Bandara Kertajati akan memiliki panjang runway 3.000 meter | PT Solid Gold Berjangka
Dengan penambahan runway sepanjang 500 meter, sambung Agus, maka pesawat terbesar di dunia yaitu Airbus A380 dapat beroperasi di Bandara tersebut.
"Kertajati ini akan bisa men-serve pesawat yang paling gede di dunia, pesawat Airbus A380, dengan lebar runway 60 meter.
Dan juga nanti juga ada solder (jalan) yang diperkeras di kiri kanan jalan, karena nanti kan engine-nya itu empat, jadi lebar itu bisa (pas) di kiri dan kanan," tutur dia.
Berdasarkan informasi yang dihimpun VIVA.co.id, Airbus A380 merupakan pesawat berbadan lebar dua tingkat dengan empat mesin yang mampu memuat 850 penumpang.
Pesawat ini merupakan pesawat komersial terbesar dunia yang pernah dibuat.
Sementara itu, mengenai sisa lahan yang harus dibebaskan, pihak Kemenhub menyerahkan kepada pemerintah daerah untuk segera menyelesaikan.
Sehingga, target pengoperasian tetap terjadi pada tahun 2018.
"Masalah pembebasan tanah tanggung jawab pemda. Ini kita pegang janjinya pemda, ditargetkan 2018 sudah beroperasi. Kalau sisi udara (runway) mah awal (2018) kalau dari sisi udara," tutur dia.
"Kalau dari Kemenhub kan PR-nya dari sisi udara, kan 2.500 meter yang sudah ada, ke depan kita bangun 500 lagi. Jadi totalnya ada 3.000 meter," kata Agus di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Minggu, 28 Mei 2017.
"Kalau dari Kemenhub kan PR-nya dari sisi udara, kan 2.500 meter yang sudah ada, ke depan kita bangun 500 lagi. Jadi totalnya ada 3.000 meter," kata Agus di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Minggu, 28 Mei 2017.
Seperti diketahui, pembangunan sisi udara seperti runway atau landasan pacu Bandara Kertajati merupakan kewajiban Kemenhub. Sedangkan darat merupakan tanggung jawab pemerintah daerah dan PT Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) sebagai BUMD.
Kementerian Perhubungan optimistis Bandara Kertajati di Majalengka, Jawa Barat, dapat beroperasi pada 2018. Bandara tersebut nantinya dapat didarati oleh pesawat berbadan besar di dunia.
Jumlah Penumpang Angkutan Udara Lebaran Naik 9,8 Persen | PT Solid Gold Berjangka
Jumlah kursi pesawat yang disediakan masih melebihi perkiraan kenaikan jumlah penumpang. Karena maskapai-maskapai penerbangan juga menyelenggarakan extra flight. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir kehabisan kursi pesawat,” ujar Agus.
Agus mengimbau masyarakat untuk membeli lebih awal tiket pesawat. Dengan demikian akan cepat diketahui jumlah permintaan penumpang dan maskapai penerbangan juga cepat mengajukan extra flight kepada Pemerintah jika permintaan masyarakat melebihi kapasitas yang disediakan.
Untuk kelancaran program angkutan lebaran transportasi udara tahun 2017 ini, Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso melakukan beberapa strategi dan terobosan.
Untuk dalam negeri, pada periode H-7 sampai dengan H+7 Lebaran, kapasitas kursinya akan bertambah dari 5.505.120 kursi menjadi 5.780.374 kursi. Sedangkan untuk luar negeri, akan bertambah dari 886.075 kursi menjadi 930.379 kursi. Jumlah kursi penerbangan sebanyak itu akan disediakan oleh 14 maskapai penerbangan dengan jumlah pesawat yang beroperasi sebanyak 532 pesawat. Demikian diungkapkan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Agus Santoso, dalam acara ramp check di Tangerang, minggu (28/5).
Menurut Agus, kenaikan jumlah penumpang ini tidak terlepas dari pertumbuhan positif yang terus dicapai oleh dunia penerbangan nasional.
Secara keseluruhan, jumlah penumpang diperkirakan mencapai 5.404.814 penumpang. Terdiri dari 4.729.287 penumpang rute dalam negeri (domestik) dan 675.527 penumpang luar negeri. Jumlah ini meningkat daripada realisasi jumlah penumpang pada periode yang sama tahun 2016 lalu dan totalnya 4.922.176 penumpang. Terdiri dari 4.297.984 penumpang rute domestik dan 624.192 penumpang rute internasional.
Namun demikian, masyarakat tidak perlu khawatir tidak mendapatkan tiket pesawat. Hal ini karena jumlah kursi yang disediakan untuk penerbangan lebaran ini juga akan bertambah. Jumlah kursi baik untuk penerbangan domestik mau pun luar negeri akan bertambah sekitar lima persen.
Penumpang transportasi angkutan udara pada periode lebaran 2017/1438 H (H-7 sampai dengan H+7) diperkirakan meningkat dibanding tahun sebelumnya. Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, diperkirakan jumlah penumpang angkutan udara Lebaran tahun 2017 ini akan meningkat 9,8 persen dibanding tahun 2016 lalu.
Ingin Mudik Aman dan Nyaman? Ini Saran Kemenhub | PT Solid Gold Berjangka
Maka dari itu, barang yang dibawa itu harusnya simpel saja," kata dia.
Selain itu, Agus pun menyarankan bagi masyarakat yang ingin memesan tiket, agar tidak memilih waktu puncak (peak days) pada saat mudik Lebaran. Tepatnya, peak days akan terjadi pada 23 Juni 2017 untuk arus mudik, dan pada 2 Juli 2017 untuk arus balik.
"Jadi jangan mengandalkan peak days pada tanggal 23 dan tanggal 2, nanti juga bisa kehabisan tiket," tegasnya.
Agus menerangkan, barang bawaan yang secukupnya akan menentukan kenyamanan dan keamanan. Selain simpel dan tidak menimbulkan kekhawatiran, juga akan mencegah tindak kejahatan dari oknum-oknum yang memanfaatkan kesempatan.
Yang jelas, dari jauh-jauh hari itu sudah pesan tiket, barang bawaan enggak usah banyak-banyak, patuhi peraturan-peraturan yang ada," kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, Agus Santoso saat ditemui di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Minggu malam, 28 Mei 2017.
Hal ini juga menjadi fokus bagi pemerintah melalui Kementerian Perhubungan agar masyarakat dapat mudik atau pun berlibur dengan nyaman dan lancar.
Lantas bagaimana sebaiknya merencanakan mudik Lebaran yang aman dan nyaman?
Keamanan dan kenyamanan tentu menjadi pertimbangan bagi masyarakat dalam melakukan perjalanan mudik. Apalagi, pada tahun ini pengguna pesawat udara diperkirakan meningkat 9,8 persen dibanding tahun lalu.
Suasana dan kondisi bandara saat puncak arus mudik Lebaran 2017 akan semakin padat. Terlebih di Bandara Soekarno-Hatta, yang menjadi pusat keberangkatan untuk masyarakat Indonesia yang ingin pulang ke kampung halaman.