Harga minyak naik sekitar dua persen | PT Solid Gold Berjangka
Data EIA menunjukkan, ekspor minyak mentah AS naik hampir dua kali lipat pada pekan lalu di atas satu juta barel per hari (bph). Tahun lalu, ekspor minyak mentah sebanyak 520.000 bph dan China menjadi negara terbesar ketiga tujuan ekspor.
Selain kondisi di AS, penutupan ladang minyak di Libya Barat, yaitu di Sharara dan Wafa oleh pengunjuk rasa bersenjata juga telah menurunkan produksi 250.000 bph.
"Hal itu ditambah lagi dengan pernyataan Menteri Minyak Iran mengenai kemungkinan perpanjangan pemangkasan produksi, mendorong harga minyak mentah semalam," kata Greg McKenna, kepala strategi pasar di pialang berjangka AxiTrader.
Pada hari Selasa, Menteri Perminyakan Iran Bijan Zanganeh menyampaikan, OPEC dan negara-negara produsen lainnya kemungkinan besar akan memperpanjang perjanjian mereka untuk memotong produksi.
Sementara harga bensin berjangka AS melonjak lebih dari 2 persen ke level tertinggi dalam tiga minggu setelah data EIA menunjukkan penurunan 3,7 juta barel dalam stok bensin minggu lalu, hampir 2 juta barel lebih dari perkiraan.
"Minyak mentah WTI mengalami kenaikan besar karena perawatan kilang dan lompatan besar dalam ekspor," kata David Thompson, Wakil Presiden Eksekutif di Powerhouse, sebuah broker komoditas yang berbasis di Washington.
Dikutip dari CNBC, pada Kamis (30/3/2017) harga patokan West Texas Intermediate (WTI) berakhir 1,14 dollar AS lebih tinggi (2,4 persen) di level 49,51 dollar AS per barel, dan menjadi penutupan terbaik dalam tiga minggu.
Sementara itu, harga patokan Brent berjangka naik 95 sen (1,9 persen) ke level 52,28 dollar AS per barel, mencapai level tertinggi sejak 16 Maret.
Administrasi Informasi Energi (EIA) melaporkan bahwa persediaan minyak mentah naik 867.000 barel pekan lalu, hampir setengah dari ekspektasi.
Harga minyak naik sekitar dua persen pada Rabu (29/3/2017), karena kenaikan persediaan minyak Amerika Serikat (AS) yang di bawah ekspektasi, gangguan pasokan di Libya, serta kemungkinan perpanjangan pemangkasan produksi yang dipimpin oleh OPEC.
HARGA MINYAK: Cadangan Bensin AS Turun, WTI Ditutup Menguat | PT Solid Gold Berjangka
Sementara itu, stok minyak mentah AS naik lebih rendah dari perkiraan sebesar 867.000 barel menjadi 534 juta barel.
"Jumlah persediaan jika termasuk minyak mentah dan produknya masih turun, sehingga mendukung (harga)," kata Adam Wise dari John Hancock, seperti dikutip Bloomberg.
"Dengan meningkatnya aktivitas kilang, cadangan minyak mentah diperkirakan akan segera menurun,” lanjutnya.
Berdasarkan laporan data yang sama, kilang minyak AS memproses 16,2 juta barel per hari minyak mentah pekan lalu, naik 425.000 barel dari pekan sebelumny. Ini adalah kenaikan mingguan terbesar sejak Juni 2014.
Sementara itu, minyak Brent untuk pengiriman Mei naik US$1,09 atau 2,1% ke US$ 52,42 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London.
Seperti dilansir Bloomberg, Badan Administrasi Informasi Energi AS melaporkan persediaan bensin turun 3,75 juta barel pekan lalu. Angka ini lebih rendah dibandingkan prediksi analis yang disurvei Bloomberg yang memperkirakan penurunan 2 juta barel.
Harga minyak mentah ditutup menguat pada perdagangan Rabu (29/3/2017) atau Kamis pagi WIBsetelah cadangan bensin AS turun lebih dari yang diperkirakan.
Harga minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman Mei naik US$1,14, atau 2,4% ke posisi US$49,51 per barel di New York Mercantile Exchange. Ini adalah penutupan tertinggi sejak 8 Maret.
Harga Minyak Dunia Naik, Inilah Sebabnya | PT Solid Gold Berjangka
Hal itu ditambah lagi dengan pernyataan Menteri Minyak Iran mengenai kemungkinan perpanjangan pemangkasan produksi, mendorong harga minyak mentah semalam," kata Greg McKenna, kepala strategi pasar di pialang berjangka AxiTrader.
Pada hari Selasa, Menteri Perminyakan Iran Bijan Zanganeh menyampaikan, OPEC dan negara-negara produsen lainnya kemungkinan besar akan memperpanjang perjanjian mereka untuk memotong produksi.
Data EIA menunjukkan, ekspor minyak mentah AS naik hampir dua kali lipat pada pekan lalu di atas satu juta barel per hari (bph). Tahun lalu, ekspor minyak mentah sebanyak 520.000 bph dan China menjadi negara terbesar ketiga tujuan ekspor.
Selain kondisi di AS, penutupan ladang minyak di Libya Barat, yaitu di Sharara dan Wafa oleh pengunjuk rasa bersenjata juga telah menurunkan produksi 250.000 bph.
Sementara harga bensin berjangka AS melonjak lebih dari 2 persen ke level tertinggi dalam tiga minggu setelah data EIA menunjukkan penurunan 3,7 juta barel dalam stok bensin minggu lalu, hampir 2 juta barel lebih dari perkiraan.
"Minyak mentah WTI mengalami kenaikan besar karena perawatan kilang dan lompatan besar dalam ekspor," kata David Thompson, Wakil Presiden Eksekutif di Powerhouse, sebuah broker komoditas yang berbasis di Washington.
Dikutip dari CNBC, pada Kamis (30/3/2017) harga patokan West Texas Intermediate (WTI) berakhir 1,14 dollar AS lebih tinggi (2,4 persen) di level 49,51 dollar AS per barel, dan menjadi penutupan terbaik dalam tiga minggu.
Sementara itu, harga patokan Brent berjangka naik 95 sen (1,9 persen) ke level 52,28 dollar AS per barel, mencapai level tertinggi sejak 16 Maret.
Administrasi Informasi Energi (EIA) melaporkan bahwa persediaan minyak mentah naik 867.000 barel pekan lalu, hampir setengah dari ekspektasi.
Harga minyak naik sekitar dua persen pada Rabu (29/3/2017), karena kenaikan persediaan minyak Amerika Serikat (AS) yang di bawah ekspektasi, gangguan pasokan di Libya, serta kemungkinan perpanjangan pemangkasan produksi yang dipimpin oleh OPEC.