Posted by PT Solid Gold Berjangka News on Jumat, 21 Oktober 2016
erdana Menteri Irak, Haider al Abadi mengatakan bahwa upaya pembebasan Mosul berlangsung lebih cepat dari yang direncanakan. Komentar ini datang empat hari setelah operasi militer gabungan dikerahkan menuju kota terbesar kedua di Negeri Para Mullah tersebut.
Pasukan yang terdiri dari banyak kelompok minoritas yang saling bertentangan ini dibuat bersatu menghadapi satu musuh bersama, yakni ISIS. Sebut saja di antaranya, pasukan Sunni, militer Syiah, pejuang Peshmerga Kurdi dan Turki yang berada di luar Mosul. Militer Irak juga mendapat bala bantuan dari koalisi antiteror pimpinan Amerika Serikat.
Berdasarkan laporan dari dua jurnalis Reuters yang memantau di pintu utara dan timur Mosul, Jumat (21/10/2016), pasukan militer gabungan telah menyisir desa-desa di Mosul sejauh 10-20 kilometer ke dalam. Helikopter juga terus berterbangan untuk mengawasi pergerakan di setiap kawasan. Sementara itu, suara ledakan dan tembakan terus terdengar.
Puluhan mobil-mobil Humvee hitam yang memuat persediaan senjata tengah bergerak menuju Bartella, sebuah desa Kristiani di Mosul yang telah ditinggalkan penduduknya. Dalam hitungan jam, Kepala Pasukan Khusus Irak, Letnan Jenderal Talib Shaghati melaporkan, mobil tersebut bersama pasukannya telah mengepung Bartella dan masuk ke tengah desa. Dalam operasi tersebut, dua tentara terluka, tetapi tidak seorang pun meninggal.
Walaupun para militan bersiap dengan jebakan, bom di kanan kiri jalan, penembak jitu dan bom mobil serta pasukan bom bunuh diri, militer Irak tetap berhasil menumpas 15 militan ISIS. Bartella adalah desa terakhir yang harus dibebaskan. “Setelah Bartella, berarti Mosul. Ini kehendak Tuhan,” serunya. Media setempat mencatat, sedikitnya sudah 80 militan ISIS tewas dalam pertempuran di desa Kristen tersebut dan 11 bom mobil dihancurkan.
Di pihak pemerintah, seorang dari 5.000 pasukan AS yang ikut mengangkat senjata di Mosul, meninggal pada Kamis 20 Oktober. Upaya pembebasan Mosul telah dimulai sejak pagi buta Senin 17 Oktober 2016. Dalam tiga hari, setidaknya sudah 5.640 orang diungsikan dari tanah kelahirannya. Namun diyakini, masih ada 1,5 juta penduduk yang terjebak di dalamnya.
PM Irak: Operasi Mosul Lebih Cepat dari Perkiraan | PT Solid Gold Berjangka
“Saya tidak mengatakan kepada pasukan Irak agar tidak terburu-buru ke Mosul. Saya mengatakan mereka punya momentum, pertahankan momentum itu, terus erikan tekanan tanpa henti pada musuh dan musuh kemudian hancur,” ujar Mayor Jenderal Gary Volesky kepada wartawan melalui telepon dari Baghdad hari Rabu.
Amerika telah memberikan bantuan intelijen, dukungan logistik, ribuan serangan udara, tembakan artileri dan helikopter Apache untuk mendukung pertempuran merebut kembali Mosul. Namun, pertempuran itu bukan satu-satunya fokus Jenderal Volesky. Dia mengatakan sebagian pasukan Amerika sengaja ditempatkan di daerah-daerah lain di Irak untuk mencegah potensi upaya ISIS menggeser kepentingan pemerintah Irak ke wilayah selatan negara itu.
Jenderal itu mengatakan ia mengharapkan petarung ISIS akan melawan dengan “pertahanan konvensional penuh di Mosul” sampai mereka kalah. Setelah itu, katanya, ISIS akan berubah menjadi pasukan pemberontak, menggunakan metode non-konvensional untuk menyerang pasukan Irak dan warga sipil.
Perdana Menteri Irak, Haider al-Abadi, mengatakan operasi untuk merebut kembali Mosul dari Negara Islam atau ISIS akan jauh lebih cepat dari yang diperkirakan.
Al-Abadi berbicara di Paris di mana menteri luar negeri dari negara-negara Barat dan Timur Tengah bertemu untuk membahas berbagai cara memulihkan perdamaian dan stabilitas setelah kelompok ISIS digulingkan dari Mosul.
Hari Rabu (19/10), jenderal Amerika yang menjadi komandan kampanye darat pasukan koalisi di Irak mendesak pasukan Irak yang berjuang untuk merebut kembali Mosul agar tidak “bergerak begitu cepat sehingga mereka mulai memberikan kesempatan kepada musuh.”