(IHSG) pada perdagangan hari ini Senin (13/2/2017) diperkirakan menguat | Solid Gold
Net buy asing pekan lalu sebesar kurang lebih Rp 223,01 miliar. Sehingga hingga pekan ke-6 tahun 2017 ini menjadi Rp 77,55 miliar,” kata dia.
Pekan lalu perubahan harga yang terjadi tiba-tiba di masa pre-closing kembali terjadi. Analis dari Bina Artha Research Reza Priyambada mengatakan, indeks yang bertahan di kisaran 5.390-5.400 sepanjang perdagangan harian, saat masuk pre-closing langsung ambruk 5.371,67.
Untuk perdagangan hari ini, Reza memberikan rekomendasi untuk saham-saham BJTM, AALI, MPPA, GGRM, ASRI, serta ELSA.
Indeks diperkirakan bergerak di rentang 5.320 hingga 5.406. Sementara itu nilai tukar rupiah diperkirakan akan berada di kisaran 13.215 hingga 13.405 per dollar AS.
“Saham-saham yang masih layak diperhatikan hari ini antara lain SMGR, BBNI, AISA, TLKM, CPIN, TINS, PGAS, JPFA, serta TOTL,” kata Edwin dalam keterangan tertulis, Senin.
Pekan lalu, indeks menguat 10,94 poin (0,2 persen), atau sejak awal tahun (year to date) menguatnya 1,42 persen. Kenaikan indeks masih tertinggal dibandingkan bursa regional lainnya seperti STI, HSI, atau BSE.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini Senin (13/2/2017) diperkirakan menguat didorong kombinasi naiknya beberapa indeks dan harga komoditas.
Kepala Riset dari MNC Securities Edwin Sebayang memperkirakan indeks awal pekan ini akan naik karena naiknya EIDO sebesar 0,08 persen, DJIA sebesar 0,48 persen, nikel sebesar 3,7 persen dan timah sebesar 2,1 persen.
Kinerja Emiten Bakal Angkat IHSG Sepekan | Solid Gold
Sepanjang pekan kemarin (6-10 Februari 2017), IHSG menguat 0,20 persen dari 5.360,77 ke level 5.371,67. Kapitalisasi pasar juga naik 0,20 persen ke Rp 5.834,13 triliun.
Rata-rata nilai transaksi harian di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama sepekan terakhir mengalami peningkatan 23,74 persen menjadi Rp 8,65 triliun dari Rp 6,99 triliun.
Peningkatan juga diikuti kenaikan rata-rata volume transaksi harian 17,71 persen menjadi 27,24 miliar saham. Rata-rata frekuensi naik sebanyak 6,79 persen menjadi 410,13 ribu kali transaksi.
Sepanjang pekan lalu, investor asing melakukan aksi beli dengan nilai Rp 223 miliar. Sementara, di tahun 2017 tercatat asing melakukan aksi beli bersih Rp 73,8 triliun.
Dia optimistis kinerja emiten akan baik. Itu sejalan dengan kondisi makro ekonomi yang semakin membaik. "Makronya bagus, harusnya (kinerja) masih tumbuh," imbuh dia.
Sebenarnya, kata Kiswoyo, sentimen penggerakan IHSG masih sepi. Apalagi, pekan ini ada pemilihan kepala daerah sehingga perdagangan saham relatif pendek.
Dia memperkirakan IHSG bergerak pada support 5.000 dan resistance 5.500. "Sejak Juli tahun kemarin, nggak keluar dari situ," terang dia.
Kiswoyo merekomendasikan saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI), PT Jasa Marga Tbk (JSMR).
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi menguat pada perdagangan saham sepekan ke depan. Laju IHSG pekan ini akan dipengaruhi laporan keuangan emiten.
Analis PT Recapital Securities Kiswoyo Adi Joe mengatakan, laporan emiten tengan ditunggu para pelaku pasar. Apalagi, masih banyak emiten berkapitalisasi besar yang belum merilis laporan keuangan 2016.
"Kan banyak yang belum keluar bluechip-nya," kata dia kepada Liputan6.com, di Jakarta, Senin (13/2/2017).
Pilkada Bayangi Laju IHSG, Simak Saham Pilihan Ini | PT Solid Gold Berjangka Pusat
Dari luar negeri, Bima melihat investor juga fokus mengamati pidato pimpinan bank sentral AS Janet Yellen yang dijadwalkan pada 14 Februari 2017. Dengan melihat kondisi itu, ia memprediksi IHSG bergerak di kisaran 5.362-5.391.
Hal senada dikatakan Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya. Ia menuturkan, IHSG berpotensi tertekan dengan gerak terbatas. William menilai, gerak IHSG akan dipengaruhi harga komoditas yang masih bergejolak. Selain itu, indeks dolar AS menguat juga akan pengaruhi pola pergerakan rupiah. "Sentimen dolar AS akan berimbas ke rupiah, dan pengaruhi IHSG," kata dia.
William memprediksi, IHSG bergerak di kisaran 5.276-5.411 pada Senin pekan ini. Untuk rekomendasi saham, William memilih saham PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI).
Sedangkan Bima memilih saham yang dapat dicermati pelaku pasar yaitu saham PT Ciputra Develoment Tbk (CTRA) dan saham PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS).
Ia juga menambahkan, perdagangan saham selama sebulan ini lebih didorong saham lapis kedua dan ketiga. Bima melihat, sejumlah institusi sudah mengurangi posisi saham, dan memilih pegang dana tunai. "Mostly investor akan fokus di sana (Pilkada)," ujar Bima.
Analis PT NH Korindo Securities Bima Setiaji menuturkan, investor domestik akan cenderung mengamati perkembangan hasil Pilkada 2017. Bahkan investor asing juga mencermati jalannya pilkada DKI Jakarta. Bima menuturkan, dengan kondisi Pilkada berjalan aman dan lancar, investor asing juga akan memilih investasi ke negara yang punya kestabilan politik.
"Pilkada mencerminkan kondisi politik dalam negeri. Pilkada tidak lancar atau politik dalam negeri tak stabil maka IHSG ada potensi turun," ujar Bima saat dihubungi Liputan6.com, Senin (13/2/2017).
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan konsolidasi dengan kecenderungan melemah pada perdagangan saham awal pekan ini. Pelaku pasar menanti perkembangan pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2017 dan pidato pimpinan bank sentral Amerika Serikat (AS) Janet Yellen akan pengaruhi laju IHSG.