Pihak PT Angkasa Pura II (AP II) akan melakukan investigasi terkait ambruknya plafon | PT Solid Gold Berjangka Cabang Palembang
Project Manager PT Nindya Karya, Rama Dian Nasrullah mengatakan, secara teknis, pemasangan plafon tersebut sudah sesuai dengan standar prosedur yang berlaku. Meski demikian, ia mengaku peristiwa ini terjadi di luar prediksi.
"Usai peristiwa, tindakan yang kita lakukan adalah mensterilkan area yang masih tergantung plafon dan akan melakukan pembongkaran plafon lainnya yang membahayakan," jelas Rama.
Pembangunan bandara tersebut merupakan proyek multiyears yang dimulai sejak tahun 2011 dengan nilai investasi sekitar Rp 400 miliar.
Pengembangan Bandara Supadio saat ini menjelang proses penyelesaian atau finishing bangunan tahap dua. Proses pembangunan tersebut ditargetkan akan rampung pada sekitar bulan Mei 2017.
"Secara prinsip, kami menyesalkan kejadian tersebut," ujar Bayuh dalam konferensi pers di ruang rapat AP II Bandara Supadio, Minggu (26/3/2017) malam.
Dalam peristiwa tersebut, lima penumpang (sebelumnya disebutkan dua) mengalami luka ringan akibat tertimpa plafon. Mereka kemudian dibawa ke Dinas Kesehatan Pelabuhan Udara untuk mendapatkan perawatan sebelum melanjutkan penerbangan.
Peristiwa ambruknya plafon tersebut tidak mengganggu operasional bandara dan jadwal penerbangan.
Bayuh menambahkan, pihaknya bersama kontraktor pelaksana proyek akan secepat mungkin melakukan investigasi terkait penyebab ambruknya plafon berbahan PVC tersebut.
General Manager AP II, Bayuh Iswantoro mengatakan, plafon yang ambruk tersebut berukuran 36,6 x 9 meter persegi yang pengerjaannya dilaksanakan oleh PT Nindya Karya.
Meski demikian, pihaknya tetap bertanggung jawab dalam peristiwa itu.
Pihak PT Angkasa Pura II (AP II) akan melakukan investigasi terkait ambruknya plafon di ruang tunggu terminal keberangkatan Bandara Internasional Supadio yang terjadi pada Minggu (26/3/2017) sore.
Suherman Desak Adanya Investigasi Pembangunan Bandara Supadio | PT Solid Gold Berjangka Cabang Palembang
"Selain itu juga lemahnya pengawasan. Otoritas bandara harus memberikan pelayanan dan kenyamanan, serta menjamin keamanan bagi calon penumpang, apalagi ini sekelas bandara internasional. Jadi penumpang bandara atau pengguna layanan bandara harus diberikan pelayanan dan keamanan, serta kenyamanan," tegasnya.
Ketua Koordinator Wilayah KSBSI Kalbar ini juga menambahkan, dengan adanya insiden ini, tentunya membuat calon penumpang maupun pengguna layanan bandara merasa tidak aman dan nyaman.
"Karena takut atau khawatir kalau kejadian ini terulang kembali. Jadi kami mengharapkan, agar pihak-pihak terkait untuk segera melakukan investigasi terhadap kejadian ini, jangan sampai terulang kembali," katanya.
Ia berharap instansi dan aparat terkait untuk segera memeriksa kontraktor dan konsultan proyeknya karena merupakan obyek vital nasional dan merupakan salah satu bangunan yang menjadi kebanggaan masyarakat Kalbar, sementara pembangunannya terkesan asal-asalan.
"Apalagi kejadiannya sudah dua kali dan ada korban, walaupun hanya luka-luka ringan," katanya.
Hal ini menurutnya, disebabkan pengerjaan yang terkesan asal-asalan dan tidak memperhatikan standar mutu pembangunan, selayaknya bandara internasional.
"Tidak mengikuti standar mutu yang sudah disepakati dalam kontrak perjanjian kerja, serta lemahnya pengawasan dalam pembangunan Bandara Internasional Supadio ini," ujarnya, Minggu (26/3).
Pria yang kerap menggunakan layanan dan fasilitas Bandara Internasional Supadio ini menuturkan, kejadian ini menjadi preseden buruk bagi layanan bandara di Indonesia, terlebih kejadian ambruknya plafon di Bandara Internasional Supadio sudah kali kedua terjadi.
"Disinyalir ada indikasi korupsi terhadap pembangunan Bandara Internasional Supadio ini, sehingga mutu dan kualitasnya, belum apa-apa sudah ambruk," katanya.
Menanggapi adanya insiden plafon ruang tunggu Bandara Internasional Supadio yang ambruk pada Minggu, (26/3/2017) sore.
Tokoh Masyarakat Kalbar, Suherman menilai, pembangunan proyek Bandara Internasional Supadio yang menelan biaya miliaran rupiah, ini terkesan sembrono dan amburadul.
Calon Penumpang Berhamburan, Plafon Ruang Tunggu di Bandara Ambruk | PT Solid Gold Berjangka Cabang Palembang
Dalam rekaman CCTV, terlihat plafon tersebut berjatuhan dan sontak penumpang yang ada di situ langsung berhamburan.
General Manager Angkasa Pura ISI Bandara Supadio, Bayuh Iswantoro mengatakan, pihaknya saat ini masih melakukan penyelidikan terkait masalah tersebut.
"Copot (plafonnya), sedang kami lakukan recovery dan investigasi," ujar Bayuh ketika dihubungi, Minggu malam.
Meski demikian, peristiwa tersebut tidak mengganggu jadwal penerbangan dan kondisi kembali kondusif.
Kedua penumpang tersebut kemudian dibawa ke Dinas Kesehatan Pelabuhan Udara Bandara untuk mendapatkan perawatan sebelum melanjutkan perjalanan.
Sebelumnya, ambruknya plafon juga terjadi pada Selasa (21/3/2017), sekitar pukul 15.00 WIB di ruang check in area.
Padahal, area bandara tersebut merupakan bangunan baru dan masih dalam tahap pengerjaan.
Plafon di ruang tunggu lantai dua terminal keberangkatan Bandara Internasional Supadio, Kalimantan Barat ambruk, Minggu (26/3/2107), sekitar pukul 16.10 WIB.
Akibat peristiwa tersebut, dua penumpang mengalami luka ringan tertimpa puing material plafon.
PT Solid Gold Berjangka