Eriko mengatakan, karena pemikiran masyarakat yang sudah maju itu maka tim pemenangan akan mempercayakan masyarakat untuk memilih pasangan calon yang sudah terlihat program dan kerja nyata untuk Jakarta. Meskipun usaha untuk memenangkan Ahok Djarot diakuinya perlu kerja keras.
"Intinya, Pilkada ini adalah pesta demokrasi dan namanya pesta harus disambut dengan gembira. Kami tidak merasakan ini sebagai satu permusuhan dan menganggap harus dijadikan musuh abadi," kata Eriko saat dihubungi CNNIndonesia.com di Jakarta, Rabu (5/10).
Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat | PT. Solid Gold Berjangka Cabang Makasar
Tim pemenangan petahana Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat sudah memiliki struktur untuk menjalankan kampanye pemilihan kepala daerah DKI Jakarta 2017.
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Eriko Sotarduga mengatakan, tim pemenangan akan mewujudkan pesta demokrasi untuk Pilkada DKI Jakarta.
Eriko mengatakan, pesta demokrasi itu berdasarkan pengalaman saat pemilihan umum presiden tahun 2012 antara Joko Widodo dengan Jusuf Kalla dan Prabowo Subianto dengan Hatta Rajasa. Saat itu keadaan pemilu sempat memanas bahkan pemulihan usai pemilihan pun sulit dilakukan.
Struktur tim pemenangan Ahok dan Djarot sudah diserahkan ke Komisi Pemilihan Umum Daerah kemarin. Tim pemenangan ini dipimpin oleh Prasetio Edi Marsudi. Eriko sendiri menjabat sebagai dewan pengarah dan juru bicara di tim itu.
Kehadiran tiga pasangan calon membuat Eriko yakin permusuhan tidak akan terjadi. Menurut Eriko, saat ini masyarakat Jakarta sudah mulai mengerti dan memahami kualitas seorang pemimpin untuk kota metropolitan ini. Nantinya, diklaim Eriko, kampanye akan berjalan dengan bersahabat tanpa saling menjatuhkan.
Dalam Pilkada DKI, Ahok dan Djarot akan berkompetisi dengan Anies Baswedan dengan Sandiaga Uno dan Agus Harimurti Yudhoyono dengan Sylviana Murni.
Kondisi saat ini, Eriko menuturkan, masyarakat tidak lagi melihat pada gestur dan fisik calon pemimpin namun lebih melihat pada profil kerja nyata calon gubernur.
"Kami ingin menampilkan kompetisi siapa yang layak dipercaya oleh masyarakat DKI Jakarta," ujarnya.
Struktur Tim Pemenangan Ahok | PT. Solid Gold Berjangka Cabang Makasar
Eriko mengatakan, siapapun yang dengan rela dan secara pribadi mendukung Ahok dan Djarot di Pilkada ini akan diterima oleh tim pemenangan.
Meski sudah melaporkan struktur tim pemenangan Ahok dan Djarot, Eriko tak menampik bahwa struktur tersebut masih dapat bertambah atau berkurang sesuai dengan kebutuhan. Saat ini nama tim pemenangan yang terhitung adalah 113 nama yang terdiri dari PDIP, Golkar, NasDem, Hanura dan relawan.
"Kami melihat sesuai kebutuhan, masih bisa bertambah dan bisa berkurang itu juga atas keputusan KPU," katanya.
Berikut ini adalah nama tim pemenangan Ahok-Djarot:
Dewan Pengarah:
Ahmad Basarah
Eriko Sotarduga
Jefrri Darmadi
Effendy Choirie (Gus Choy)
Dadan Rusdiana
Agun Gunanjar Sudarsa
Fayakhun Andriadi
Gatot Sudariyanto
Ketua:
Prasetyo Edi Marsudi
Wakil Ketua:
Mohammad Sangaji
Bambang Waluyo Wahab
Wibi Andrino
Dono Prasetyo
Sekretaris:
TB Ace Hasan Syadzily
Wakil Sekretaris:
Yuke Yurike
Abdul Canter
Virgie Baker
Michael Umbas
Bendahara:
Charles Honoris
Wakil Bendahara:
Nadya
Baskara Sukarya
Anies Hasan
Joice Triatman
Manuhara Siahaan
Bidang Sumber Daya dan Kreatif:
Aria Bima
Soelchan Effendie
Mutiara Indah
Jhony Putra
Franc Tumanggor
Bidang Data dan Informasi:
Eva Sundari
Muhammad Omar Sjarif
Honey Annisa
Mohammad Pradana
Hariadhi
Kamilus Elu
Irvan Habibi Pulungan
Bidang Perlengkapan dan Rumah Tangga:
Mahmudin Muslim
Dr Budi Suprapti
Budi Kurniawan
Haritz Rahman Hakim
Agus Lomboan
Rendy Rizki Siregar
Sulistyani
Yovita Octaviani
Bidang Kampanye dan Sosialisasi:
Merry Hotma
Nurmansyah Tanjung
Basri Baco
Slamet N Riyadi
Syarifuddin
DR Mulawarman Hanase
Bestari Barus
Guntur Romli
Bidang Penggalangan Massa:
Arif Wibowo
Samsir Rambe
Andien Bachtiar
Hasan Basri Umar
Rendy Reinhart
Bidang Media:
Martin Manurung
Charles Malkiansyah
Afriadi Rosdi
Gaya Kartasasmita
Clara Tampubolon
Bidang Hukum dan Advokasi:
Pantas Nainggolan
DR Tommy Sihotang
Sirra Prayuna
Gelora Tarigan
Taufik Basari
Ruddin Akbar Lubis
Rian Ernest
Abdul Qodir
M Jaya Butarbutar
Jamaludin Lamanda
Andana Marpaung
Hilman Panjaitan
Bidang Khusus:
Masinton Pasaribu
DR Tonny Tjahja Rimbawan
Jamaludin Kainubun
Latifah Al Anshori
Dipo Nusantara
Juru Bicara:
Ahmad Basarah
Komaruddin Watubun
Eriko Sutarduga
Sarifuddin Sudding
Miryam Yani
Very Yonnevil
Dr Donny Tjahja Rimbawan
Taufik Basari
Bestari Barus
Sophia Latjuba
Ansy Lema
Raja Juli Antoni
Nevi Ervina
Ruhut Sitompul
Jerry Sambuaga
Bidang Keamanan:
Audi Tambunan
Isyak Syah
M Ichsan
Umar Oetenan
Anwar Sjani
Alexander BS
Bidang Korda Jakarta Timur:
William Yani
Taufik Azhar
Top Sihombing
James Arifin Sianipar
Bidang Korda Jakarta Pusat:
Masinton Pasaribu
Farida Listuti
Rudin Akbar Lubis
Lathifah Al Anshori
Bidang Korda Jakarta Barat:
Darmadi Durianto
H Hamidi
Fathi R Sidiq
Abdul Aziz Muslim
Bidang Korda Jakarta Utara dan Kep Seribu:
Charles Honoris
Ramli Muhammad
Ahmad Sururi Afif
Ahmad Sahroni
Bidang Korda Jakarta Selatan:
Gembong Warsono
Michael Hidayat
Ruslan Amsari
M Soleh
Wibi Andrino
"Anehnya, Ketua Tim Pemenangan Ahok-Djarot Dipegang oleh Orang yang Dikenal Anti-Ahok" | PT. Solid Gold Berjangka Cabang Makasar
"Timses Anies-Sandiaga dipegang Mardani mungkin sebagai win-win solution karena Mardani tidak jadi dipilih sebagai cawagub," ujar Burhanuddin.
Masing-masing pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta sudah memiliki tim pemenangan. Pengamat politik dari Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, mengatakan, susunan tim pemenangan ketiga pasangan memiliki perbedaan tersendiri.
Adapun ketua timses Agus dan Sylviana adalah Ketua DPD Partai Demokrat DKI Nachrowi Ramli, Ketua DPW PPP DKI Abdul Azis, Ketua DPW PKB DKI Hasbiallah Ilyas, dan Ketua DPW PAN DKI Eko Hendro Purnomo.
Tim pemenangan yang paling "aneh", kata Burhanuddin, adalah tim pemenangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat. Keanehan itu terletak dari orang yang memegang posisi ketua tim pemenangan.
"Anehnya, ketua tim pemenangan Ahok-Djrot justru dipegang seseorang yang dikenal sebagai anti-Ahok," ujar Burhanuddin kepada Kompas.com, Rabu (5/10/2016).
"Jadi nama-nama dari internal PDI-P yang dikenal sebagai pendukung kuat Ahok dari awal seperti malah tidak masuk," ujar Burhanuddin.
Sementara itu, Burhanuddin melihat susunan timses pasangan Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni lebih kolegial. Sebab, semua pimpinan partai pengusung menjadi ketua tim suksesnya.
Padahal, banyak nama dari internal PDI Perjuangan yang merupakan pendukung kuat Ahok sejak awal. Burhanuddin menyebut nama Maruarar Sirait yang sudah sejak lama menyerukan dukungan kepada Ahok. Namun, nama Maruarar justru tidak masuk dalam tim pemenangan.
Sementara itu, ketua timses pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno adalah Mardani Ali Sera. Burhanuddin mengatakan, pemilihan nama Mardani merupakan jalan tengah karena batal menjadi calon wakil gubernur.