Jumlah dana kelolaan exchange traded fund (ETF) berkembang sepanjang Januari 2017 | PT Solid Gold Berjangka Pusat
Katalis negatif bersumber dari antisipasi investor terhadap realisasi rencana kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump seperti anggaran belanja infrastruktur maupun pemangkasan pajak. Jika Trump mewujudkan wacana tersebut, besar peluang dana investor asing bakal angkat kaki dari pasar keuangan negara berkembang, termasuk Indonesia.
Oleh karena itu, Beben optimistis, dana kelolaan industri ETF akan tumbuh 20%-25% tahun ini. Dengan catatan, nilai tukar rupiah tetap terjaga dan laju inflasi juga terkendali. Adapun target inflasi Indonesia tahun ini dipatok 4%-4,5%.
Sementara, Wawan memprediksi, dana kelolaan industri ETF akan meningkat ke level Rp 10 triliun akhir tahun ini. Minat investor terhadap produk ETF disinyalir bakal melesat. Sebab, ETF lebih likuid ketimbang produk reksadana konvensional. "Hari itu juga bisa langsung jual. Banyak institusi yang lebih suka trading lewat ETF karena lebih mudah prediksi indeks ketimbang satuan saham," imbuhnya.
Wawan menilai, jenis investor yang memburu ETF terutama berasal dari industri keuangan non bank (IKNB), semisal dana pensiun maupun asuransi. Sebab, melalui produk baru tersebut, IKNB dapat memenuhi kewajiban investasi SBN dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Senior Research Analyst Pasar Dana, Beben Feri Wibowo menyebut, investor justru memanfaatkan momentum koreksi pasar bulan lalu dengan mengakumulasi ETF. "Dengan asumsi dan keyakinan kondisi pasar akan cenderung rebound menyusul kondisi ekonomi dalam negeri yang dinilai masih baik," paparnya.
Sepanjang Januari 2017, LQ45 merosot 0,82% (MoM) dan Jakarta Islamic Index (JII) turun 0,69% (MoM). Begitu pula dengan SRI-KEHATI yang melempem 0,49% (MoM) serta IDX30 yang menyusut 0,54% (MoM).
Serupa, jumlah unit penyertaan ETF juga melonjak 50% dari semula 4,84 miliar menjadi 7,26 miliar periode sama.
Wawan Hendrayana, Senior Research & Investment Analyst PT Infovesta Utama menilai, kenaikan dana kelolaan ETF sepanjang Januari 2017 disebabkan hadirnya produk baru bagi investor. Salah satu pemain utama reksadana jenis ETF, yakni PT Indo Premier Investment Management yang akhir bulan lalu menerbitkan reksadana ETF berbasis surat berharga negara (SBN).
ETF anyar ini bertajuk Premier ETF Indonesia Sovereign Bonds (Premier ETF INDOSOB) dengan kode XISB.
"Memang minat investor besar sekali, terlihat dari dana yang masuk hampir Rp 1 triliun," ujarnya.
Jumlah dana kelolaan exchange traded fund (ETF) berkembang sepanjang Januari 2017. ETF merupakan reksadana terbuka berbentuk kontrak investasi kolektif (KIK) yang unit penyertaannya diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.
Mengacu data Infovesta Utama, per Januari 2017, dana kelolaan reksadana jenis ETF mencapai Rp 7,4 triliun, naik Rp 970 miliar atau 15,08% dibandingkan posisi Desember 2016 yang tercatat Rp 6,43 triliun.
Trading Saham Lewat Smartwatch Pakai Aplikasi Trima | PT Solid Gold Berjangka Pusat
"Memang Trima ini satu fokus utama kita dalam pengembangan, kita siapkan dana yang cukup besar, tapi tidak bisa kita sebutkan. Aplikasi ini memang bukan yang pertama, tapi yang terbaik," tuturnya.
Sementara itu, Chief Operating Officer Trimegah Securities Paul Rafiuly menambahkan, lewat aplikasi Trima investor bukan hanya bisa melakukan transaksi saham dengan mudah, tapi juga mendapatkan rekomendasi dan riset atas saham-saham tertentu.
Bukan hanya itu, aplikasi tersebut juga tersambung dengan gadget smartwatch. Investor bisa mendapatkan notifkasi tentang transaksi yang bisa dijalankan, pergerakan IHSG, jajaran top gainer dan top losers melalui smart watch.
"Jadi lengkap, penggunaannya juga mudah. Ini tersedia untuk semua smartphone bisa didownload di Android dan iOS," tuturnya.
Direktur Utama Trimegah Sekuritas Indonesia Stephanus Turangan mengatakan, seiring dengan perkembangan internet saat ini sudah menjadi keharusan sekalipun bagi dunia pasar modal berkembang kearah aplikasi. Hal itu lah yang menjadi alasan perseroan fokus mengembangkan Trima.
"Menurut data pengguna internet di atas 5 juta, pengguna smartphone katanya sampai 100 juta. Jadi keperluan penggunaan aplikasi sangat penting, makanya kita luncurkan Trima," tuturnya usai acara peluncuran Trima di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (21/2/2017).
Menurut Stephanus dengan meluncurkan produk Trima, Trimegah Sekuritas Indonesia membuktikan bisa ikut dalam upaya pemerintah yang ingin meningkatkan inklusi keuangan, khususnya di pasar modal. Dia juga mengakui bahwa pihaknya cukup bekerja keras dalam menciptakan produk tersebut.
Jakarta. PT Trimegah Serkuritas Indonesia Tbk (TRIM) hari ini meluncurkan aplikasi investasi perdagangan saham yang bernama Trima (Trimegah Investment App). Aplikasi tersebut diyakini akan mempermudah nasabah Trimegah untuk melakukan investasi agar lebih mudah cepat dan nyaman.
Semen Padang ekspor perdana ke Australia | PT Solid Gold Berjangka Pusat
"Tambahan kapasitas produksi Indarung VI Semen Padang sebesar 3 juta ton dari kapasitas sebelumnya 7,4 juta ton, akan mendukung Semen Padang dalam memenuhi permintaan pasar di negara-negara tujuan ekspor potensial," katanya.
PT Semen Padang merupakan perusahaan semen pertama di Indonesia dan Asia Tenggara yang berdiri sejak 18 Maret 1910. Di usia yang memasuki 107 tahun, Semen Padang bersama holding PT Semen Indonesia (Persero), Tbk, terus memperkuat posisinya sebagai perusahaan semen terbesar di Indonesia.
Ketika pasar dalam negeri menunjukkan persaingan yang ketat, dengan masuknya pemain-pemain asing, PT Semen Padang melirik pasar ekspor untuk penetrasi pasar dan mencapai target penjualan.
Pudjo menyebutkan pada 2017, PT Semen Padang menargetkan produksi semen sebanyak 7,4 juta ton, dan volume penjualan sebesar 8,3 juta ton.
Semen Padang sebelumnya juga telah melayani pasar negara-negara Asia, seperti Srilangka, Banglades, Filipina, dan Maldives.
Pudjo mengatakan, selama 2016 Semen Padang mengekspor sebanyak 396.000 ton semen dan 90.000 ton klinker keluar negeri. Pada 2017 PT Semen Padang menargetkan ekspor sebanyak 571.000 Ton semen, baik curah maupun kantong.
Pada 2017 , kata Pudjo, PT Semen Padang terus melakukan pemetaan negara tujuan ekspor untuk melihat potensi pasar bekerja sama dengan Semen Indonesia Internasional Trading (SII Trading).
Menindaklanjuti tawaran itu, Semen Padang mengirim sampel produk ke Australia dan menyiapkan desain kantong sesuai pesanan calon pembeli.
"Alhamdulillah, Februari 2017 ini rencana ekspor perdana ke Australia ini, bisa kami wujudkan," kata dia.
Ia menyampaikan sejak 2015, PT Semen Padang kembali melirik pasar ekspor setelah sempat terhenti pada 2006.
Pasar luar negeri kembali jadi pilihan karena terjadinya persaingan sengit dan kelebihan suplai semen di dalam negeri.
Ia menyebutkan ekspor perdana Semen Padang sebanyak 22 ton ke Australia itu diangkut dengan kapal Meratus Minahasa V.1705S, tujuan Sydney, Australia.
Berbeda dengan kemasan Semen Padang sebelumnya, untuk Australia dikirim semen Ordinary Portland Cemen (OPC) tipe 1 dengan kemasan kantong 20 kilogram.
Menurut Pudjo calon pembeli dari Australia pada akhir 2016 menyatakan minatnya untuk memasarkan produk PT Semen Padang di Australia.
Di tengah semakin ketatnya kompetisi pasar semen dalam negeri PT Semen Padang berhasil membuka pasar ekspor ke Australia dan melakukan pengiriman perdana.
"Dengan terealisasinya ekspor ke Australia yang selama ini sulit ditembus karena persyaratannya sangat ketat, membuktikan bahwa kualitas produksi Semen Padang sangat bisa dibanggakan," kata Direktur Komersial PT Semen Padang Pudjo Suseno di Padang, Selasa usai melepas ekspor perdana semen ke Australia di Pelabuhan Teluk Bayur.