Tulus, Cita Citata, Bimbo, Vina Panduwinata, Once Mekel, Tompi, Tantowi Yahya, Judika, Cakra Khan, Giring "Nidji", Elfa's Singers, Erwin Gutawa, dan Edo Kodologit.
Proses cepat dan kami langsung hubungi pewaris lagu, mereka langsung setuju," kata Tantowi.
"Lalu siapa yang nyanyikan lagu ini? Saya ngomong ke Erwin, lagu ini harus dinyanyikan oleh artis yang ngetop. Ini enggak mudah. Saya ingin artis minimun 25. Kalau satu artis memiliki fans 5 juta, kalau 10 artis saja bisa 50 juta. Saya ingin artis itu lintas genre dan generasi," katanya.
Konsep itu disanggupi oleh Erwin dan Toni yang bertindak sebagai sutradara klip video. Hanya dalam tempo dua pekan, kata Tantowi, ia dan timnya bisa menggaet musisi-musisi yang diinginkan hingga merampungkan proses rekaman.
"Lagu ini berisikan keindahan dan keelokan. Mengajarkan Kebhinekaan Tunggal Ika," ucap dia.
"Semua artis ini enggak dibayar. Cuma studio dan bahan baku produksinya saja yang bayar," lanjut Tantowi.
Pembawa acara sekaligus anggota DPR RI, Tantowi Yahya, bertindak sebagai inisiator bersama Ketua Asosiasi Industri Rekaman Indonesia (ASIRI) Gumilang Ramadhan. Tantowi mengatakan, single "Satu Indonesiaku" dirilis atas dasar rasa peduli terhadap Bhineka Tunggal Ika yang belakangan ini memudar.
"Gagasan ini berangkat dari keprihatinan dan kepedulian terhadap bangsa. Pancasila, khususnya kebhinekaan sedang mencapai ujian," ujar Tantowi saat jumpa pers peluncuran single tersebut di Ballroom, Djakarta Theater, Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (20/12/2016).
Tantowi mengatakan, ide tersebut tercetus ketika aksi damai pada 2 Desember 2016 lalu bergulir. Ia langsung mengajak Gumilang untuk membuat sebuah terobosan melalui lagu. Kemudian, Erwin dan Toni Sianipar tak luput untuk diajak terlibat dalam proses penggarapan aransemennya.
Sebanyak 30 musisi Tanah Air lintas generasi bersatu menyanyikan single "Satu Indonesiaku". Lagu itu merupakan gabungan dari empat lagu yang diaransemen oleh komposer Erwin Gutawa.
Keempat lagu itu adalah "Rayuan Pulau Kelapa" karya Ismail Marzuki, "Kolam Susu" karya Yok Koeswoyo, "Zamrud Khatulistiwa" karya Guruh Soekarnoputera, dan "Pemuda" karya Candra Darusman. Lagu "Satu Indonesiaku" berdurasi sekitar empat menit.