(BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus 1,24 miliar dollar AS | PT Solid Gold Berjangka
"Ada kenaikan impor kurma, karena jelang puasa naik 49,3 persen. Negara pengimpornya dari Tunisia," kata Suhariyanto.
Surplus neraca perdagangan April 2017 juga lebih besar dari surplus Maret 2017 yang hanya 1,23 miliar dollar AS. Adapun total ekspor Januari-April 2017 mencapai 53,86 miliar dollar AS dan impor mencapai 48,53 miliar dollar AS.
Ekspor nonmigas yang mengalami kenaikan meliputi batu bara naik 70,12 persen, karet 59,70 persen dan lemak hewan nabati. Adapun ekspor migas hanya 0,98 miliar dollar AS.
Sementara itu dari sisi impor, April 2017 mencapai 11,93 miliar dollar AS, naik dibandingkan April 2016 yang hanya 10,78 miliar dollar AS. Kenaikan ini terjadi akibat adanya impor untuk keperluan Ramadhan.
"Jadi masih ada surplus 1,24 miliar dollar AS," ujar Kepala BPS Suhariyanto di Kantor BPS, Jakarta, Senin (15/5/2017).
Surplus neraca perdagangan April 2017 ditopang oleh sektor nonmigas yang mencapai 12,19 miliar dollar AS, naik dibandingkan April 2016 yang hanya 11,69 miliar dollar AS.
Sepanjang April 2017, ekspor mencapai 13,17 miliar dollar AS, naik 12,63 persen dari April 2016 yang sebesar 11, 45 miliar dollar AS.
Sementara impor hanya mencapai 11,93 miliar dollar AS, naik dari April 2016 yang hanya 10,78 milliar dollar AS.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus 1,24 miliar dollar AS pada April 2017, lebih besar dari surplus April 2016 yang hanya sebesar 667,2 juta dollar AS.
IHSG longsor 0,28% meski neraca dagang positif | PT Solid Gold Berjangka
Sejak April 2012, nilai ekspor April selalu lebih kecil dibanding Maret. 2016 di April ekspor US$ 11,69 miliar, lebih kecil dibaidng Maret 2016 yang sebesar US$ 11,81 miliar. Jadi ini pattern yang biasa," kata Suhariyanto dalam konferensi pers di kantornya, Senin (15/5).
Di sisi lain, bursa saham Asia menguat merayap ke level tertinggi dua tahun terakhir. Setelah pasar mengesampingkan ancaman siber ransomware WannaCry yang telah menginjeksi 200.000 komputer di lebih 150 negara.
Indeks MSCI Asia Pacific di luar Jepang naik 0,1%. Menyentuh level tertingggi sejak Juni 2015 di awal sesi.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, baik ekspor maupun impor April 2017 turun dibanding Maret 2017. Namun, ekspor dan impor April masih lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun lalu.
Ekspor April 2017 tercatat sebesar US$ 13,17 miliar, turun 10,30% dibanding bulan sebelumnya dan naik 12,63%. Penurunan dibanding bulan lalu tersebut kata Suhariyanto melanjutkan historis sejak April 2012.
Investor asing masih tampak melakukan aksi belinya. Net buy asing sesi pertama ini mencapai Rp 158,648 miliar.
Hari ini, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis neraca perdagangan April 2017 surplus sebesar US$ 1,24 miliar. Angka itu sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan surplus Maret 2017 yang tercatat sebesar US$ 1,23 miliar.
Delapan dari 10 indeks sektoral membebani arah IHSG. Sektor pertambangan paling dalam penurunannya 1,40%. Sementara, sektor konstruksi paling tinggi penguatannya 0,35%.
Saham-saham top losers LQ45 antara lain; PT Vale Indonesia Tbk (INCO) turun 1,06% ke Rp 1.865, PT Astar Agro Lestari Tbk (AALI) turun 1,02% ke Rp 14.550, dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) turun 0,91% ke Rp 4.360.
Saham-saham top gainers LQ45 antara lain; PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP) naik 3,38% ke Rp 17.575, PT Matahari Departmenet Store Tbk (LPPF) naik 2,70% ke Rp 15.200, dan PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) naik 1,63% ke Rp 625.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona negatif meski data neraca dagang positif pada sesi I perdagangan, Senin (15/5). Mengacu data RTI, indeks longsor 0,28% atau 15,742 poin ke level 5.659,47.
Tercatat 155 saham bergerak turun, 117 saham naik, dan 115 saham stagnan. Total volume perdagangan 6,047 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 2,92 triliun.
Teror Virus Ransomware WannaCry, BPS: Kami Sudah Siap | PT Solid Gold Berjangka
BPS, ditegaskan Kecuk, pun telah mengikuti instruksi yang diberikan oleh Kominfo. Sejauh ini, sistem informasi dan teknologi di BPS pun diakui belum terinfeksi dari ransomware WannaCry. Para pengguna pun masih bisa mengakses data-data yang tertera dalam website resmi BPS.
"Tidak ada masalah. Kemarin, pak Rudiantara bilang tidak usah panik. Yang penting antisipasi, dan ikuti langkah yang ada," ujarnya.
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, sebelumnya telah menjabarkan berbagai langkah-langkah penting, baik itu individu, perusahaan, kementerian, lembaga, serta organisasi lainnya, agar melakukan antisipasi dari serangan tersebut.
"Kami sudah siap sejak kemarin pagi, melakukan proteksi, termasuk mem-backup data sesuai dengan arahan," jelas Kecuk, sapaan akrab Suhariyanto, Jakarta, Senin 15 Mei 2017.
Kepala BPS, Suhariyanto dalam konferensi pers mengungkapkan, pihaknya melalui Biro Sistem dan Statistik BPS, telah melakukan berbagai upaya untuk mencegah agar malware yang berpotensi membahayakan data-data itu tidak menerobos masuk ke dalam sistem otoritas statistik.
Badan Pusat Statistik menegaskan, telah mengambil langkah taktis atas serangan perangkat lunak berbahaya, malicious software berjenis ransomware, dengan nama WannaCry. Virus tersebut, diduga telah menyebar secara masih di seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia.