Ferrari masih menjadi pilihan utama konsumen supercar ketimbang merek lain | PT Solid Gold Berjangka Cabang Makassar
Saat Ferrari harus kehilangan konsumen, merek lain ambil keuntungan. Pernyataan Marchionne ada benarnya, dan mungkin tak akan membuat Domenicali marah. Lamborghini mencapai rekor penjualan 3.457 pada 2016, atau naik 7 persen ketimbang 2015 di angka 3.245 unit.
Terlepas daru urusan menambah kapasitas produksi, Ferrari juga berusaha memasuki segmen pasar yang belum terjamah. Namun, Marchionne menegaskan bahwa pihaknya tak mau memproduksi mobil dimana orang tak mau membelinya.
Pernyataan ini juga menepis dugaan bahwa Ferrari siap memproduksi mobil entry level, atau bahkan SUV/ CUV. Perusahaan justu melihat peluang pada pengembangan mobil hybrid, menggunakan mesin V12 transmisi manual untuk menciptakan model baru yang akan muncul pada 2019 mendatang.
Begitulah gaya Marchionne, yang tak takut melontarkan pernyataan apa pun. Dia yakin masa depan merek Kuda Jingkrak yang akan terus dicari. Tahun ini, target ditetapkan 8.500 unit Ferrari terjual. Angka itu naik sedikit dari 2016 dengan penjualan 8.014 unit, atau 7.664 pada 2015.
Dia mengakui bahwa menambah produksi akan membuat konsumen senang. Saat ini, kendala yang dialami merek Italia itu adalah membuat konsumen inden terlalu lama, lalu kabur memilih merek lain. Laporan tahun lalu, pemesan model 488 GTB, California T, dan GTC4 Lusso T harus sabar sampai 2018!
Ferrari melalui Presiden dan CEO, Sergio Marchionne dalam sebuah wawancara di Jenewa, menyatakan bakal menggenjot produksi agar konsumen tak menunggu terlalu lama dan lari. Bahkan dirinya tak takut membuat penyataan bahwa orang-orang membeli Lamborghini karena antre Ferrari.
Artinya, Marchionne sangat yakin, Ferrari masih menjadi pilihan utama konsumen supercar ketimbang merek lain. ”Saya menaruh respek pada Stefano Domenicali (CEO Lamborghini). Tapi orang membeli Lamborghini karena mereka tidak bisa menggenggam Ferrari," katanya, mengutip Car, (15/3/2017).
Di Tempat Ini, Ferrari Hanya Seonggok Sampah | PT Solid Gold Berjangka Cabang Makassar
Seorang kolektor menyimpan puluhan Ferrari miliknya di sebuah garasi yang terletak di gunung es. Lain pula dengan di New York, sebuah mobil Porsche klasik tersembunyi di dalam lapisan tembok apartemen selama lebih dari 50 tahun.
Namun, kebanggaan akan supercar tak berlaku di sebuah tempat di California, Amerika Serikat. Ini menjadi tempat penyimpanan mobil-mobil Ferrari yang rusak.
Tempat tersebut dinamakan FerrParts yang berada di daerah Sacramento. Di sana terdapat seluruh Ferrari yang rusak mulai dari rusak total ataupun sudah tak terbentuk bersama dengan merek-merek lain. Ada juga beberapa mobil yang masih bisa diperbaiki dan jika memungkinkan dijual kembali.
Memiliki supercar seperti Ferrari, Lamborghini, atau Porsche tentunya akan membawa kebanggan tersendiri bagi pemiliknya. Mereka bakal penuh percaya diri ketika membawa kendaraan kesayangannya itu berkeliling.
Tak pelak, banyak orang yang sengaja membangun garasi khusus untuk menempatkan mobil mereka atau melindunginya dari pencurian. Satu contoh adalah di Swiss.
Bos Ferrari Ungkap Alasan Konsumen Membeli Lamborghini | PT Solid Gold Berjangka Cabang Makassar
Ia menambahkan, untuk menjadi pemilik Ferrari tidak mudah karena semua pemilik supercar merupakan kalangan ekslusif. Bahkan untuk mendapatkan edisi terbatasnya harus merogoh kocek sangat dalam dan pastinya hanya bisa dipenuhi oleh kalangan tertentu.
Marchionne sendiri pernah mengungkap bahwa daftar inden (pemesanan kendaraan) yang cukup lama saat ini menjadi masalah utama produsen Ferrari. Terlebih dalam beberapa tahun ke depan, Ferrari sudah menargetkan akan meningkatkan penjualannya secara global melalui peluncuran jajaran produk terbaru.
Langkah ke depan, Ferrari akan tetap mempertahankan mesin konvensionalnya seperti V12 sebagai langkah penyesuaian isu global tentang emisi.
Ferrari juga akan menggunakan tambahan penggerak yakni motor listrik yang kabarnya akan diluncurkan pada 2019.
Bos Ferrari, Sergio Marchionne, baru-baru ini mengungkap bahwa konsumen yang membeli Lamborghini merupakan calon konsumen yang tidak bisa mendapatkan unit Ferrari.
"Saya memiliki banyak rasa hormat untuk Stefano Domenicali. Tapi banyak orang membeli Lamborghini karena mereka tidak bisa mendapatkan Ferrari," ungkapnya, seperti dikutip dari Carscoops, Kamis (16/3/2017).
Solid Gold