Berkontribusi bagi Negeri, Ini Investasi Sosial Chevron Indonesia | PT Solid Gold Berjangka
Beroperasi di bawah pengawasan dan pengendalian SKK Migas berdasarkan Kontrak Kerja Sama (KKS), Chevron telah menciptakan lapangan kerja baik secara langsung dan tidak langsung, sekaligus memberikan efek berganda melalui rantai pemasok utama dan rantai pemasok tidak langsung serta efek imbasan melalui industri penunjang,” tambah Yanto.
Masih menurut temuan studi di atas, kontribusi Chevron bagi Indonesia juga cukup besar dari sisi pendapatan. Dalam periode 2009-2013, Pemerintah Indonesia menerima pendapatan dari blok migas yang dikelola Chevron, termasuk mitranya, sebesar Rp 455 triliun. Jumlah ini setara dengan biaya untuk membangun jalan lintas Sumatra dari Aceh ke Lampung sepanjang 2.700 kilometer. Sementara pendapatan rata-rata per tahun yang dihasilkan dari operasi Chevron, sekitar Rp 91 triliun atau setara dengan 7,7 persem dana APBN di tahun tersebut. Jumlah ini setara dengan biaya untuk membangun 41.000 klinik kesehatan.
Menurut Risna, pelaksanaan CSR dengan melibatkan peran masyarakat (community empowerment) prosesnya lebih panjang ketimbang hanya memberi bantuan (community assistance) maupun community relation (menjalin hubungan). Kendati prosesnya panjang, masyarakat nantinya akan terbiasa. “Kegiatan CSR atau investasi sosial yang benar seharusnya mampu memberi dampak positif baik secara ekonomi, sosial ataupun ekologis,” katanya.
Berdasarkan hasil studi rekam jejak ekonomi Chevron di Indonesia, yang dilakukan oleh Lembaga Penyelidikan Ekonomi & Masyarakat (LPEM) Universitas Indonesia bersama IHS, hingga tahun 2013, Chevron bersama mitranya telah berkontribusi sebesar Rp 125 triliun terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Chevron dan mitranya juga telah menyumbang Rp 101 triliun bagi pendapatan negara melalui pendapatan pemerintah dari migas atau government lifting entitlements dan pajak.
Semetara Risna Resnawaty, pakar CSR sekaligus Ketua Program Studi Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP Universitas Padjadjaran, menilai kegiatan pemberdayaan masyarakat dilakukan dalam koridor penguatan masyarakat akan memberi dampak positif secara ekonomi, sosial maupun lingkungan perusahaan.
Pelaksanaan investasi sosial di perusahaan migas harus mampu memberikan penguatan daya saing masyarakat. "Dalam kerangka ini partisipasi masyarakat sejak awal program sudah menjadi keharusan," tegas Risna.
Saat ini, Chevron telah membantu mendirikan empat pusat wirausaha mikro dan kecil yang tersebar di tiga provinsi yakni Jawa Barat, Riau dan Kalimantan Timur. Wilayah ini menjadi pusat penjualan lebih dari 200 produk lokal meliputi produk makanan olahan, batik, tenun, kerajinan tangan dan lain-lain.
Menurut Yanto, investasi sosial Chevron adalah bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan operasional perusahaan, sehingga Chevron tidak segan-segan mengeluarkan dana yang tidak sedikit yang bersumber dari dana murni perusahaan. Dana ini tegas dia, tidak termasuk dalam program cost recovery.
Selain itu, Chevron juga memberikan sejumlah pelatihan kejuruan bagi pemuda dan perempuan agar dapat meningkatkan peluang mereka untuk mendapatkan pekerjaan dan menyiapkan mereka untuk menjadi wirausahawan.
“Selain itu, kami juga mendukung pembangunan ekonomi, di antaranya melalui pengembangan usaha lokal/tempatan (Local Business Development/LBD) dan pelatihan pengembangan kapasitas bagi petani, peternak, perempuan/ibu rumah tangga serta pengusaha mikro dan kecil,” lanjut Yanto.
Program investasi sosial Chevron di Indonesia memiliki empat area fokus yakni meliputi pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan lingkungan. Selain itu, Chevron juga berperan aktif dalam program rehabilitasi jangka panjang pascabencana. "Target utama program ini adalah masyarakat setempat di Provinsi Riau, Kalimantan Timur, dan Jawa Barat," kata Yanto.
Secara khusus, program-program tersebut meliputi dukungan pendidikan berupa beasiswa bagi siswa lokal setingkat SMA yang berprestasi melalui program Darmasiswa Chevron Riau (DCR), pembangunan dua politeknik Politeknik Caltex Riau (PCR) dan Politeknik Aceh, dan Program Kemitraan Universitas (University Partnership Program/UPP), yang fokus pada pengembangan pendidikan di bidang teknologi petroleum, dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Gadjah Mada (UGM).
Adalah Julius Tahija, Direktur Utama PT Caltex Indonesia (sebelum berubah menjadi Chevron Pacific Indonesia), yang berperan besar menanamkan filosofi bahwa perusahaan hanya dapat bertahan jika mampu memenuhi kebutuhan sosial. Sebaliknya, perusahaan hanya dapat melayani kebutuhan sosial kalau sudah kokoh secara ekonomi.
Menurut Senior Vice President Policy, Government and Public Affairs Chevron IndoAsia Business Unit, induk usaha PT Chevron Pacific Indonesia, Yanto Sianipar, program investasi sosial Chevron dijalankan dengan dasar penguatan masyarakat untuk perekonomian yang berkelanjutan.
Strategi investasi sosial yang dikembangkan perusahaan energi ini terus berubah mengikuti dinamika yang berkembang di masyarakat. “Tujuan akhir kegiatan investasi sosial itu adalah menciptakan kemandirian masyarakat secara ekonomi,” ujarnya.
Sejak 1924 atau 93 tahun yang lalu, Chevron sebagai perusahaan energi terintegrasi terbesar di dunia, telah bermitra dengan masyarakat dan pemerintah Indonesia melalui investasi di sektor energi. Dengan keahlian karyawan dan ditopang aplikasi teknologi, Chevron bekerja sama dengan pemerintah Indonesia menciptakan efek ekonomi positif berganda yang mendukung perkembangan dan kesejahteraan Indonesia.
Chevron juga dikenal dengan motonya, “Human Energy” atau energi insani, dimana perusahaan berinvestasi kepada sumber daya manusia (SDM).
Chevron juga aktif menjalankan kegiatan investasi sosial, melalui berbagai program tanggung jawab sosial sejak tahun 1950-an.
Siti Fadilah Debat dengan Saksi, dari Perkenalan hingga Investasi | PT Solid Gold Berjangka
Atas pernyataan itu, Siti mengajukan keberatan. Dia mengatakan tidak tahu-menahu soal uang investasi dan menyebut uang yang dititipkan ke Rosdiyah diminta untuk kebutuhan sehari-hari.
"Keberatan, saya tidak tahu seolah-olah saya titipkan uang dianggap itu perintah saya tidak terima. Saya membutuhkan uang cash untuk bulan-bulan ke depan. Tolong bilang ke Jefri," ujar Siti.
"Jadi yang Saudara titipkan ke Rosdiyah itu TC atau cash? " tanya majelis hakim.
Yang suruh ngambil perintah istri saya. Tapi konfirmasi ke istri, saya kurang tahu," kata Priyadi.
Jaksa KPK kemudian bereaksi atas jawaban Priyadi. Jaksa menegaskan kembali atas perintah siapa Priyadi mencairkan uang yang disebut investasi itu.
"Kesaksiannya berubah. Tadi Anda bilang berapi-api bilang perintah istri saya. BAP Anda ini, 'Adapun semua yang saya dan istri saya lakukan semata-mata atas perintah Bu Siti', betul?" tanya jaksa.
"Iya," ujar Priyadi.
Jefri mengaku punya bukti dokumen dan catatan kapan uang tersebut diambil. Jefri menyebut uang itu dicairkan dengan perintah adik terdakwa dan istri Priyadi, Rosdiyah Endang Pujiastuti.
"Dikembalikan ke beberapa kali dan nomor rekeningnya saya lupa, atas perintah Bu Rosdiyah dan Pak Priyadi. Ada buktinya di kita, masing-masing ada tanggalnya, ada waktunya. Semua tercatat dan ada buktinya," ujar Jefri.
Belakangan, Priyadi mengaku mendapat mandat dari istrinya untuk mengambil uang. Priyadi menyebut istrinya mengambil uang atas perintah Siti.
Perdebatan Siti itu terus berlanjut hingga membahas investasi sawit. Siti mengaku tidak pernah menyetorkan uangnya dan mendapatkan keuntungan dari investasi tersebut.
"Saya kaget lihat angkanya, lho kok saya kaya. Sampai detik ini kalau itu uang saya kok nggak pernah kembali ke saya," ujar Siti meninggi.
"Dokumennya ada, bukti transfernya ada di BAP, barang bukti ada di jaksa," jawab Jefri enteng.
Sedangkan Jefri masih yakin bahwa dia mengenal Siti karena dikenalkan Priyadi untuk menerangkan soal investasi. Ketua majelis hakim Ibnu Basuki menengahi dan bertanya kepada Priyadi.
"Menurut Pak Pri nggak ngajak?" tanya Ibnu.
"Saya datang ke rumah dinas Ibu, dengan Pak Sekjen, Pak Jefri," jawab Priyadi, yang mengaku mengenal Jefri dari Siti.
"Eits salah! Waktu itu Anda menerangkan soal saham. Makanya saya telepon. Saya berani sumpah demi Allah. Waktu beliau ke rumah sudah lebih dulu kenal dengan Pak Sekjen. Saya kenal beliau dari Pak Sekjen. Nggak mungkin dia ujug-ujug dateng ke rumah," tutur Siti.
Saksi lain yang juga ipar Siti, Priyadi, mengatakan saat itu dia ditelepon Siti karena diajak membahas masalah investasi. Saat Priyadi datang, dia melihat Jefri sudah di rumah dinas Siti.
"Seingat saya waktu itu di rumah, telepon Ibu ada saham. Waktu itu sudah di rumah," katanya.
Siti kemudian menyinggung soal kedatangan Jefri ke rumahnya untuk menawarkan investasi. Dari keterangan Siti, Jefri menawarkan investasi karena mengatakan Sjafii sudah mempercayakan uangnya untuk diinvestasikan dengan perusahaannya.
Sedangkan dari sisi Jefri, dia lebih dulu mengenal Siti dibanding Sjafii. Bahkan Jefri mengaku sudah datang ke rumah dinas untuk membahas investasi Siti.
"Saya mengenal Pak Sekjen sekitar tahun 2008. Kenal Ibu (Siti) akhir 2007. Waktu itu ke rumah," ucap Jefri.
Bukan BNI, tapi BRI Bu, karena BRI ini saya kan sistem IT yang saya tawarkan bagaimana di sistem itu bisa mendistribusikan dana-dana masyarakat dan BRI benar-benar punya sistem dan kekuatan IT untuk itu. Mungkin Ibu sama yang lain. Sama saya tidak," kata Jefri.
"Saya ingat banget, kemudian Jamkesmas memang menawarkan seperti kartu kredit 2007-2008. Saya ingat dan itu pun tidak terealisasi tidak setuju. Anda menginspirasi saya bahaya banget kalau dana bisa dititipkan ke bank," ujar Siti.
"Tidak Bu. Mohon maaf bukan saya. Saya IT, sebagian yang saya tawarkan Jamkesmas itu," kata Jefri.
"Mungkin Ibu salah, yang kenal Pak Sekjen itu, saya kenal duluan sama Ibu, baru Pak Sekjen. Mungkin saya waktu itu BRI, " ucap Jefri.
Siti tetap bertahan dengan keterangannya soal Jefri menawarkan Askeskin melalui Bank BNI pada 2006. Jefri juga terus menjelaskan bahwa yang dia tawarkan melalui sistem BRI dan mungkin Siti salah orang.
Mohon maaf Ibu, saya bukan Askeskin, tapi Jamkesmas," ujar Jefri.
Siti berkeras bahwa Jefri lebih dulu mengenal Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Sjafii Ahmad. Siti juga masih bertahan dengan keterangannya soal Jefri menawarinya program Askeskin.
"Askeskin dan Anda meminta pertimbangan Ibu. Bagaimana kalau kita pindah ke Bank BNI. Anda bawa nama Direktur Bank BNI waktu itu," ujar Siti.
"Saya heran keterangan Anda berubah, padahal nama saya di situ catut. Perkenalan Anda dengan saya masak lupa, yang tadi Anda bilang Askeskin 2008 itu salah. (Askeskin) cuma sampai 2007. Jadi pertama kali saya lihat Anda, melihat wajah Anda, dengan Pak Sekjen masuk ke ruangan saya," kata Siti dalam sidang lanjutan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jl Bungur Besar, Jakarta Pusat, Rabu (3/5/2017).
Mendengar pernyataan Siti, Jefri mencoba meluruskan. Jefri menyebut saat itu dirinya tidak menawarkan Askeskin, melainkan Jamkesmas.
Eks Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari berdebat dengan saksi Jefri Nedi dalam sidang dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan (alkes) dalam penanganan wabah flu burung di Kemenkes.
Perdebatan dimulai dari perkenalan Siti hingga soal investasi dengan komisaris PT Sammara Mutiara Indonesia itu.
Lippo Investasi Rp 278 T untuk Bangun Kota Jakarta Baru "Meikarta" | PT Solid Gold Berjangka
Dalam kawasan Meikarta dibangun tujuh pusat perbelanjaan dengan luas total 1,5 juta meter persegi, pusat kesehatan dan rumah sakit internasional, pusat keuangan internasional, 10 hotel internasional berbintang lima, perpustakaan nasional, opera theatre and art centre, 100 SD internasional dan sekolah nasional plus, 50 SMP dan SMA nasional dan internasional, tiga universitas nasional, pusat riset industri, international exhibition centre, dan Indonesian Silicon Valley.
Selain itu juga ada innovative infrastructure & transportation, high tech CBD & research hub, business & commercial hub, green sustainable living, serta center for the arts, culture, & education.
Dalam tahap pertama, Meikarta sudah memulai membangun 250.000 perumahan yang akan langsung menampung lebih dari satu juta komunitas perkotaan. Pembangunan Meikarta seluas 22 juta meter persegi sudah dirancang sejak 2014. Pekerjaan fisik sudah dimulai sejak Januari 2016 dengan pembangunan sampai seratus gedung pencakar langit dengan masing-masing memiliki 35 lantai sampai 46 lantai.
Dalam jumpa pers yang digelar hari ini, CEO Lippo Group, James Riady menyatakan proyek ini menyerap banyak tenaga kerja. Jumlah pekerja yang terlibat dalam proyek ini mencapai 65.000 orang.
Menurut James, peluncuran penjualan Meikarta akan dilakukan secara resmi pada Sabtu 13 Mei 2017.
Kota raksasa ini berada di jantung ekonomi Indonesia, yakni di koridor Jakarta-Bandung. Kota raksasa modern Meikarta berada di tengah tengah koridor Jakarta-Bandung dan dikelilingi beberapa kota baru, seperti Lippo Cikarang, Jababeka, dan MM2100,
Kawasan ini merupakan pusat keseluruhan industri di Tanah Air, di mana lebih dari satu juta mobil, 10 juta motor, dan jutaan kulkas, televisi, serta alat alat rumah tangga diproduksi setiap tahun. Ribuan perusahaan raksasa nasional dan multinasional juga ada koridor ini dengan ratusan ribu staf dan karyawan kantor, serta jutaan pekerja. Perusahaan raksasa itu, antara lain Astra, Honda, Toyota, Suzuki, Mitsubishi, Isuzu, Panasonic, Toshiba, Hankook, dan Samsung.
Kelompok usaha nasional Lippo, Kamis (4/5), mengumumkan pembangunan kota baru berskala internasional dengan nama visioner "Meikarta". Total nilai proyek ini mencapai Rp 278 trilliun.
Dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi disebutkan, proyek ini merupakan investasi Lippo terbesar yang pernah dikerjakan selama 67 tahun sejarah berdirinya kelompok ini.