Komisi IV DPR RI akan meninjau langsung keberadaan pabrik semen di Rembang | PT Solid Gold Berjangka Cabang Palembang
"Toh PT Semen Indinesia adalah aset negara, masyarakat adalah warga yang harus kita lindungi, masyarakat harus kita jaga supaya survive dan mempertahankan kehidupan dengan baik," tegas dia.
Selain itu, dia mendukung keputusan pemerintah yang menghentikan sementara kegiatan aktifitas produksi semen di kawasan tersebur. Sehingga, pihak terkait, dalam hal ini tentunya Kementerian LHK bisa melakukan studi lebih mendalam terhadap keuntungan dan kerugian pabrik semen tersebut.
"Memang dihentikan duku sementara untuk menghormati aspirasi masyarakat dan kami setuju dihentikan dulu, dilakukan study oleh kemen LHK," tandas dia.
Dia menjanjikan akan memberikan sikap dalam bentuk rekomendasi yang tebaik bagi seluruh pihak setelah mengetahu inti permasalahan yang terjadi. Mengingat, yang berpolemik adalah pihak yang sama-sama dilindungi oleh negara.
"Tanggal 11 April, kami akan turun ke lapangan," kata Herman saat ditemui Metrotvnews.com, beberapa waktu yang lalu.
Politikus Demokrat itu mengungkapkan, pihaknya ingin menggali lebih dalam terkait polemik pembangunan pabrik dan aktifitas produksi semen di wilayah tersebut. Sebab, pihaknya tidak bisa serta merta mengeluarkan sikap tanpa mengetahui inti permasalahan yang terjadi.
Oleh karena itu, pihaknya belum bisa menentukan sikap terhadap protes keras yang disampaikan oleh petani Kendeng terkait penambangan semen di kawasan tersebut. "Intinya kita menggali dulu lah, belum ada sikap dan kesimpulan," ungkap dia.
: Komisi IV DPR RI akan meninjau langsung keberadaan pabrik semen di Rembang. Pasalnya, pembangunan itu ditentang oleh masyarakat, khususnya kaum petani.
Wakil Ketua Komisi IV Hermain Khaeron mengatakan, dalam kunjungan itu pihaknya akan mengundang Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Pemerintah Kabupaten Rembang dan pihak terkait. Selain itu, Komisi IV juga akan menggandeng Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk melihat pembangunan pabrik semen tersebut dan dampaknya terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar.
Produksi Semen RI Banyak Dikuasai Asing | PT Solid Gold Berjangka Cabang Palembang
"Banyak informasi yang tidak sesuai di lapangan. Katanya pabrik semen menggusur lahan pertanian, tunjukkan ke saya orang bisa bertani di tanah kapur dan tanah pertanian bisa menghasilkan panen 17 ton padi. Tidak ada itu," katanya.
Sementara, Sekretaris Perusahaan PT Semen Indonesia Agung Wiharto menambahkan, peta industri semen di Indonesia kini 66 persen telah dikuasai asing dan swasta.
Sementara perusahaan semen milik BUMN hanya menguasai 34 persennya saja. "Ini jelas ironis. Kenapa kita membangun pabrik di negara kita sendiri kesulitan. Sementara semen asing dengan mudahnya membangun tanpa halangan," katanya.
Agung berpendapat, pabrik PT Semen Indonesia di Kabupaten Rembang harus segera beroperasi karena ini menyangkut peningkatan kesejahteraan masyarakat banyak.
Sejak awal, pihaknya berkomitmen melaksanakan semua yang pernah dijanjikan kepada masyarakat sekitar pabrik, khususnya yang terkait dengan upaya pelestarian lingkungan. "Kami ingin maju bareng masyarakat, kami bekerja, tapi tetap menjaga lingkungan karena itu komitmen kami," ujarnya berjanji.
Konsumsi per kapita semen di China itu enam kali lipat Indonesia, di Thailand dua kali lipat karena mereka membangun terus. Tapi, kenapa kita disuruh menghentikan bangun pabrik kita sendiri. Sementara mereka terus menguasai," tutur dia.
Terkait kondisi itu, ia menyebut bahwa Indonesia kini sedang digoyang oleh kekuasaan asing dan modal swasta nasional dalam industri semen. Kasus berkepanjangan pabrik semen di Rembang bahkan telah membuat iklim investasi nasional melemah.
Ia menuding bahwa penolakan berkepanjangan pabrik semen Rembang telah terjadi penyesatan informasi yang cukup mengkhawatirkan.
Penyesatan informasi itu, salah satunya ihwal disebutkan Kabupaten Rembang masuk kawasan bentang karst Kendeng. Sementara faktanya, kawasan yang dibangun untuk pabrik semen Rembang masuk dalam zona Rembang yang diperbolehkan untuk dieksplorasi.
"Kalau kita tidak memproduksi semen sendiri, maka mereka, asing, yang akan menguasai pasar. Dan saat ini telah terjadi," kata Hermawan dalam diskusi "Mengenali Akar Konflik Pengelolaan Sumber Daya Alam Antara Keseimbangan Ekologis dan Pembangunan Berkelanjutan Kasus Semen Rembang" di Semarang, Kamis, 6 April 2017.
Ia pun secara tegas tidak setuju jika Indonesia hanya memasarkan semen hasil produksi pihak asing. Apalagi salah satu penguasa semen dalam negeri dimiliki oleh China.
Pemerintah diminta untuk segera menyelesaikan konflik terkait pembangunan pabrik semen milik PT Semen Indonesia di Rembang, Jawa Tengah. Penyelesaian konflik itu penting artinya di tengah dominasi kekuasaan asing dalam industri semen dalam negeri.
Menurut Profesor Riset Bidang Perkembangan Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Hermawan Sulistyo, sebanyak 30 juta ton stok semen dalam negeri saat ini didominasi penguasaannya oleh perusahaan asing. Kondisi itu dinilai sebagai hal yang mengkhawatirkan bagi industri semen RI.
Semen Indonesia Yakin Telah Menerapkan Kebijakan Lingkungan | PT Solid Gold Berjangka Cabang Palembang
Kalau Indonesia tidak produksi, Cina yang akan kuasai pasar. “Bagaimana kita mau ngomong kemandirian ekonomi kalau bangunan yang ada dibangun dari semen yang diproduksi pihak asing,” katanya.
51 per 49 penguasaan segmen pasar nasional masih di tangan negera sendiri sekarang. Kalau produksi pabrik milik anak bangsa ini tidak jalan, asing akan memproduksi terus. Baik yang di Kalimantan, Holcim, Heidelberg, dan lainnya.
Kedua, jelas Hermawan, ratusan tahun masyarakay di Gunem tak bisa makan, susah, dan miskin. Saat tiba-tiba tanahnya bernilai emas dan perbaikan kualitas hidup ada di depan mata, ada yang ingin tutup. “Artinya apa, ratusan tahun kedepan mereka nggak bisa bangkit. Wong nggak ada posisi tawarnya sama sekali dan yang teriak-teriak nggak ada yang tinggal di situ,” katanya.
Meski demikian, Kementerian ESDM masih akan menindaklanjuti melalui penelitian dan verifikasi lebih lanjut apabila ada data baru terkait dengan hal ini. Sementara itu, Peneliti Senior LIPI, Hermawas Sulityo melihat ada upaya penyesatan informasi di balik penolakan pabrik semen Rembang. Penyesatan yang dimaksud pertama Rembang tidak masuk kawasan bentang karst Kendeng.
Kedua, soal masih banyaknya stok semen di Indonesia. Menurutnya, stok nasional disebut-sebut mencapai 30 juta ton atau masih banyak. Namun tak banyak yang tahu kalau itu punya asing, Cina, bukan punya Indonesia.
Masih terkait dengan CAT Watuputih, Kementeri Energi dan Sumber Daya Lingkungan telah megeluarkan surat terkait dengan hasil klarifikasi dukungan pemetaan sistem aliran sungai bawah tanah CAT Watuputih. Dalam surat bernomor 2537/42/MEM.S/2017 yang ditandatangani Menteri Energi dan Sumber daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan, dijelaskan bahwa berdasarkan data dan fakta saat ini dapat disimpulkan, tidak ada indikasi aliran sungai bawah tanah di dalam CAT Watuputih.
Dengan begitu, sistem aliran sungai bawah tanah di area ini belum dapat diketahui. Oleh karena itu, area CAT Watuputih ini dinyatakan belum memenuhi kriteria sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 17 Tahun 2012 sebagai syarat untuk ditetapkan sebagai Kawasan Benteng Alami Karst (KBAK).
Ia menyebut hal ini bukan sesuatu yang baru. Namun ini sudah menjadi pekerjaan PT Semen Indonesia sejak lama. Agung pun tidak mau berandai-andai dengan hasil KLHS nanti. “Kalau KLHS hasilnya baik bagi kita dan di sana ada win-win solusi, tentunya pabrik semen Rembang bisa jalan,” tandasnya.
Dalam FGD ini juga terungkap, pabrik semen Rembang menerapkan desain dan teknik penambangan batu gamping yang menjamin peningkatan fungsi lindung kawasan sekungan air tanah (CAT) Watuputih. Semuan ini dilakukan melalui serangkaian kajian dan perencanaan yang matang. Saat ini hasil penerapannya bisa dilihat di lingkungan pabrik Tuban. “Kami tidak main-main dan berkomitmen dalam hal ini,” kata Agung.
Ia juga menyampaikan, apa yang PT Semen Indonesia inginkan adalah maju bersama masyarakat. Sehingga pihaknya bisa bekerja dan menjaga daya dukung lingkungan. “Komitmen kita memang seperti itu,” jelasnya.
Dalam forum FGD tersebut, ia menyampaikan bagaimana PT Semen Indonesia ikut menjaga daya dukung lingkungan. Cara menambang seperti apa yang akan menjadikan air semakin lebih banyak. Bahkan, yang dilakukan akan menjadikan lingkungan bisa ditingkatkan kualitasnya.
Sekretaris Perusahaan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, Agung Wiharto yang dikonfirmasi mengatakan, PT Semen Indonesia (persero) Tbk sangat menghormati KLHS terkait dengan pabrik Rembang. Di lain pihak, ia juga berharap KLHS juga berpihak pada perusahaannya. “Karena cara kita menambang dan memperlakukan lingkungan sudah teruji di Tuban,” katanya, usai menghadiri Focus Group Discusion (FGD) bertajuk ‘Mengenali Akar Konflik Pengelolaan SDA Antara Keseimbangan Ekologis dan Pembangunan Berkelanjutan Semen Rembang’ di Semarang, Kamis (6/4).
Menurut Agung, KLHS bakal melihat dari berbagai sisi dan aspek, seperti ekologi, ekonomi, dan sosial. Jadi kalau ketiga-tiganya mendukung, harapannya juga baik bagi masa depan pabrik semen di Rembang.
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk masih menunggu hasil Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) yang masih dilakukan bagi kelanjutan pabrik semen di Rembang, Jawa Tengah. Meski begitu, produsen semen pelat merah ini tetap berharap ada penilaian tersendiri terhadap apa yang telah dilakukan perusahaan dalam menerapkan kemanfaatan lingkungan dan masyarakat sekitar pabrik.
Solid Gold Berjangka