Tujuan Indonesia dalam One Belt and One Road (OBOR) Forum for International Cooperation adalah untuk pemerataan pembangunan infrastruktur di Indonesia | PT Solid Gold Berjangka
"Di wilayah tengah kita tawarkan hydro power di Kalimantan Utara, di sana ada potensi hydropower sebesar 7700 mw mungkin kita tawarkan 3 tahap atau 4 tahap, mimpi kita nanti kita ingin bangun alumunium smelter di sana," jelasnya. Konferensi tingkat tinggi ini berlangsung di Beijing, Cina pada tanggal 14-15 Mei.
Konferensi diikuti 50 negara termasuk 29 kepala negara dan kepala pemerintahan seperti PM Malaysia Nadjib Abdul Razak dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Menko Luhut menjelaskan, jika investasi bisa terwujud, yang penting adalah kedua negara bisa mendapat keuntungan dan transfer teknologi kepada karyawan lokal merupakan syarat mutlak.
Sedangkan untuk wilayah Indonesia tengah, ada beberapa penawaran seperti pembangunan PLTA, di Kalimantan Utara. Pemerintah berencana untuk membangun alumunium smelter di sana.
“Bitung itu lokasinya cukup strategis, kalau ditarik garis lurus itu bisa menuju Darwin (di Australia) dan kalau ditarik garis lebih jauh lagi, bisa sampai Jepang," terang Menko Luhut.
Menurut Menko Luhut, proyek-proyek tersebut tidak hanya berada di wilayah Indonesia Timur, tetapi juga ada yang di Barat seperti pembangunan perpanjangan jalur kereta api dari Kuala Tanjung yang akan disambungkan ke wilayah Danau Toba, Duri, Dumai dan Pekanbaru.
Selain itu, pembukaan pusat transportasi dan akomodasi baru yang dapat menghubungkan Indonesia timur dengan luar negeri, juga termasuk dalam proyek yang akan dipaparkan kepada calon penanam modal. Pemerintah berencana mengalokasikan dana investasi untuk membangun rel kereta api dari Gorontalo ke Bitung, sehingga bisa menjadi hub di wilayah Indonesia Timur.
Misalnya di Indonesia Timur Manado, lapangan terbang Manado itu sudah maksimal tidak bisa diperpanjang lagi karena terhambat gunung, sekarang panjangnya 2800 meter. Lalu ada satu area di sana yang bisa kita kembangkan lagi jadi ada satu area di sana, beberapa ribu hektar yang bisa kita kembangkan. Gubernurnya sudah menawarkan wilayah itu," katanya.
Adapun proyek-proyek yang ditawarkan antara lain proyek di Manado, yang berfokus pada pembukaan konektivitas antar wilayah dan bidang transportasi. Proyek yang akan ditawarkan adalah pengembangan Bandara Manado.
Kita membawa paket-paket yang bisa ditawarkan, bukan saja untuk China. Strategi kita untuk pembangunan berkesinambungan dan seimbang antara Jawa dan luar Jawa, itu yang kita coba tawarkan ke Cina untuk bisa menjadi satu bagian pembangunan secara berkelanjutan," ujarnya sebagaimana dikutip dalam siaran pers tertulis, Minggu, (14/5/2017).
Menteri Koordinator bidang Maritim Luhut Pandjaitan mengatakan, salah satu tujuan Indonesia dalam One Belt and One Road (OBOR) Forum for International Cooperation adalah untuk pemerataan pembangunan infrastruktur di Indonesia. Pemerintah Indonesia pun akan menawarkan program proyek pembangunan strategis kepada investor internasional.
Di China, Luhut pamer proyek transportasi, PLTA | PT Solid Gold Berjangka
"Mungkin kita tawarkan tiga tahap atau empat tahap, mimpi kita nanti kita ingin bangun alumunium smelter di sana," kata dia.
Menurut Luhut, proyek-proyek tersebut tidak hanya berada di wilayah Indonesia Timur, tetapi juga ada yang di Barat. Salah satunya pembangunan perpanjangan jalur kereta api dari Kuala Tanjung yang akan disambungkan ke wilayah Danau Toba, Duri, Dumai dan Pekanbaru.
Jika investasi bisa terwujud, kata Luhut, yang terpenting adalah kedua negara bisa mendapat keuntungan dan transfer teknologi kepada karyawan lokal merupakan syarat mutlak.
Bitung itu lokasinya cukup strategis, kalau ditarik garis lurus itu bisa menuju Darwin (di Australia) dan kalau ditarik garis lebih jauh lagi, bisa sampai Jepang," kata Luhut.
Sementara itu, untuk wilayah Indonesia Tengah, ada beberapa penawaran seperti pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air. Salah satunya di Kalimantan Utara.
Luhut mengatakan, di sana, ada potensi hydropower sebesar 7.700 megawatt.
"Lalu ada satu area disana yang bisa kita kembangkan lagi jadi ada satu area di sana, beberapa ribu hektar yang bisa kita kembangkan. Gubernurnya sudah menawarkan wilayah itu," kata Luhut.
Pembukaan pusat transportasi dan akomodasi baru yang dapat menghubungkan Indonesia timur dengan luar negeri juga termasuk dalam proyek yang akan dipaparkan kepada calon penanam modal.
Luhut mengungkapkan rencana pemerintah Indonesia membangun rel kereta api dari Gorontalo ke Bitung, sehingga bisa menjadi penghubung di wilayah timur Indonesia.
Konferensi tingkat tinggi ini diikuti 50 negara termasuk 29 kepala negara dan kepala pemerintahan seperti PM Malaysia Nadjib Abdul Razak dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Adapun proyek-proyek yang ditawarkan Luhut antara lain lapangan terbang di Manado di bidang transportasi. Luhut mengatakan, lahannya tidak bisa diperpanjang lagi karena terhambat gunung.
Menurut Luhut, Indonesia memamerkan sejumlah paket pembangunan dan menawarkan ke negara-negara peserta forum tersebut untuk berinvestasi.
"Strategi kita untuk pembangunan berkesinambungan dan seimbang antara Jawa dan luar Jawa. Itu yang kita coba tawarkan ke China untuk bisa menjadi satu bagian pembangunan secara berkelanjutan," ujar Luhut melalui siaran pers, Minggu (14/5).
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mewakili Indonesia mengikuti Belt and Road Forum for International Cooperation di Beijing, China, pada 14-15 Mei 2017.
Luhut mengatakan, keikutsertaan Indonesia untuk pemerataan pembangunan infrastruktur di Indonesia.
RI Tawarkan Sejumlah Proyek Infrastruktur di KTT OBOR | PT Solid Gold Berjangka
terdapat 29 kepala negara dan kepala pemerintahan seperti Presiden Jokowi, Perdana Menteri Malaysia Nadjib Abdul Razak, dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Jika investasi terwujud, kata Luhut, Indonesia dan Cina bisa mendapat keuntungan, disertai transfer teknologi kepada karyawan lokal yang merupakan syarat mutlak. KTT OBOR di Beijing diikuti 50 negara. Dari seluruh delegasi yang datang.
Menurut Luhut, wilayah Indonesia Tengah menjanjikan untuk pembangunan PLTA seperti proyek hydro power di Kalimantan Utara. “Di sana ada potensi hydropower sebesar 7700 megawatt, mungkin kita tawarkan 3 atau 4 tahap. Mimpi kita nanti ingin bangun alumunium smelter di sana.”
Luhut berujar, selain di kawasan Indonesia Timur, ada sejumlah proyek di Indonesia Barat. Proyek di kawasan Barat yang dimaksud, salah satunya perpanjangan jalur kereta api dari Kuala Tanjung yang akan disambungkan ke wilayah Danau Toba,
Duri, Dumai dan Pekanbaru.
Luhut menambahkan ada area seluas beberapa ribu hektare yang bisa dikembangkan di kawasan Manado. “Gubernurnya sudah menawarkan wilayah itu," katanya. Proyek pembukaan pusat transportasi dan akomodasi baru yang dapat
menghubungkan wilayah Indonesia Timur dengan luar negeri pun akan dipresentasikan calon penanam modal.
"Kami juga berencana membangun rel kereta api dari Gorontalo ke Bitung, sehingga bisa menjadi hub di wilayah timur (Indonesia). Bitung itu lokasinya cukup strategis, kalau ditarik garis lurus itu bisa menuju Darwin (Australia), dan kalau ditarik garis lebih jauh lagi bisa sampai Jepang," ujar Luhut.
Sejumlah proyek yang ditawarkan, menurut Luhut ada di Manado, yang berfokus pada pembukaan konektifitas antar wilayah dan bidang transportasi."Lapangan terbang Manado itu sudah maksimal tidak bisa diperpanjang lagi karena terhambat gunung, sekarang panjangnya 2800 meter.
Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan keikutsertaan Indonesia dalam Konferensi Tingkat Tinggi One Belt One Road (OBOR) di Beijing, Cina untuk mendukung pemerataam pembangunan
infrastruktur di Indoenesia.
"Strategi kita untuk pembangunan berkesinambungan dan seimbang antara Jawa dan luar Jawa, itu yang kita coba tawarkan ke Cina untuk bisa menjadi satu bagian pembangunan secara berkelanjutan," katanya kepada wartawan di Beijing, seperti dikutip dari keterangan tertulis Humas Kemenko Maritim, Minggu 14 Mei 2017.